DJOKO TJANDRA dan Sejarah BANK BALI, Sempat Punya Kantor Cabang di Los Angeles dan Cayman Island
Kasus cessie Bank Bali yang menjerat Djoko Tjandra bermula pada saat bank tersebut kesulitan menagih piutang dengan nilai total Rp 3 triliun
Editor: Azmi S
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Nama Djoko Tjandra mendadak kesohor sejak pertengahan Juni lalu.
Mungkin sebelumnya tak banyak yang mengenal sosok ini sampai namanya membuat geger sejumlah insansi negara.
Djoko Tjandra tercatat menjadi buronan sejak 11 tahun silam sebelum akhirnya tertangkap di Malaysia.
• Kasus Djoko Tjandra, Pengamat Kejaksaan Desak Perwira Kombes Suami Jaksa Pinangki Diperiksa
• Terkuak Fakta Baru, Buronan Djoko Tjandra Sang Joker Ternyata Berstatus Warga Negara Papua Nugini
• Reaksi Mahfud MD Akan Tudingan yang Sebut Pemerintah Cuma Bersandiwara Tangkap Djoko Tjandra
Djoko Tjandra diketahui terjerat kasus Bank Bali hingga membuatnya lari ke berbagai negara menghindari hukuman.
Lantas, apa itu Bank Bali dan sampai menjerat pengusaha ini?
Skandal Bank Bali terjadi sejak tahun 1999.
Kasus cessie Bank Bali yang menjerat Djoko Tjandra bermula pada saat bank tersebut kesulitan menagih piutang dengan nilai total Rp 3 triliun yang mengendap di Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), Bank Umum Nasional (BUN) dan Bank Tiara pada tahun 1997.
Ketiga bank tersebut kemudian masuk ke penanganan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Setelah cair, dana dari hak tagih ini kemudian jadi bancakan.
Selain itu, banyak kejanggalan dalam pencairan tak tagih tersebut.
• Reaksi Mahfud MD Akan Tudingan yang Sebut Pemerintah Cuma Bersandiwara Tangkap Djoko Tjandra
• Menguak Sosok Sebenarnya Jaksa Pinangki Sirna Malasari, Fotonya Bareng Djoko Tjandra Bocor
Berikut profil Bank Bali yang dikaitkan dengan koruptor kakap Djoko Tjandra.
Mengutip buku Menggugat Pengambilalihan Bank Bali yang dilansir dari Kontan, Sabtu (18/7/2020), Bank Bali awalnya bernama Bank Persatuan Dagang Indonesia, yang dirintis Djaja Ramli dari sebuah ruangan kecil di daerah Kota, Jakarta.
Bank ini baru memulai kegiatannya pada 5 Januari 1955.
Kegiatan operasional itu bermula di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Telepon Kota Nomor 2 Jakarta Barat.