Donna Ginting Menjerit Minta Tolong, Bersimbah Darah Ditikam Bertubi-tubi & Diseret ke Semak-semak
Pertengkaran keduanya pun berlanjut, pelaku berhenti di pinggir jalan, kemudian berkelahi hingga terjatuh kesemak-semak.
TRIBUNBATAM.id, DELISERDANG - Seorang wanita bernama Donna Boru Ginting (42) bersimbah darah saat meminta pertolongan warga di Jalan Jamin Ginting KM 49, Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang, Sumut, Rabu (2/9/2020).
Donna Boru Ginting (42) warga Desa Rumah Mbacang, Namorambe, Deliserdang ditemukan tak berdaya di tepi jalan sekira pukul 11.00 WIB.
Ia pun mendapat tiga tusukan di bagian perutnya.
Kapolsek Pancurbatu AKP Dedi Dharma melalui Kanit Reskrim AKP Syahril Siregar mengatakan bahwa, korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang sedang melintas di lokasi kejadian.
"Saat ditemukan, korban dalam keadaan berlumuran darah dan meminta pertolongan. Sehingga oleh warga, korban langsung dibawa ke Puskesmas Bandarbaru untuk mendapatkan pertolongan. Sedangkan Kepala Desa Sembahe, melaporkan kejadian ini ke Polsek Pancurbatu," ujarnya, Kamis (3/9/2020).
Lebih lanjut dikatakan Kanit, pihaknya yang menerima informasi tersebut langsung melakukan penyelidikan serta olah TKP.
"Dari hasil penyelidikan itu, diketahui bahwa identitas pelaku adalah Aritha Ersada Sembiring (38) warga Desa Kuta Mbelin Kecamatan Namantran, Kabupaten Karo. Sehingga kemudian dilakukan pengejaran, dan pelaku dapat diamankan di Desa Simpang 4 Kecamatan Namantran, Karo, Rabu (2/9/2020) pukul 16.00 WIB," ungkapnya.
Tidak hanya berhasil tangkap pelaku, polisi juga amankan barang bukti yakni, sepeda motor, handphone, KTP dan KK, serta sebilah pisau belati panjang berukuran 20 cm.
Lanjut Syahril, berdasarkan keterangan pelaku, sebelumnya ia bersama korban pergi mengendarai sepeda motor milik korban ke permandian air panas sidebu-debu, dan menginap di sana, pada Selasa (1/9/2020) pukul 23.00 WIB.
"Pada Rabu (2/9/2020) pukul 10.00 WIB, mereka meninggalkan penginapan itu dan hendak kembali ke rumah korban."
"Namun di perjalanan, antara pelaku dan korban terlibat pertengkaran mulut dikarenakan korban selalu minta uang dengan pelaku, namun tidak diberikan," katanya.
Pertengkaran keduanya pun berlanjut, pelaku berhenti di pinggir jalan, kemudian berkelahi hingga terjatuh kesemak-semak.
"Namun saat itu posisi korban berada dibawah/tertindih, sehingga pelaku lalu mencabut sebilah pisau belati yang sudah dibawanya, dan menusukannya ke perut korban sebanyak 3 kali, lalu meninggalkan korban dan membawa sepeda motor serta HP korban," pungkasnya.
*Peristiwa Serupa
Pedagang Minuman Ditusuk Orang Tak Dikenal
Jadi korban penusukan orang tak dikenal (OTK), MH miliki trauma sendiri.
MH merupakan pedagang minuman di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Untuk menghindari kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP, bapak tiga anak ini memilih berjualan dari pukul 17.00-04.00 WIB.
"Memang biasa jualan jam segitu. Jadi kalau pagi sampai siang itu kan memang enggak boleh jualan. Saya cuma PKL aja," katanya kepada TribunJakarta.com, Senin (31/8/2020).
Nahasnya, ketika Sabtu (29/8/2020) dini hari ia mengalami musibah.
MH menuturkan kala itu suasana jalanan tampak lebih sepi dari biasanya.
Ia pun bergegas merapikan dagangannya dan berniat untuk tutup.
Sayangnya ia justru dihampiri oleh belasan orang tak dikenal dan di kepung.
Mirisnya, OTK tersebut turut membawa senjata tajam atau sajam.
"Kejadian itu sekitar pukul 02.15 WIB. Posisi saya sudah terkepung. Di situ ada sopir angkot juga. Di situ sopir angkot ditusuk kemudian dia berhasil kabur," jelasnya.
Ditinggal sendiri dan dikepung, akhirnya MH pun menjadi sasaran OTK.
Punggung bagian kirinya pun ditikam sajam.
"Saya ditikam dan sajamnya masih nancap di punggung. Setelah itu OTK tersebut kabur ke lain arah. Ada yang ke Jatinegara, ada juga yang ke Cawang," ungkapnya.
Sambil menahan sakit, MH lari mencari pertolongan.
Ia meminta bantuan tukang nasi goreng untuk dicabut sajam tersebut.
"Kemudian saya sampai di klinik 24 jam, namun tidak diberi penanganan dengan alasan sajam yang menancap," jelasnya.
"Akhirnya saya dibawa ke Puskesmas Jatinegara. Tapi diberi perban di situ karena saya ditanya ditusuk dimana ketika melihat sajam berupa sangkur. Di situ saya disuruh buat laporan ke Polres Jakarta Timur yang memang bersebelahan," jelasnya.
Setelah melapor dan membuat BAP, akhirnya ia pun dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk divisum.
Meski diarahkan untuk dirawat lebih dulu, MH menolak dengan alasan warungnya belum ditutup.
Akhirnya, atas bantuan rekan-rekannya, ia pun menuju warungnya dan merapikan dagangannya.
Termasuk merapikan bekas gelas yang pecah akibat aksi penyerangan tersebut.
"Itu pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian saya ke warung dulu dan kembali ke rumah. Sebab istri saya sudah telepon terus tanya saya dimana. Cuma sayanya bilang ada urusan," jelasnya.
*Trauma
Hingga saat ini, MH tidak mengetahui siapa yang melakukan penyerangan.
Ia turut mengatakan kerap dicari awak media untuk ditanyai keterangan terhadap dirinya.
"Pas sampai rumah saya cuma bilang ini musibah. Saya enggak tahu apa motif OTK itu nusuk saya. Jadi terserah orang mau bilang apa atas kejadian ini," jelasnya.
Selepas kejadian itu, MH pun merasakan trauma.
Ia takut untuk berjualan hingga dini hari. Namun di sisi lain mata pencahariannya hanya itu saja.
"Saya trauma, tapi kan kerjaan saya itu. Jadi saya juga bingung. Trauma tapi saya butuh uang untuk menyambung hidup," jelasnya.
MH pun berharap agar traumanya cepat hilang dan ia bisa kembali beraktivitas seperti semula. (TribunMedan/TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul https://medan.tribunnews.com/2020/09/03/seorang-wanita-ditemukan-di-pinggir-jalan-bandar-baru-kondisi-tubuh-korban-luka-tusuk-tak-berdaya