Cerita WNI Berjarak 5 Kilometer dari Ledakan di Beirut: Angin Sangat Kencang Sampai Pecahkan Kaca
"Kita merasakan awalnya itu seperti gempa sampai kurang lebih 10 detik, kemudian kita turun dari apartemen, nah ketika turun itu kita melihat kaca sud
Editor Danang Setiawan
TRIBUNBATAM.id - Pesisir pantai Beirut Lebanon dikejutkan dengan ledakan dahsyat pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.
Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Lebanono, Hamzah Assyuudy Lubis menceritakan, saat ledakan terjadi ia bersama para pelajar lainnya saat itu sedang berkumpul di kantor sekretariat.
Saat itu, ia berada di dalam apartemen bersama yang lainnya dan merasakan guncangan dari ledakan tersebut.
Semula ia mengira bahwa itu adalah gempa, ia mencoba turun untuk keluar dari apartemen.
Betapa kagetnya dia mendapati bahwa kaca-kaca gedung telah pecah dan banyak warga lokal yang sudah panik untuk keluar dari apartemen.
"Kita merasakan awalnya itu seperti gempa sampai kurang lebih 10 detik, kemudian kita turun dari apartemen, nah ketika turun itu kita melihat kaca sudah pecah, kemudian orang lokal juga sudah panik, sudah bawa barang untuk pergi ke apartemen," ungkapnya.
Ketika mau beranjak keluar, ia mendapat peringatan dari warga lokal bahwa yang terjadi bukanlah gempa.
"Kemudian ketika kita sudah mau keluar ada orang lokal yang mengingatkan kita, jangan keluar dulu, nanti kalau kamu keluar kamu akan terkena ledakan, ini bukan gempa," tuturnya mengingatkan kejadian.
Mendengar peringatan tersebut, ia dan pelajar lainnya memutuskan kembali untuk naik ke apartemen dan menunggu kabar terbaru terkait kejadian tersebut.
Menurutnya, peristiwa ledakan tersebut sangatlah besar.
Lontaran angin dari ledakan tersebut bahkan sampai memecahkan kaca serta meretakkan beberapa dinding kecil.
Padahal jaraknya dari lokasi ledakan cukup jauh.
"Debu tidak terlalu banyak, namun angin sangat kencang bahkan sampai memecahkan kaca, dan bahkan juga sampai meretakkan dinding," kata dia.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari mengatakan sampai saat ini para WNI yang berada disana dalam keadaan aman.
Kedutaan Besar RI mencatat ada total 1.447 WNI berada di Lebanon yang didominasi TNI atau pasukan kontingen Garuda yang berjumlah 1.234 orang.
Sementara lainnya merupakan sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa sebanyak 213 orang.