Ada Insiden Penembakan di Luar Gedung Putih, Trump: Tak Ada Hubungannya dengan Saya
Insiden penembakan mendadak terjadi di luar Gedung Putih pada Senin (10/8/2020). Donald Trump terpaksa sampai diungsikan saat tengah konferensi pers.
"China akan senang jika di pemilu kami Donald Trump kalah dari Joe Biden yang mengantuk. Mereka akan bermimpi, mereka akan memiliki negara kita," ujar Trump.
Lebih lanjut Evanina membeberkan, Iran menggunakan disinformasi media sosial untuk memecah belah AS dan menyakiti Trump, sedangkan Rusia turun tangan untuk merusak kampanye Joe Biden, lawan Trump dari Demokrat.
"Rusia menggunakan serangkaian tindakan, terutama merendahkan mantan wakil presiden Biden atas apa yang dilihatnya sebagai pembentukan anti-Rusia," ucap Evanina.
"Ini sejalan dengan kritik publik Moskwa terhadapnya, ketika dia menjadi wakil presiden karena perannya dalam kebijakan pemerintahan Obama di Ukraina, dan dukungannya untuk oposisi anti-Putin di Rusia."
Trump lalu membantah Rusia ingin dia terpilih lagi, dengan mengklaim tidak ada pemimpin AS yang lebih tangguh di Moskwa daripada dia.
Kemudian saat diingatkan badan intelijennya sendiri yang mengeluarkan peringatan itu dia menjawab, "Saya tidak peduli apa yang dikatakan orang."
Evanina merupakan pejabat tinggi intelijen yang memantau ancaman terhadap pemilu AS, tapi tidak memberikan rincian tentang campur tangan pihak luar.
Peretasan dan kampanye media sosial yang kuat oleh Rusia pada 2016 mendapat perhatian tersendiri dari intelijen AS, karena membantu Trump meraih kemenangan atas Hillary Clinton dar Demokrat.
"Upaya asing untuk memengaruhi atau mencampuri pemilu kami merupakan ancaman langsung bagi struktur demokrasi kami," lanjutnya.
Ponsel Amerika Serikat Akan Blokir Aplikasi China, Mike Pompeo Singgung Ancaman Data Pribadi
Ketegangan antara Amerika Serikat ( AS) dengan China terus berlanjut.
Kali ini, Amerika Serikat dikabarkan akan memblokir aplikasi-aplikasi buatan China di ponsel AS.
Ialah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo yang langsung mengumumkan hal tersebut.
Mike Pompeo menyatakannya dalam rangka perluasan program Clean Network pada Rabu (5/8/2020).
Selain aplikasi China, program itu juga menyasar ponsel buatan China dan cloud service yang diklaimnya membahayakan keamanan nasional.