NGERI, Berkode D614G di Malaysia dan Singapura Virus Corona Bermutasi 10 Kali Lebih Menular
Virus corona bermutasi jadi D614G yang 10 kali lebih menular ditemukan di Singapura dan Malaysia
NGERI, Berkode D614G di Malaysia dan Singapura Virus Corona Bermutasi 10 Kali Lebih Menular
TRIBUNBATAM.id - Belum sembuh dihantam badai corona Malaysia dan Singapura menelan pil pahit temuan terbaru pandemi Covid-19 tersebut.
Masih di virus corona tim medis menyebutkan telah terjadi mutasi di virus tersebut.
Mutasi menyebabkan penularan virus bisa semakin masif.
Mutasi virus corona baru yang semakin umum terjadi di Eropa dan baru-baru ini terdeteksi di Malaysia mungkin lebih menular, tetapi tampaknya tidak terlalu mematikan, menurut pakar penyakit menular Paul Tambyah.
Tambyah, konsultan senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengatakan mutasi D614G dari virus corona yang 10 kali lebih menular juga ditemukan di Singapura.
Ada bukti bahwa penyebaran mutasi virus corona di Eropa bertepatan dengan penurunan tingkat kematian. "Ini menunjukkan, mutasi tidak terlalu mematikan," kata Tambyah, Selasa (18/8/2020).
Dikutip dari Kontan, menurut dia, mutasi virus corona tersebut kemungkinan tidak akan berdampak pada kemanjuran vaksin potensial, meskipun ada peringatan yang berlawanan dari para ahli kesehatan lainnya.
"Mungkin itu hal yang baik untuk memiliki virus yang lebih menular tetapi tidak begitu mematikan," ujarnya.

Tambyah mengungkapkan, sebagian besar virus cenderung menjadi kurang ganas saat bermutasi.
"Ini adalah kepentingan virus untuk menginfeksi lebih banyak orang tetapi tidak membunuh mereka, karena virus bergantung pada inang untuk makanan dan tempat berlindung," ungkap dia.
Para ilmuwan menemukan mutasi virus corona pada awal Februari dan telah beredar di Eropa dan Amerika, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
• Bandara Changi Singapura Perbolehkan Penumpang dari Indonesia Transit, Asal Naik Maskapai Ini
WHO juga mengatakan tidak ada bukti mutasi menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Pada Minggu (16/8/2020), Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mendesak kewaspadaan publik yang lebih besar setelah pihak berwenang mendeteksi mutasi D614G dari virus corona dalam dua kluster baru-baru ini.
Noor Hisham mengatakan, strain baru dari virus corona yang terdeteksi 10 kali lebih menular.