BINTAN TERKINI
Aksi Balap Liar Buat Resah Warga Kijang, Polsek Bintan Timur Bawa 14 Remaja & 6 Unit Sepeda Motor
Pihaknya juga sudah pernah menertibkan beberapa balap liar di Kecamatan Bintan Timur, Sabtu (29/8) dini hari lalu.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Empat belas remaja harus berurusan dengan Polsek Bintan Timur.
Ini setelah aksi balap liar mereka yang membuat resah warga.
Tidak hanya belasan remaja yang dibawa ke Mapolsek Bintan Timur, enam unit sepeda motor ikut dibawa ke Mapolsek Bintan Timur.
Pihaknya juga sudah pernah menertibkan beberapa balap liar di Kecamatan Bintan Timur, Sabtu (29/8) dini hari lalu.
"Remaja tersebut selanjutnya kami data, orang tua mereka juga kami panggil. Remaja tersebut juga kami ingatkan untuk tidak mengulangi perbuatannya," ucap Kapolsek Bintan Timur, AKP Ulil Rahim, Selasa (1/9/2020).
Ulil mengatakan, sepeda motor yang diamankan karena tidak sesuai standar. Mayoritas sepeda motor sudah dimodifikasi dengan knalpot yang mengeluarkan suara bising.
Ia juga berharap para orang tua intens mengawasi putra/putri nya saat keluar rumah.
Dirinya juga tidak lupa mengimbau kepada masyarakat agar kendaraan sepeda motor tidak di ganti dengan knalpot brong yang suaranya bisa menganggu masyarakat.
"Dengan adanya pembinaan dan pemanggilan orangtua itu kedepan harapan kita kejadian serupa tidak terulang lagi.
Jangan sampai terlibat pada aksi balap liar yang dapat meresahkan masyarakat lainya.Jika hal ini terus terjadi kedepan kita akan mengambil tindakan tegas. Kami harapkan masyarakat memahami dan tidak melakukannya," ucapnya.
Remaja Menangis Saat Dibawa ke Polsek KKP
Tidak hanya di Bintan, aksi balap liar yang membahayakan juga terjadi di Kota Batam.
Sejumlah remaja menangis ketika dijemput orang tuanya di Polsek Kawasan Khusus Pelabuhan (KKP) Kota Batam.
• Dosen Terkonfirmasi Virus Corona di Tanjungpinang Meninggal Dunia, Jadi Pasien Covid-19 Nomor 152
• Kasus Covid-19 Terus Naik, Ketua DPRD Batam Minta Pemko Kembali Aktifkan Peran Satgas Covid-19
Anak-anak itu pun dikumpulkan di halaman Mapolsek Kawasan Khusus Pelabuhan Kota Batam yang berada di Tanjung Pinggir, Sekupang.
Mereka dibawa ke Mapolsek karena ulahnya dalam mengendarai sepeda motor.
Orang tua yang menjemput anaknya itu bahkan tampak kesal dengan perilaku anak mereka yang tidak dapat diberi nasihat.
Cara mereka membawa sepeda motor diketahui buat resah pengendara bermotor lainnya.
Bahkan perbuatan para anak-anak itu tak kenal tempat, sepanjang jalan jalan RE Martadinata Tanjung Pinggir, depan kantor Pelni hingga di samping kamar Mayat Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam. Bahkan juga di depan Mapolsek KKP.
"Sudah banyak yang melapor, banyak warga pengendara yang resah mulai dari karyawan industri hingga pegawai kantoran. Setiap sore hari, mereka balap dan angkat (standing) sepeda motor.
Sudah pernah diingatkan, agar tidak balap-balapan di sepanjang jalan Tanjung Pinggir namun masih saja bandel.
Sudah ditangkap baru tahu rasa kan," kata Kapolsek Badawi dihadapan anak-anak geng motor itu, Selasa (25/8/2020) petang.
Sementara kendaraan anak komplotan motor yang penuh modifikasi itu kini diamankan unit lantas Polresta Barelang.
Kelengkapan motor bahkan diperiksa satu persatu lalu kemudian dimuat ke dalam truk untuk diangkut ke Mapolresta Barelang.
Kapolsek Kawasan Khusus Pelabuhan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Syaiful Badawi mengatakan penangkapan komplotan anak-anak geng motor untuk memberikan efek jerah terhadap perbuatannya.
Ia menyebutkan perbuatan para 'geng motor' ini bukan lagi kali yang pertama.
"Untuk itu, kendaraannya kami amankan terlebih dulu. Sebab banyak komponen pendukung motor yang tidak lengkap sehingga tidak layak jalan. Kemudian anak anak ini kita suruh jalan kaki pulang dan dijemput orang tua," ucapnya.
Bahayakan Pengendara
Bunyi bising suara motor terdengar kencangnya mewarnai jalan RE Martadinata, Tangjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Jelang Kamis (2/7) sore, mereka tidak ragu untuk memacu sepeda motornya.
Tak sedikit dari mereka yang mengangkat ban motor bagian depan. Tanpa peduli akan pengendara motor di sekelilingnya.
Aksi yang membahayakan ini, menjadi tontonan sesama mereka.
Suara bising itu tak dihiraukan oleh kaum millenial itu. Mereka bahkan terlihat acuh kepada sejumlah pengendara lain yang melintas.
Jalanan itu dianggap layaknya arena sirkuit laga balapan motor sehingga pengendara lain yang melintas tak diperdulikan.
"Woi, woi.. loe bisa gak jemping, standing kek begini," teriak seorang anak, yang biasa dipanggil Boy sambil membonceng temannya.
Aksi tantangan yang dilontarkannya justru semakin meningkatkan adrenalin rekan lainnya waktu itu.
Pantang ditantang, darah pun naik.
Beberapa anak lainnya pun langsung ikutan menerima tantangan.
Seketika anak yang duduk di atas motor yang terparkir langsung menurunkan motor dan langsung memacu sepeda motornya.
Dibalik kegirangan aksi para anak-anak itu berubah jadi aksi heroik, hingga waktu malam.
Mereka pun kembali kerumah.
Tidak jauh dari lokasi mereka ugal ugalan motor, ada kamar jenazah Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP). Hanya berjarak 30 meter.
Petugas kamar mayat RSBP, Ninuk mengaku aktivitas komplotan anak-anak motor itu kerap membuat pengendara yang melintas.
Suara bising yang mereka timbulkan jelas dikelukan, terlebih ketika petugas kesehatan mengurus jenazah.
Bahkan belum lama ini, Kapolsek Kawasan Khusus Pelabuhan (KKP), AKP Syaiful Badawi pernah memberi peringatan kepada komplotan anak-anak itu.
Badawi mengaku merasa geram melihat aksi komplotam anak-anak itu.
"Nanti akan saya tertibkan mereka, kalau dapat kita panggil orang tuanya langsung," ujar Badawi.
Bukan tanpa alasan, Badawi kesal melihat aksi anak-anak tangguh itu tidak menyayangi nyawanya ugal ugalan tidak jauh dari kantor Mapolsek KKP.
Parahnya mereka tidak memperdulikan pengendara lainnya yang melintas.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Bereslumbantobing)