PDIP Bergejolak, Kader Senior Tolak Dukung Bobby Nasution di Pilkada Medan, Pilih Akhyar Nasution
Internal PDIP Kota Medan mengalami gejolak pascadukungan partai jatuh ke pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachmad di Pilda Medan 2020.
PDIP Bergejolak, Kader Senior Tolak Dukung Bobby Nasution di Pilkada Medan, Pilih Akhyar Nasution
TRIBUNBATAM.id - Internal PDIP Kota Medan mengalami gejolak pascadukungan partai jatuh ke pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachmad di Pilkada Medan 2020.
Seperti diketahui PDIP memilih menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut maju pada Pilkada Medan ketimbang Akhyar Nasution.
Akhyar sendiri merupakan kader PDIP yang saat ini menjabat Pelaksana tuga (Plt) Wali Kota Medan.
Akhyar yang tak dapat dukungan PDIP lantas berlarih ke Partai Demokrat yang berujung pada pemecatannya sebagai kader PDIP.
• KOALISI RAKSASA Dukung Bobby Nasution di Pilkada, Hari Ini PDIP Umumkan Dukungan, Nama Lain Mencuat
• Demi Kuasai Medan, Mantu Jokowi Sikat Hampir Semua Parpol, Nasdem: Bobby Sudah Lama Diincar
Namun, pencalonan pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachmad di Pilkada Medan 2020 mendapatkan penolakan.
Penolakan tersebut dilakukan kader partai pengusung Bobby Nasution, PDIP Nurbaiti Silalahi.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube Official iNews, Selasa (18/8/2020), Nurbaiti mengaku sangat tidak setuju rekondasi PDIP diberikan kepada Bobby.
Tidak seorang diri, kader yang mengaku sebagai kader militan sejak angkatan 98 itu menyinggung keterlibatan Bobby di PDIP.
Dirinya menilai bahwa Bobby belum layak mendapatkan rekomendasi untuk diusung di Pilkada Medan pada 9 Desember 2020 mendatang.
Alasannya Bobby masih baru menjadi kader PDIP dan harusnya memberikan kontribusi terlebih dahulu terhadap partai.
Karena seperti yang diketahui, menantu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu baru bergabung ke PDIP sekitar bulan Maret lalu.
• GERINDRA Dukung Bobby Aulia di Pilkada Medan, Kerabat Menteri Luhut Protes Gagal Dampingi Bobby
"Kami angkatan 98 menolak penuh hasil daripada rekomendasi DPP partai," ujar Nurbaiti.
"Karena kami adalah kader militan.
Kami adalah pejuang partai," ungkapnya.