Lupakan Sejenak Drama AS dan China, Yunani Tak Senang Turki Pamer Otot Militer di Laut Siprus
Ketegangan Turki dan Yunani terus berlanjut di masa pandemi, setelah Turki berencana menggelar latihan militer di lepas pantai barat laut Siprus
"Tidak tulus bagi UE untuk menyerukan dialog di satu sisi dan membuat rencana lain di sisi lain, terkait aktivitas yang kami lakukan di landas kontinen kami sendiri di Mediterania timur," katanya di Twitter.
Sebelumnya diberitakan Yunani tak senang dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang akan mengubah
Museum Kariye menjadi masjid.
• Muncul Tren Baru PNS Wanita Punya Suami Lebih dari Satu, Menteri Tjahjo Kumolo Angkat Suara
Mengutip Channel News Asia keputusan Erdogan untuk mengubah Museum Kariye menjadi masjid itu datang hanya sebulan setelah konversi kontroversial serupa untuk Hagia Sophia yang diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.
Kedua perubahan tersebut mencerminkan upaya Erdogan untuk menggembleng pendukungnya yang lebih konservatif dan nasionalis pada saat Turki mengalami periode baru inflasi dan ketidakpastian ekonomi akibat virus corona baru.
Kementerian Luar Negeri Yunani menyebut keputusan Erdogan tersebut sebagai "provokasi lain terhadap orang-orang beragama di seluruh dunia" oleh Pemerintah Turki.
• MASIH TAK PERCAYA CORONA? Rekor 3.003 Kasus Harian COVID19, 5 Provinsi Catat Kasus Tertinggi, Kepri?
Sejarah bangunan gereja berusia 1.000 tahun itu sangat mirip dengan Hagia Sophia, yang lebih besar di tepi Barat yang bersejarah, Tanduk Emas di sisi Eropa dari Istanbul.
Selama 17 tahun pemerintahannya Erdogan telah memperjuangkan Islam dan ketaatan beragama dan mendukung upaya untuk mengembalikan status masjid Hagia Sophia.
Konversi ini sendiri memicu kecaman sengit dari para pemimpin gereja, yang mengatakan konversi ke ibadah Muslim eksklusif berisiko memperdalam perpecahan agama.
Gereja Juru Selamat di Chora
Gereja Juru Selamat di Chora adalah sebuah gereja Bizantium abad pertengahan yang dihiasi dengan lukisan dinding Penghakiman Terakhir abad ke-14 yang tetap berharga di dunia Kristen.
Awalnya, gereja tersebut diubah menjadi Masjid Kariye, setelah penaklukan Konstantinopel 1453 oleh Turki Ottoman.
Gereja itu jadi Museum Kariye setelah Perang Dunia II, saat Turki mendorong terciptanya republik baru yang lebih sekuler dari Kekaisaran Ottoman.
Sekelompok sejarawan seni Amerika Serikat kemudian membantu memulihkan mozaik gereja asli dan membukanya untuk umum pada 1958.
"Itu adalah tempat yang kaya akan sejarah, yang menyimpan banyak simbolisme bagi banyak orang yang berbeda," kata Frederic Sicard, turis Prancis berusia 48 tahun, di luar Museum Kariye.
"Bagi saya, (konversi ini) agak sulit untuk dipahami dan diikuti.
Tapi kami akan mengunjungi jika itu adalah masjid.
Kami mungkin hanya perlu mengatur kunjungan sekitar waktu salat," ujar dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Hubungan dengan Yunani memanas, Turki gelar latihan perang di dekat Siprus