BINTAN TERKINI

SMPN 5 Bintan Tunggu Instruksi Pemkab Bintan, Rencana Belajar Tatap Muka Saat Pandemi Covid-19

Penerapan protokol kesehatan, diakuinya sudah diterapkan untuk mendukung penerapan belajar secara tatap muka itu.

TribunBatam.id/Istimewa
Kepala Sekolah SMPN 5 Bintan, Elnui. Pihaknya masih menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan mengenai rencana kegiatan belajar tatap muka selama pandemi Covid-19. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Bintan masih menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan mengenai kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Meski sudah menerima informasi mengenai rencana Pemkab Bintan untuk membuka kembali sekolah yang daerahnya masuk zona hijau Covid-19, namun Kepala Sekolah SMPN 5 Bintan masih menunggu arahan kecamatan mana saja di Kabupaten Bintan yang masuk dalam zona hijau virus Corona.

"Pada intinya kami siap jika diinstruksikan untuk kembali menerapkan belajar secara tatap muka. Saat ini kami menunggu arahan dan instruksi lanjut, karena lokasi sekolah di Kecamatan Gunung Kijang sepertinya masih masuk zona merah karena ada warga yang terpapar Covid-19," ucap Elnui, Rabu (19/8/2020).

Penerapan protokol kesehatan, diakuinya sudah diterapkan untuk mendukung penerapan belajar secara tatap muka itu.

Salah satunya penyediaan tempat cuci tangan ditambah, penyediaan masker dan hand sanitizer, alat pengukur suhu dan face shield di sekolah yang penganggarannya bersumber dari Dana Bos.

Pihaknya juga memberlakukan kepada setiap guru untuk masuk secara berjadwal.

Elnui juga menjelaskan, untuk saat ini handsanitizer juga sudah disediakan di ruangan Tata Usaha dan majelis guru.

Namun, jika peserta didik masuk sekolah dan belajar secara tatap muka, maka stok hand sanitizer yang telah disediakan akan dibuat di pintu masuk setiap kelas untuk bisa digunakan siswa dalam hal pencegahan Covid-19.

"Kalau sekarang belum kita sediakan, karena siswa belum masuk dan belajar secara tatap muka," ungkapnya.

Standar Prosedurnya

Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan akan melakukan sosialisasi melibatkan siswa, guru dan orang tua siswa.

Hal ini menyusul rencana Pemerintah Kabupaten Bintan akan membuka sekolah dengan sistem belajar tatap muka.

Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah, Pemko Tanjungpinang Bakal Bentuk Tim Gugus Tugas Baru

Cerita Pengantin di Anambas Saat Ijab Kabul, KUA Batasi Jumlah Orang Meski Zona Hijau Corona

Hanya saja, belajar tatap muka ini dimulai bagi kecamatan di Bintan yang berstatus zona hijau.

Pembukaan sekolah akan dilakukan bertahap, tidak langsung menyeluruh.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Tamsir menuturkan, sosialisasi yang diberikan terkait sistem pembelajaran yang akan diterapkan di masa pandemi Covid-19.

"Tentunya sarana prasarana standar protokol kesehatan sudah harus siap, seperti pengecekan suhu dan tempat cuci tangan," ujar Tamsir, Senin (17/8/2020).

Ia mengatakan, beberapa standar operasional prosedur protokol kesehatan juga akan dijalankan secara ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Di antaranya, yakni penyemprotan disinfektan terhadap fasilitas sekolah, bagi sekolah yang akan membuka proses belajar mengajar secara tatap muka.

"Aktivitas pembelajaran juga berlaku di bawah 3 jam, lalu juga akan dibuka secara bertahap artinya tidak menyeluruh," ungkapnya.

Tengah Dikaji

Pemerintah Kabupaten Bintan tengah mengkaji lagi proses belajar tatap muka di sekolah bagi kecamatan yang berstatus zona hijau.

Hal tersebut disampaikan Bupati Bintan Apri Sujadi saat meresmikan Posyandu Kampung Mansur di Desa Tembeling, Bintan, Minggu (16/8/2020) sore.

Menurut Apri, hal ini penting karena aktivitas belajar-mengajar harus tetap berjalan, namun dengan aturan standar protokol kesehatan yang ketat.

"Jadi untuk pondok pesantren sudah bisa jalan dulu. Karena anak-anak cenderung mondok dan hanya berada di kawasan tersebut dengan aturan standar protokol kesehatan yang tetap berjalan sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Apri menambahkan, sementara untuk sekolah SD dan SMP, pihaknya sedang mendata kecamatan mana saja di Bintan yang termasuk zona hijau.

"Setelah didata nanti kita buka belajar tatap muka secara bertahap. Teknisnya ada di Dinas Pendidikan," tutupnya.

Orang Tua: Lebih Aman di Rumah

Sebelumnya diberitakan, kasus Covid-19 di Bintan Kepri mengalami lonjakan beberapa hari terakhir. Hal inipun berdampak pada rencana belajar tatap muka di sekolah pada pertengahan Agustus ini.

Rencana itu terpaksa ditunda. Kepala Dinas Pendidikan Bintan,Tamsir menyebutkan, melihat kondisi pandemi saat ini, proses belajar dari rumah akan diperpanjang hingga keadaan kembali membaik.

"Kemarin rencananya kalau tidak ada penambahan kasus Covid-19 di Bintan, pertengahan bulan Agustus pelajar sudah bisa masuk dan belajar di sekolah," katanya, Senin (3/8/2020).

Suasana saat petugas operator SMPN 5 Bintan melayani sejumlah orang tua yang datang ke sekolah di saat PPDB di Bintan, Selasa (23/6/2020)
Suasana saat petugas operator SMPN 5 Bintan melayani sejumlah orang tua yang datang ke sekolah di saat PPDB di Bintan, Selasa (23/6/2020) (TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA)

Namun dengan kondisi saat ini, ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19, Disdik Bintan memutuskan untuk kembali menerapkan belajar dari rumah.

"Jadi untuk proses belajar dari rumah (BDR) kita perpanjang sampai situasi Covid-19 kian normal lagi," terangnya.

Sementara itu, terkait belajar di rumah memang menuai pro kontra di kalangan orangtua. Ada yang setuju dan ada pula yang keberatan.

Apalagi dengan adanya penambahan biaya untuk membeli paket dan waktu orangtua yang tergolong memang ikut sibuk dalam hal mengerjakan dan mengawasi anak saat belajar online.

Seorang wali murid Wati menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, menurutnya memang lebih baik siswa belajar dari rumah dengan sistem online.

Pasalnya, situasi tengah pandemi dan tidak bisa terlalu memaksakan anak-anak bersekolah.

"Kita sebagai orang tua juga pasti khawatir dengan anak-anak kita saat belajar ke sekolah. Kita tidak tahu juga bagaimana di luar sana ketika belajar di sekolah. Sepertinya memang lebih aman belajar di rumah sampai keadaan membaik," ungkapnya.

Wati berharap, Covid-19 bisa segera berakhir dan aktivitas masyarakat kembali berjalan normal.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved