BATAM TERKINI
SOAL Pengakuan Warga Dicekik Oknum Relawan, Begini Penjelasannya Pihak Relawan
Johan Nababan, Tim relawan covid 19, kelurahan Sei Lekop angkat bicara terkait insiden pencekikan warga yang dilakukan oleh oknum relawan.
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Johan Nababan, Tim relawan covid 19, kelurahan Sei Lekop, meminta maaf atas kelakuan tim nya yang sampai mencekik warga, hanya karena menanyakan nomor antrian.
"Tadi hanya mis komunikasi saja, warga sangat ramai, jadi kebetulan Bapak itu menerobos masuk ke dalam dan menanyakan nomor antrian," kata Johan, Rabu (26/8/2020).
Dia mengatakan, awalnya warga yang dicekik itu ngotot mengatakan bahwa nomor yang dipegangnya nomor 646.
"Ternyata saat dicek nomornya 949, hanya itu saja," kata Johan.
Dia juga mengatakan, mereka dari relawan covid 19 Sei Lekop hanya membantu agar warga tertib.
"Kita juga sebagai relawan, kita juga perangkat RT/RW. Jadi kita tidak ada kepentingan lain selain membantu," kata Johan.
Warga Ngaku Dicekik
Pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, hampir ricuh.
Oknum petugas yang mengatas namakan relawan covid-19 Sei Lekop, hampir mencekik warga.
Godorius, warga kampung Bumi Aji, 03/RW16 Kelurahan Sei Lekop, kecamatan Sagulung, mengalami hal yang seharusnya tidak terjadi.
Dia mengaku dicekik oleh oknum petugas yang mengatas namakan relawan covid-19 yang mengatur warga agar tetap tertib dan menggunakan protokol kesehatan.
Godorius menceritakan dirinya sudah tiba di Tunas Regency sekitar pukul 11.00 WIB.
"Saya sudah lapar, tadi saya tanya sudah nomor berapa," kata Godorius. Selasa (26/8/2020).
• Harapkan Bantuan Rp 2,4 Juta, Puluhan Pemilik UMKM Datangi Kantor Lurah Tiban Baru Batam
• JUMLAH Pasien Positif Covid-19 di Batam Tambah 19 Orang, Satu Orang Diduga Alami Gangguan Psikis
Dia mengatakan dengan nada keras oknum relawan covid-19 tersebut membentaknya.
"Saya disuruh lihat nomor saya, dan saya dibilang bodoh, ini yang membuat saya tidak terima," kata Godorius.
Godorius mengatakan, bahwa dirinya memiliki nomor 949.
"Jadi dia langsung ngatain saya bodoh, ini yang buat saya tidak terima, jadi suara saya juga kukeraskan. Saya langsung dicekik dan diusir," kata Godorius.
Dia mengatakan dirinya sudah beberapa bulan terakhir ini semenjak adanya program pemerintah mengenai BST, terdaftar sebagai penerima.
Namun belum pernah mengalami hal tersebut.
"Ini sudah tidak manusiawi, kita ini sudah dari tadi menunggu, kita sudah lapar. Masa hanya bertanya, kita di katain bodoh dan dicekik," kata Godorius.
Kejadian tersebut juga sempat membuat heboh warga yang sudah berkumpul di depan kantor pos Tunas Regency.
Warga yang sudah menunggu sejak pagi juga sangat menyesalkan kejadian tersebut.
Wati, warga lainnya mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut.
"Wajar juga warga gerah, karena kita sudah menunggu sejak pagi,"kata Wati.
Dia mengatakan tidak seharusnya oknum relawan Covid-19 membentak bahkan mencekik warga.
"Selama ini relawan itu tidak pernah ada, sekarang aja mereka ada, tidak tahu juga siapa yang nyuruh," kata Wati. (Tribunbatam.id/Ian Sitanggang)