KARIMUN TERKINI

Kecelakaan Laut di Karimun, Kapal Nelayan Diduga Ditabrak Kapal Tanker Saat Melaut di Takong Hiu

Kedua nelayan tersebut sempat menyalakan lampu navigasi guna memberi tahu kapal tanker tersebut untuk mengubah haluannya.

TribunBatam.id/Istimewa
Nelayan asal Pelambung, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Karimun, Safii (58) yang menjadi korban kecelakaan laut. Kapal mereka diduga ditabrak kapal tanker saat melaut di sekitar perairan Takong Hiu, Kecamatan Tebing, Sabtu (22/8) sekira pukul 2 dini hari. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Perahun nelayan tradisional di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri diduga ditabrak kapal tanker saat melaut.

Kapal yang membawa Safii (58) dan Yandi (21) ditabrak ketika hendak mengangkat jaring di perairan Takong Hiu, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Sabtu (22/8) sekira pukul 2 dini hari.

Kedua nelayan tersebut sempat menyalakan lampu navigasi guna memberi tahu kapal tanker tersebut untuk mengubah haluannya.

Meski demikian, kapal tangker tetap melaju dan mengarah ke boat pancung mereka.

Akibat benturan yang keras, keduanya mengalami luka.

Safii mengalami patah tulang rusuk dan dilarikan ke Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Kabupaten Karimun.

Sementara Yandi mengalami luka memar di bagian samping kiri, di bawah dada.

"Arah haluan kapal tanker ke arah boat pancung korban. Diperkirakan kapal tanker itu menghindar dari kapal yang lainnya sehingga berputar haluan tiba-tiba ke jalur boat.

Korban sudah menyalakan lampu navigasi agar kapal tanker merubah haluan," kata Kasat Polair Polres Karimun, Iptu Binsar Samosir, Minggu (23/8/2020).

Sementara dari informasi yang diperoleh TribunBatam.id, Safii dan Yandi merupakan warga Pelambung, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun.

Sebelum insiden terjadi, mereka berangkat melaut pada Jumat (21/8/2020) menggunakan sebuah kapal kayu jenis boat pancung bermesin Yamaha 15 PK.

Kapal berangkat dari pebahuan nelayan Desa Pelambung menuju Perairan Takong Hiu sekira pukul 18.00 WIB

Saat peristiwa terjadi diduga gelombang dari kapal tanker tersebut menghantam boat pancung.

KABAR BAIK, Seorang Tenaga Kesehatan di RSBP Batam Sembuh dari Virus Corona

Ruko di Kompleks Kampung Bule Terbakar, Pekerja Dengar Teriakan Histeris, Saya Kira Ada Maling

Syafii terjatuh di atas kapal pompong dan terkena dinding kapal.

Sementara kapal tanker yang menabrak tetap melanjutkan pelayaran.

"Untuk Yandi sempat melompat ke laut. Kapal tankernya pergi," kata seorang sumber nelayan kepada TribunBatam.id.

Kecelakaan Laut di Perairan Malarko

Tanda tanya terkait kapal nelayan tanpa awak yang ditemukan tenggelam di perairan Malarko, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing pada Jumat (12/6/2020) lalu akhirnya terjawab.

Kapal tersebut ternyata diawaki oleh tiga warga Karimun bernama Feri, Widiarman dan Wais. Ketiganya selamat saat kapal tenggelam.

Kapal diketahui milik seorang warga Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun. Kapal digunakan oleh anak dari pemilik untuk mencari ikan di Perairan Karimun Anak bersama dua rekannya, Kamis (11/6/2020) lalu.

Nelayan asal Pelambung, Karimun, Safii (58)  yang menjadi korban kecelakaan laut. Kapal mereka diduga ditabrak kapal tanker saat melaut di sekitar perairan Takong Hiu, Kecamatan Tebing, Sabtu (22/8) sekira pukul 2 dini hari.
Nelayan asal Pelambung, Karimun, Safii (58) yang menjadi korban kecelakaan laut. Kapal mereka diduga ditabrak kapal tanker saat melaut di sekitar perairan Takong Hiu, Kecamatan Tebing, Sabtu (22/8) sekira pukul 2 dini hari. (TribunBatam.id/Istimewa)

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Kepolisian Resor (Polres) Karimun, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Binsar Samosir menjelaskan ketiga nelayan meminta bantuan kepada rekannya ketika kapal tenggelam.

"Ketiganya selamat.

Mereka sempat meminta pertolongan kepada rekan dan dievakuasi ke darat," kata Binsar, Sabtu (14/6/2020) siang.

Kecelakaan laut tersebut terjadi karena kapal mengalami patah kemudi dan kebocoran.

Kapal sempat ditarik menggunakan kapal nelayan lainnya.

Namun saat ditarik, air semakin masuk ke dalam badan kapal.

"Rencananya mau ditarik ke Lubuk Semut.

Tapi di Selat Malarko, air makin banyak masuk dan akhirnya tenggelam," terang Binsar.

Binsar juga menduga kecelakaan terjadi karena hujan di sertai angin kencang serta gelombang laut yang tinggi.

Diberitakan sebelumnya, satu unit kapal nelayan tenggelam di sekitaran perairan Malarko, atau di laut depan Desa Pongkar, Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun.

Informasi awal yang diperoleh Tribun Batam, kapal kayu bercat biru tersebut ditemukan oleh ketua NTKK Cabang Pongkar, Ismail yang akan kembali bongkar muatan ke Pangkalan Nelayan Pongkar, Jumat (12/6) sekitar pukul 04.30 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Posisi kapal miring dan sebagian besar badan kapal sudah terbenam ke dalam laut.

Akan tetapi saat ditemukan tidak ada awak kapal di lokasi.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved