TRIBUN WIKI

Mengenal Suku Tidung, Pemilik Baju Adat di Uang Rp 75 Ribu yang Dituding Milik China

Salah satu baju adat, tepatnya yang berada paling tengah dituding sebagai baju adat China. Padahal, baju tersebut merupakan baju adat suku Tidung.

Mb Hepiniawan
Foto anak Suku Tidung dalam uang Rp 75 Ribu yang baru diterbitkan BI. Suku Tidung berada di Kalimantan Utara. 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Uang rupiah khusus Rp 75.000 telah resmi dikeluarkan.

Nominal uang kertas ini dibuat khusus dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia.

Desain uang ini menjadi sorotan, terutama gambar anak-anak yang mengenakan 9 baju daerah.

Salah satu baju adat, tepatnya  yang berada paling tengah dituding sebagai baju adat China.

Padahal, baju tersebut merupakan baju adat suku Tidung, Kalimantan Utara.

Mengenal suku tidung

Suku Tidung adalah suku yang berada di bagian utara Pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Utara.

Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah).

Suku Tidung dulunya memiliki kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung.

Namun kerajaan tersebut akhirnya punah karena adanya politik adu domba oleh pihak Belanda.

Suku Tidung bercorak agama Islam dan memiliki bahasa asli bernama Bahas Tidung.

Tidak hanya itu, warga dari suku tersebut juga bisa berbahasa Indonesia dan juga Malaysia.

Suku Tidung ini masih satu kerabat dengan Suku Dayak dan Murut (suku-suku yang ada di Sabah).

Namun karena bercorak agama Islam, suku ini tidak dianggap sebagai Suku Dayak.

Tetapi dikategorikan sebagai suku yang berbudaya Melayu seperti Suku Banjar, Suku Kutai, dan Suku Pasir.

Suku Tidung pun memiliki hukum adat Melayu yang dianut dalam kehidupan sehari-hari. 

Bahasa

Diketahui, Suku Tidung memiliki bahasa khas yang disebut dialek Tidung Tarakan.

Suku Tidung juga bisa berbahasa Indonesia dan Melayu.

Beberapa kata bahasa Tidung masih memiliki kesamaan dengan bahasa Kalimantan lainnya.

Kemungkinan suku Tidung masih berkerabat dengan suku Dayak rumpun Murut (suku-suku Dayak yang ada di Sabah).

Bahasa Tidung termasuk dalam "Kelompok Bahasa Tidung" salah satu bagian dari Kelompok Bahasa Dayak Murut.

Kelompok Bahasa Tidung terdiri:

- Bahasa Tidung (tid)

- Bahasa Bulungan (blj)

- Bahasa Kalabakan (kve)

- Bahasa Murut Sembakung (sbr)

- Bahasa Murut Serudung (srk)

Persamaan kosakata bahasa Tidung dengan bahasa-bahasa Kalimantan lainnya, misalnya:

- Matonandow dalam bahasa Tidung sama dengan matanandau (bahasa Ngaju) artinya matahari.

- Bubuan dalam bahasa Tidung sama dengan bubuhan (bahasa Banjar) artinya keluarga, kerabat.

- Taka dalam bahasa Tidung sama dengan takam (bahasa Maanyan), ta'am (bahasa Abal), taka (bahasa Pasir) artinya kita.

- Kemudian, penuturan Bahasa Tidung biasanya terdapat di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sabah Malaysia.

Sejarah

Suku Tidung merupakan suku asli yang berada di Sabah.

Penduduk suku tersebut cenderung tinggal dibagian pesisir .

Sehingga kemungkinan masuknya suku Tidung ke areal Malinau dan sekitarnya adalah migrasi dari daerah Sabah.

Jika dicermati lagi secara etimologis, Tidung sendiri memiliki arti bukit atau tanah tinggi.

Hal itu menyebabkan orang Tidung di daerah Sabah memiliki istilah “DAMO ANTAD DE TIDUNG” yang berarti “Kami datang dari tanah tinggi”.

Kemungkinan besar, leluhur asli Suku Tidung berasal dari orang-orang yang tinggal di dataran tinggi.

Bisa juga merujuk ke bagian gunung Kinabalu.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa asal-usul orang Tidung adalah dari Sulu, Filipina.

Riwayat tentang kerajaan maupun pemimpin (Raja) yang pernah memerintah di kalangan Suku Tidung terbagi dari beberapa tempat yang sekarang sudah terpisah menjadi beberapa daerah Kabupaten.

Daerah tersebut yakni Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan,  Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, dan lain-lain hingga ke daerah Sabah, Malaysia bagian selatan. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Suku Tidung'.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved