TRIBUN WIKI

Mengapa Kita Mengalami Cegukan? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya, Waspada Bila Lebih dari 2 Hari

Cegukan merupakan keadaan yang terjadi karena ada kontraksi involunter diafragma yang diikuti dengan suara "hik".

Tribunnewswiki.com
ILUSTRASI - Cegukan merupakan keadaan yang terjadi karena ada kontraksi involunter diafragma yang diikuti dengan suara "hik". 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Kita pasti pernah mengalami cegukan.

Kondisi ini identik dengan suara 'hik' yang cenderung membuat kita tidak nyaman.

Cegukan merupakan keadaan yang terjadi karena ada kontraksi involunter diafragma.

Biasanya, cegukan ini dapat berhenti dengan sendirinya.

Namun, bagi beberapa orang cegukan bisa berlangsung lebih dari 48 jam dan bahkan dapat terjadi berbulan-bulan. 

Apa itu cegukan?

Cegukan disebut juga sebagai singultus yang terjadi tanpa disengaja.

Kondisi ini dapat terjadi kepada siapa saja, termasuk bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.

Selain menimbulkan suara ‘hik’, cegukan juga menimbulkan tekanan di bagian dada, perut, dan tenggorokan.

Segera hubungi dokter apabila cegukan disertai dengan pusing, anggota tubuh terasa lemah atau kaku, dan kehilangan keseimbangan.

Cegukan terjadi ketika otot yang memisahkan perut dan dada (diafragma) berkontraksi tanpa disengaja.

Diafragma memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan manusia.

Hal ini dikarenakan tubuh bergantung pada kontraksi dan pergerakan diafragma agar proses pernapasan berlangsung normal.

Cegukan juga cukup sering terjadi pada bayi.

Beberapa studi menunjukkan bahwa cegukan pada bayi mungkin merupakan hal yang normal dan bagian dari proses tumbuh kembangnya.

Saat menarik napas, otot diafragma akan turun (kontraksi) dan akan naik kembali (relaksasi) saat kita menghembuskan napas.

Dalam cegukan, otot diafragma akan berkontraksi secara tiba-tiba, dan menyebabkan udara terlalu cepat masuk ke dalam paru-paru, sehingga katup saluran pernapasan menutup dan menimbulkan suara ‘hik’.

Kontraksi dari otot diafragma yang tiba-tiba ini dapat dipicu oleh berbagai hal, baik yang berlangsung hanya sementara atau berkepanjangan.

Cegukan yang bersifat sementara dapat dipicu oleh beberapa kondisi, seperti makanan pedas, minuman berkarbonasi dan beralkohol, mengunyah atau mengisap permen, merokok, serta makan terlalu banyak atau terlalu cepat.

Selain itu, perubahan suhu secara tiba-tiba, sedang merasa gugup, terlalu bersemangat, atau stres juga dapat memicu cegukan yang bersifat sementara.

Penyebab

Umumnya cegukan berlangsung singkat atau hanya beberapa menit, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Cegukan singkat dapat dipicu oleh:

- Minuman panas

- Minuman bersoda

- Minuman beralkohol

- Mengonsumsi makanan pedas

- Makan terlalu cepat

- Merokok

- Stres, takut, atau gembira

- Perut yang kembung

Dalam beberapa kasus, cegukan juga ada yang bisa berlangsung lama, yaitu lebih dari dua hari.

Biasanya, cegukan seperti ini disebabkan oleh masalah kesehatan seperti:

- Gangguan metabolisme, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dan diabetes

- Gangguan saraf vagus, misalnya akibat meningitis, faringitis, dan penyakit gondok

- Gangguan sistem saraf, seperti cedera berat pada otak, radang jaringan otak atau ensefalitis, tumor, dan stroke

- Gangguan pernapasan, seperti penyakit pleuritis, pneumonia, dan asma

- Reaksi psikologi, seperti stres, gembira, sedih, takut, atau syok

- Gangguan pencernaan, seperti obstruksi usus, radang usus, dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD)

Cegukan yang berlangsung lama juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, seperti:

- Obat-obatan kemoterapi untuk penanganan kanker

- Obat golongan opioid atau pereda nyeri, seperti metadon dan morfin

- Benzodiazepine atau obat penenang untuk mengatasi kecemasan

- Anastesi atau obat bius praoperasi

- Methyldopa,yaitu obat untuk hipertensi

- Barbiturate, yaitu obat pencegah kejang

- Kortikosteroid, yaitu obat untuk mengatasi pembengkakan dan radang

Gejala

Cegukan merupakan gejala dari suatu kondisi atau penyakit.

Cegukan biasanya disertai oleh sensasi pengencangan di dada, perut dan tenggorokan, biasanya akan disertai dengan bunyi 'hik'.

Namun cegukan yang berlangsung lama juga bisa menjadi indikasi dari gejala penyakit serius.

Untuk itu, apabila dilakukan pemeriksaan oleh dokter, ada beberapa tes yang mungkin dilakukan seperti:

- Endoskopi

Pemeriksaan dengan menggunakan selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera ini dilakukan jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan pencernaan, misalnya penyakit asam lambung atau refluks gastroesofagus (GERD)

- Elektrokardiogram (ECG)

Pemeriksaan dengan mengukur aktivitas elektrik di dalam jantung ini dilakukan jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan jantung.

- Pemindaian sinar-X

Pemindaian dengan tomografi terkomputerisasi atau CT scan, dan pemindaian dengan resonansi magnetik atau MRI.

Salah satu dari ketiga pemindaian ini bisa dilakukan jika dokter menduga cegukan disebabkan oleh infeksi atau tumor.

- Pemeriksaan darah

Tes ini dilakukan jika cegukan diduga disebabkan oleh gangguan hati, ginjal, atau diabetes. 

Pengobatan

Jika bukan disebabkan oleh gejala penyakit serius, cegukan dapat diatasi dengan beberapa cara berikut:

- Lakukan posisi telungkup untuk menekan dada ke lantai.

- Berbaring atau duduk sambil menarik kedua lutut hingga menyentuh dada.

- Bernapas di dalam kantung yang terbuat dari kertas.

- Mengecap cuka.

- Menelan gula pasir.

- Menggigit lemon.

- Menahan napas dalam waktu yang relatif singkat.

- Minum air dingin secara perlahan-lahan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Cegukan'.

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved