BATAM TERKINI
KESAL Bolak-balik Urus KTP dan Rela Berdesakan Tetap Tak Kelar, Warga: Kena Covid, Biarlah Situ!
Warga lebih memilih mengabaikan protokol kesehatan dan mendatangi Kantor Disdukcapil daripada harus menunggu bertahun-tahun agar dapat KTP.
Penulis: Beres Lumbantobing |
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Suasana kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Batam yang berada di Sekupang terus menjadi sorotan warga.
Tak hanya permasalahan lamanya pengurusan administrasi, namun juga abainya penerapan protokol kesehatan.
Jangan kaget jika berkunjung ke kantor Disdukcapil Sekupang akan menemui keramaian bak 'pasar kaget'.
Pengunjung keluar masuk gedung kantor Disdukcapil hingga memadati loket.
Anda juga akan menemui aktivitas ratusan orang setiap harinya.
Untuk dapat mengakses ke loket layanan, Anda harus bersempit-sempit, tuntutan protokol kesehatan tak akan dapat berjalan.
Agaknya, warga lebih memilih mengabaikan protokol kesehatan dan mendatangi Kantor Disdukcapil daripada harus menunggu bertahun-tahun lamanya jika mengurus KTP secara online.
"Kena covid, biarlah situ bang. Kalau ramenya umat begini pasti kena semua. Saya sudah bolak balik datang urus KTP, namun tak kunjung bisa. Sudah hampir satu bulan ke sini tapi sekarang malah dibilang alat perekaman rusak," ujar seorang warga asal Medan, Iwan di kantor Disdukcapil, Jumat (14/08/2020).
Tak hanya Iwan, ratusan warga lainnya juga merasakan hal yang sama.
• PASIEN RSKI Galang Batam Bertambah 8 Orang, Kini Total 163 Pasien Dirawat
Ada yang mengurus KTP, ada yang mengurus akta lahir bahkan ada pula yang ngurus surat kematian dan berbagai administrasi kependudukan lainnya.
Pantauan rutin TRIBUNBATAM.id setiap pagi hari, layanan kantor Disdukcapil memang menjadi primadona.
Meskipun kantor-kantor layanan pemerintah berderet di wilayah kecamatan Sekupang, namun Disdukcapil tetap menjadi pusat tujuan warga berduyun duyun.
Berbeda dengan kantor belasan instansi lainnya seperti kantor PTUN, Dinas Bina Marga, Koramil, Polsek, MTS, ATR BPN, Indosat, kantor Camat dan Pengadilan Agama, walau gedung mereka berdekatan namun tak seperti keramaian Disdukcapil.
Ironisnya kantor Disduk sempat menjadi sorotan di masa pendemi covid-19.
Belum lama ini sejumlah petugas Satpol PP disiagakan berjaga untuk menerapkan protokol kesehatan oleh pengunjung.
Bahkan di kantor Disdukcapil terjadi dugaan percaloan yang berujung pencopotan kepala Disdukcapil yang lama, Said Khaidar.
Belum lama ini kepada Tribun, Said Khaidar mengaku tidak mengetahui adanya tindakan percaloan.
"Nggak tau saya, jika pun tak jadi kepala Disduk lagi, saya seorang ASN prinsipnya ditugaskan di manapun saya siap," ucapnya.
Bahkan pasca dijabat kepala Disdukcapil yang baru menjabat 1 bulan ini, permasalahan layanan pengurusan administrasi kependudukan di kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sekupang pun juga kunjung usai.
Sejumlah warga masih terus mengeluhkan lamanya proses pengurusan baik kartu Tanda Penduduk (KTP).
Berdasarkan catatan TRIBUNBATAM.id, selama tahun 2020 kantor Disdukcapil Kota Batam telah menerima 4 tahap bantuan blanko gratis dari Dirjen Kependudukan dan Capil, pusat.
Bulan Januari 2020 Disdukcapil mendapat blanko sebanyak 10.000.
Tidak berhenti di situ, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam akhir bulan Pebruari kembali terima bantuan blanko KTP sebanyak 20.000.
Selanjutnya, pada April Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) terima tambahan blanko Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebanyak 10.000.
Dan terakhir bulan Juni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kembali terima tambahan blanko Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebanyak 18.000. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)