Covid-19 di Asia Tenggara Melonjak, WHO Sebut Dampaknya Akan Terasa hingga Beberapa Dekade
Covid-19 kembali menunjukkan lonjakan di sejumlah negara Asia Tenggara. WHO beri peringatan bahwa dampak Covid-19 akan terasa hingga beberapa dekade.
Editor: Putri Larasati Anggiawan
TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Kasus virus Corona atau Covid-19 kembali menunjukkan lonjakan di sejumlah negara Asia Tenggara.
Bahkan negara di Asia Tenggara melaporkan peningkatan rekor kasus virus Corona baru pada hari Sabtu, (1/8/2020).
Bersamaan dengan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan bahwa dampak Covid-19 akan terasa hingga beberapa dekade ke depan.
Melansir AFP, enam bulan setelah WHO mengumumkan keadaan darurat global, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 680.000 orang dan menginfeksi lebih dari 17,85 juta.
WHO mengatakan, pandemi corona adalah krisis kesehatan yang terjadi sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang.
Komite darurat WHO yang meninjau pandemi menyoroti durasi panjang dari wabah Covid-19.
• Jual Rudal Angkatan Laut Canggih, Singapura Menggaet Israel, Siap Kalahkan China?
WHO mencatat pentingnya upaya berkelanjutan komunitas, nasional, regional, dan respons global dalam menangani masalah ini.
"WHO terus menilai tingkat risiko global Covid-19 menjadi sangat tinggi," katanya dalam pernyataan terbarunya.
Badan itu juga mengatakan dampak pandemi itu "akan dirasakan selama beberapa dekade mendatang".
Prospek suram di Asia
Di kawasan Asia, India dan Filipina melaporkan rekor peningkatan infeksi harian baru di angka 57.000 dan 5.000, meskipun ada pembatasan ketat.
"Kami kalah dalam pertempuran melawan Covid-19, dan kami perlu menyusun rencana aksi yang terkonsolidasi dan pasti," demikian bunyi surat terbuka yang ditandatangani oleh 80 asosiasi medis Filipina seperti yang dikutip AFP.
Sementara itu, Okinawa Jepang menyatakan keadaan darurat setelah kasus corona melompat ke posisi rekor di pulau itu. Kasus yang terjadi banyak yang terkait dengan pasukan militer AS yang ditempatkan di sana.
Sedangkan Hong Kong membuka rumah sakit darurat baru untuk menampung pasien Covid-19 setelah mencatatkan lonjakan kasus tertinggi.