VIRUS CORONA DI INDONESIA
Sudah 6 Bulan Corona di Indonesia, Ancaman Masih Tinggi Jangan Acuh Protokol Kesehatan
Hingga kini sudah genap 6 bulan virus corona menyebar di Indonesia tanpa ada kepastian kapan pandemi akan berakhir
Sudah 6 Bulan Corona di Indonesia, Ancaman Masih Tinggi Jangan Acuh Protokol Kesehatan
TRIBUNBATAM.id - Virus corona jenis baru atau Covid-19 telah menyerang dunia termasuk Indonesia sejak awal tahun 2020.
Di Indonesia kasus terkonfirmasi positif pertama kali terdeteksi pada Maret 2020.
Sejak saat itu pemerintah terus melakukan langkah-langkah untuk menanggulangi dampak penyebaran pandemi.
• Penembak Dikerahkan, yang Merongrong Kepemimpinan Kim Jong Un Siap-siap Lenyap
Hingga awal September 2020, kasus-kasus baru positif corona terus bermunculan.
Di sisi lain belum ada kepastian apakah vaksin untuk melawan corona yang sedang tahap uji coba sudah efektif atau tidak.
Hingga kini sudah genap 6 bulan virus corona menyebar di Indonesia.
Kala itu, kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Maret 2020.
"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu.
Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi kala itu.
• Tempat Uji Nyali Wisatawan, Destinasi Gerbang Neraka Punya Lubang Menganga dan Api Abadi
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," lanjut Jokowi.
Pernyataan itu merupakan awal perjalanan panjang Indonesia dalam perang melawan virus yang pertama ditemukan di Kota Wuhan, China.
Hingga 6 bulan lamanya, belum ada tanda perang melawan coronA akan berakhir.
Jumlah rata-rata kasus infeksi harian pun semakin naik.
Maka tak heran jika Indonesia kini disebut telah memasuki fase awal kritis Covid-19.
• Mengerikan, FBI Selidiki Temuan 10 Ton Organ Manusia Beku dan Daftar Harganya
"Indonesia ini sudah memasuki fase kritis awal yang diperkirakan mengalami puncak di awal Oktober 2020, khususnya Jawa.
Ini bisa berlangsung lama, bisa sampai akhir tahun," kata epidemiolog Griffith University Dicky Budiman, 26 Agustus 2020.
