Anda Jangan Panik saat Keracunan Makanan, Ini Cara Sederhana yang Harus Dilakukan
Gejala seperti diare, kembung atau muntah mulai dalam beberapa jam. Gejala keracunan makanan bisa ringan atau serius.
TRIBUNBATAM.id - Di negara dengan kelembapan tinggi seperti Indonesia, bukan tak mungkin bakteri tumbuh subur dalam berbagai makanan yang tidak disiapkan dan dimasak dengan benar.
Selain bakteri, parasit dan virus juga kerap menjadi penyebabnya.
Konsumsi air yang terkontaminasi atau makanan yang mengandung bakteri penyebab infeksi, virus, parasit atau toksinnya.
Jika tak sengaja mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, lalu muncul tanda-tanda, seperti kram perut, diare, mual-muntah, hilang nafsu makan dan sakit kepala, Anda kemungkinan sedang keracunan.
Akan tetapi, jangan panik karena obat keracunan makanan bisa didapatkan dengan mudah di apotek.
Bahkan bahan-bahan yang biasa ada di rumah pun dapat menjadi penawar keracunan makanan yang ampuh.
Melansir dari Boldsky, Senin (31/8/2020) tujuh bahan ini dapat membantu mengendurkan perut dan membuang racun.
Berikut makanan yang harus dimakan saat Anda mengalami keracunan makanan atau gejala keracunan makanan ringan:
1. Air Kelapa
Air kelapa adalah larutan rehidrasi yang sangat baik karena berfungsi menggantikan elektrolit yang hilang.
Gejala keracunan pertama umumnya muntah atau diare yang mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit.
Air kelapa membantu menjaga / mengisi kembali tingkat cairan dan menenangkan perut.
Asam laurat dalam air kelapa juga dapat membantu membunuh patogen bawaan makanan yang berbahaya.
Anda cukup minum air kelapa di pagi hari saat perut kosong.
2. Teh Jahe
Teh jahe adalah obat cepat untuk mengurangi gejala keracunan makanan.
Agen antimikroba dalam jahe dapat membantu melawan bakteri patogen bawaan makanan dan mempercepat proses pemulihan.
Cukup siapkan teh jahe dengan merebus ramuan dalam air.
Konsumsi 2-3 cangkir sehari. Anda juga bisa mencampurnya dengan sedikit madu untuk hasil yang lebih baik atau mengunyah sepotong kecil jahe mentah.
3. Pisang
Diet hambar (lembut, rendah lemak, rendah serat dan non pedas) dianjurkan oleh para ahli medis untuk mengatasi gejala keracunan makanan.
Buah pisang, sangat cocok karena dapat membantu mengobati mual, diare, muntah, mulas, dan segala jenis gangguan usus yang disebabkan karena keracunan makanan.
Anda bisa konsumsi pisang matang 1-2 kali sehari atau sesuai dengan selera.
4. Kunyit
Bumbu kuning cerah ini memiliki banyak khasiat yang bermanfaat.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa zat kurkumin dalam kunyit memiliki aktivitas antibakteri dan antivirus terhadap berbagai strain bakteri Staphylococcus.
Ini dapat membantu mengendurkan perut dan meredakan gejala keracunan makanan serta meningkatkan sistem kekebalan untuk pemulihan cepat.
Untuk menikmatinya, Anda cukup minum air kunyit setiap pagi.
5. Kentang Tumbuk
Kentang tumbuk / rebus cocok untuk diet lembut dan lunak yang membantu mengontrol diare yang berhubungan dengan keracunan makanan.
Rasa hambar pada kentang tumbuk mencegah gangguan perut lebih lanjut dan membantu pencernaan.
Untuk menikmatinya, cukup rebus kentang, kupas kulitnya, haluskan dan konsumsi dengan sedikit garam secukupnya.
6. Bawang Putih
Dengan Air Bawang putih mengandung senyawa antimikroba.
Konsumsinya dapat membantu membunuh bakteri patogen dan mengobati diare dan pencernaan yang tidak tepat.
Caranya, ambil satu siung bawang putih dengan segelas air, minum ramuan ini di pagi hari.
7. Nanas
Nanas adalah salah satu pengobatan rumahan terbaik untuk gejala keracunan makanan ringan.
Nanas mengandung enzim yang disebut bromelain yang memperlancar pencernaan.
Buah ini bagus menjadi obat alami untuk banyak masalah pencernaan, seperti kembung, diare, dan mual.
Cukup konsumsi semangkuk nanas segar jika Anda mengalami diare segera setelah makan. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
(*/ Firdha Ustin )
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Jangan Panik saat Keracunan Makanan, Pulihkan Tubuh dengan 7 Jenis Asupan Ini