Masih Didebatkan Pakar, Amerika Serikat Izinkan Pakai Plasma Darah Untuk Obati Pasien Covid-19

Amerika Serikat ( AS) umumkan otorisasi darurat bagi para dokter untuk menggunakan plasma darah pasien pulih Covid-19. Untuk obati pasien virus Corona

illustrator_scmp
ILUSTRASI - Darurat, AS izinkan terapi plasma darah untuk obati pasien virus Corona. 

Dikabarkan AFP, apa yang dikatakannya jauh berbeda dari peringatan para pejabat kesehatannya.

Kemudian, saat ditanyai reporter untuk menjelaskan kontradiksi tersebut, Trump melemparkan pertanyaan ke salah satu ahlinya lalu mengakhiri konferensi pers.

FDA sudah mengizinkan transfusi plasma darah pasien sembuh corona untuk pasien Covid-19 dalam kondisi tertentu, seperti pasien uji klinis dan yang sakit parah.

The Washington Post memberitakan, lebih dari 70.000 pasien virus Corona di AS telah menerima transfusi tersebut.

Trump dibanjiri kritik karena penanganannya terhadap pandemi virus Corona di AS yang masih tertinggi dalam total kasus dan jumlah kematian.

Tanpa vaksin atau pengobatan yang efektif, Trump diyakini akan kesulitan menyaingi Joe Biden dari Partai Demokrat pada pemilu 3 November mendatang.

Kecuali Anak-anak, Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat Tak Akan Diwajibkan ke Semua Orang

Amerika Serikat ( AS) mengumumkan tidak akan mewajibkan vaksin virus Corona atau Covid-19 diberikan ke semua orang.

Pengumuman ini disampaikan oleh Dr Anthony Fauci pejabat penyakit menular utama di Amerika Serikat.

Disampaikan pada Rabu (19/8/2020) dalam konferensi video yang diadakan Universitas George Washington.

Ia juga menyebutkan beberapa kelompok yang diwajibkan, contohnya anak-anak.

"Anda tidak bisa memberi mandat dan memaksa siapa pun untuk mendapat vaksin. Kami tidak pernah melakukannya," kata Fauci yang juga bertugas di satgas virus Corona Gedung Putih, dikutip dari AFP Kamis (20/8/2020).

"Anda bisa memberi mandat kepada kelompok orang tertentu seperti petugas kesehatan, tetapi untuk masyarakat umum Anda tidak bisa," tambahnya.

Fauci mengutip contoh dari National Institutes of Health, di mana petugas kesehatan tidak dapat merawat pasien tanpa suntikan vaksin flu.

Sementara itu Perdana Menteri Australia Scott Morrison beberapa jam sebelumnya mengumumkan, vaksin corona jika telah mendapat izin akan wajib diberikan ke semua orang di "Negeri Kanguru".

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved