Pejabat Amerika Serikat Dinyatakan Positif Covid-19, Tak Jadi Pergi ke Texas Bareng Trump
Seorang anggota parlemen inyatakan positif Covid-19. Ia dinyatakan positif corona pada Rabu (29/7/2020), saat bersiap pergi ke Texas bersama Presiden.
Dalam pernyataannya pada Jumat, China mendesak untuk mundur dan "menciptakan kondisi yang diperlukan untuk menormalkan kembali hubungan bilateral."
AS memiliki kedutaan besar di Beijing, serta lima konsulat di China daratan dan satu konsulat di Hong Kong.
Dilansir AFP dari situs web konsulat Chengdu, gedung itu didirikan pada 1985 dan memiliki sekitar 200 staf, yang sekitar 150 di antaranya adalah karyawan lokal China
Konsulat di Chengdu juga menjadi lokasi terjadinya drama diplomatik dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya pada 2013 China pernah meminta penjelasan dari AS tentang program mata-matanya, setelah ada laporan berita bahwa peta rahasia dibocorkan oleh analis intel buronan Edward Snowden.
Peta itu menunjukkan fasilitas pengawasan AS di kedutaan dan konsulat seluruh dunia, termasuk konsulat di Chengdu.
Terindikasi Lakukan Pelanggaran HAM, Amerika Serikat Kembali Blacklist 11 Perusahaan China
Amerika Serikat (AS) dikabarkan kembali lakukan blacklist kepada sederet perusahaan China.
Sebanyak 11 perusahaan China dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Kementerian Perdagangan Amerika Serikat.
Penyebabnya karena perusahaan tersebut terindikasi melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap etnik Uighur di Provinsi Xinjiang, China.
Kementerian mengatakan kesebelas perusahaan tersebut terlibat dalam penerapan kerja paksa eknik Uighur dan kelompok minoritas lain sebagaimana dilansir dari Nikkei Asian Review, Selasa (21/7/2020).
Perusahaan yang masuk daftar hitam tersebut tidak dapat membeli komponen atau barang dari perusahaan asal AS tanpa persetujuan pemerintah AS.
Ini merupakan ketiga kalinya pemerintah AS memasukkan sejumlah perusahaan asal China ke dalam daftar hitam.
Sebelumnya, secara total terdapat 37 entitias perusahaan yang juga dimasukkan ke dalam daftar hitam karena terlibat indikasi penerapan kerja paksa terhadap etnik Uighur dan minoritas lain.
Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan China secara aktif mempromosikan praktik kerja paksa.