Sampah Makanan Menumpuk di China Selama Pandemi Covid-19, Pemerintah Kritik Tren Mukbang
Selama pandemi Covid-19, China mengungkap adanya penumpukan sampah makanan. Xi Jinping menyebut bahwa jumlah sampah makanan mengejutkan dan mengganggu
Kantor berita pemerintah CCTV juga mengundang para warga yang biasa menyiarkan langsung aktivitas mereka makan makanan dalam jumlah besar.
Biasa dikenal dengan " Mukbang" - siaran langsung ini populer di berbagai wilayah di Asia, termasuk China.
Menurut CCTV, beberapa dari mereka muntah setelah melakukan siaran langsung karena kesulitan mengolah makanan yang mereka makan.
Ini bukan kali pertama China meluncurkan kampanye anti-sampah makanan.
Pada 2013, kampanye "Operasi Piring Kosong" diluncurkan - menargetkan resepsi dan jamuan mewah yang diadakan oleh para pejabat.
Menurut WWF China, ada sekitar 17 sampai 18 juta ton sampah makanan di China pada 2015.
China Laporkan Penemuan Covid-19 Pada Paket Seafood Impor, Bakal Diamankan Lewat Desinfeksi
China melaporkan penemuan virus Corona atau Covid-19 pada paket makanan laut beku impor.
Paket tersebut diketahui baru saja sampai di kota Yantai, China.
Namun otoritas pencegahan epidemi kota Yantai masih belum memberikan keterangan dari negara mana kapal kargo ini berasal.
Berdasarkan laporan dari Global Times, paket-paket berisi makanan laut tersebut baru tiba di Yantai hari Minggu (9/8/2020) waktu setempat, dari kapal kargo asing yang sama.
Paket disebut berasal dari tiga perusahaan berbeda.
Yantai juga belum memberitahukan nama perusahaan yang melakukan ekspor produk.
Pemerintah Yantai memastikan bahwa sebagian besar paket yang terkontaminasi virus Corona ini masih berada di dalam penyimpanan dan belum didistribusikan ke pasaran.
Saat ini paket-paket tersebut ada di bawah penanganan langsung dari Yantai Economic and Technological Development Zone.