POSITIVE PARENTING

Kepala Bayi Anda Terbentur? Berikut Pertolongan yang Harus Dilakukan Orangtua

Kepala anak Bayi bisa saja terkadang terbentur. Lantas apa yang harus dilakukan orangtua ketika menghadapi situasi ini? Simaklah ulasan berikut.

freepik.com
ILUSTRASI - Pertolongan yang harus dilakukan bila kepala bayi anda terbentur. 

Editor: Putri Larasati Anggiawan

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Bayi dianggap sangat rentan terhadap sejumlah penyakit.

Salah satu yang bisa saja terjadi adalah kepala anak Bayi yang terkadang terbentur.

Lantas apa yang harus dilakukan orangtua ketika menghadapi situasi ini?

Bukan rahasia lagi jika cedera, seperti jatuh, menabrak sesuatu, atau kejatuhan barang adalah hal-hal yang umum terjadi pada Bayi dan anak di bawah usia tiga tahun.

Namun bila "kecelakaan" itu mengenai kepala Bayi, misalnya terbentur, maka bisa membuat kita sebagai orangtua menjadi khawatir.

Biasanya cedera kepala Bayi terbentur dapat sembuh sendiri dan tidak menyebabkan masalah dalam jangka panjang.

Sosok Anak Pendeta yang Jadi Arsitek Masjid Istiqlal, Kawan Baik Bung Presiden

Meski demikian, pertolongan pertama bila kepala Bayi terbentur perlu diketahui oleh semua orangtua untuk mencegah akibat yang lebih fatal.

Kepala Bayi terbentur umumnya terjadi saat Si Kecil mulai belajar merangkak dan berjalan.

Kondisi ini juga dapat terjadi ketika ia sudah mulai besar, seperti terpeleset saat bermain.

Kepala Bayi terbentur dapat menyebabkan cedera di permukaan kulit kepala dan di dalam kepala.

Ia mungkin juga akan memiliki benjolan di kepala yang menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman.

Mengingat Bayi tidak dapat mengutarakan keluhan tersebut, orangtua harus jeli dengan tanda-tandanya untuk mengetahui apakah kepala Bayi terbentur tergolong cedera ringan atau parah.

Adapun tingkatan risiko cedera kepala Bayi terbentur dari yang paling rendah hingga paling tinggi adalah sebagai berikut:

1. Cedera kepala ringan

Sebagian kasus benturan kepala Bayi dan anak di bawah usia tiga tahun tidak bersifat serius.

Luka yang dialami biasanya hanya terbentuk pada kulit kepala atau wajah.

Akan tetapi, mengingat kepala Bayi dan anak di bawah usia tiga tahun masih lunak dan masih dalam tahap perkembangan, benturan sedikit saja tentu dapat menyebabkan luka yang terlihat sangat gawat.

Akibatnya, Bayi mungkin akan mengalami memar, baik di kulit kepala atau dahi.

Selain memar, Si Kecil bisa mengalami benjol atau luka lecet, tetapi tanpa disertai gejala lebih lanjut.

Risiko bahaya cedera kepala Bayi terbentur juga dapat dianggap rendah atau ringan apabila jatuhnya tidak tinggi, serta tidak ada gejala gangguan saraf setelahnya, dan tidak ada tanda-tanda kelainan yang dialami Bayi dalam jangka waktu dua jam setelah terjatuh.

2. Cedera kepala sedang

Risiko bahaya cedera tingkat sedang apabila kepala Bayi terbentur cukup keras disertai berbagai gejala, seperti mual dan muntah berulang (3-4 kali), mengalami gangguan kesadaran kurang dari 1 menit, Bayi jadi rewel atau merasa lemas, muncul benjolan besar di area kepala yang terbentur.

3. Cedera kepala parah

Jika benturan pada kepala Bayi sangat keras dan serius, Bayi mungkin akan mengalami luka dalam.

Luka dalam meliputi tengkorak retak atau patah, pembuluh darah pecah, atau kerusakan pada otak.

Pada beberapa kasus, luka dalam yang juga dikenal dengan istilah trauma pada kepala atau gegar otak dapat berakibat fatal.

Gegar otak pada Bayi dapat memengaruhi banyak bagian di otak sehingga fungsinya mungkin dapat terganggu.

Risiko cedera kepala juga tergolong parah apabila Bayi:

  1. Mengalami penurunan kesadaran
  2. Bayi gelisah
  3. Ada gejala kelainan saraf
  4. Terdapat tulang yang tampak masuk ke dalam
  5. Mengalami kejang
  6. Terdapat garis retak atau patah tulang pada kepala
  7. Ubun-ubun benjol
  8. Muntah lebih dari 5 kali selama lebih dari 6 jam
  9. Hilang kesadaran lebih dari 1 menit

Pertolongan pertama kepala Bayi terbentur yang bisa dilakukan orangtua

Pada kebanyakan kasus, orangtua disarankan untuk memantau kondisi buah hati setelah kepalanya terbentur.

Jika kepala Bayi terbentur dan benturannya tidak terlalu parah, coba tangani luka atau bagian kepala yang cedera dengan melakukan pertolongan pertama berikut ini.

1. Lakukan kompres dingin

Salah satu pertolongan pertama kepala Bayi terbentur adalah dengan melakukan kompres dingin.

Kompres area kepala Bayi terbentur atau yang terdapat luka menggunakan es batu yang dibungkus kain atau handuk lembut selama kurang lebih 20 menit. Kompres luka tersebut setiap 3-4 jam sekali.

Kompres dingin bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan yang terjadi.

2. Bersihkan luka terbuka

Pertolongan pertama kepala Bayi terbentur berikutnya adalah membersihkan luka terbuka.

Apabila ada luka terbuka, tekan perdarahan selama 10 menit terlebih dahulu.

Lalu, lakukan cara membersihkan luka dengan air hangat dan sabun Bayi.

Oleskan salep yang mengandung antibiotik untuk Bayi guna mencegah infeksi.

Kemudian, tutup luka terbuka menggunakan plester atau kain lembut.

3. Berikan obat pereda nyeri

Untuk mengurangi rasa nyeri, Anda bisa memberikan paracetamol khusus Bayi dan anak dengan dosis yang wajar sebagai pertolongan pertama kepala Bayi terbentur, apabila diperlukan.

Tetapi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak untuk memastikan obat pereda nyeri yang aman dikonsumsi oleh Si Kecil.

4. Istirahatkan Bayi

Saat kepala Bayi terbentur, ia mungkin akan kaget dan menangis. Anda dapat membiarkan Bayi untuk beristirahat sejenak.

Sesekali cek apakah Bayi Anda masih bernapas seperti biasa dan tetap responsif.

Segera cari bantuan medis apabila Bayi tidak dapat dibangunkan.

5. Pantau gejala atau tanda-tanda tak biasa pada Bayi

Jika Bayi menunjukkan tanda-tanda atau gejala tidak biasa setelah terbentur, susah makan, dan menjadi rewel, segera periksakan Si Kecil ke dokter anak.

Dengan ini, dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondisi buah hati Anda.

Kapan kepala Bayi terbentur harus diperiksakan ke dokter?

Cedera ringan pada kepala Bayi terbentur umumnya tidak memerlukan pemeriksaan CT scan.

Namun, untuk risiko cedera sedang dan tinggi, disarankan untuk dilakukan pemeriksaan CT scan.

Tentu hal ini membutuhkan evaluasi dari dokter terlebih dahulu.

Sebaiknya, segera bawa Si Kecil ke unit gawat darurat dan hubungi dokter anak guna mendapatkan penanganan medis yang tepat apabila Bayi Anda menunjukkan gejala atau tanda-tanda di bawah ini:

  1. Bayi di bawah usia 2 tahun
  2. Bayi rewel dan tidak berhenti menangis
  3. Muntah terus-menerus
  4. Ubun-ubun tampak menonjol
  5. Sulit dibangunkan saat tidur
  6. Sulit bernapas
  7. Kejang
  8. Pupil mata membesar
  9. Keluar cairan bening dari hidung, telinga, atau mulut
  10. Gangguan penglihatan, pendengaran, dan wicara
  11. Lemas, kehilangan tenaga, atau tidak bisa bergerak (lumpuh)
  12. Perdarahan terus-menerus dari hidung atau mulut
  13. Bayi jatuh dari ketinggian kurang lebih 1 meter
  14. Ada luka yang terbuka cukup parah sehingga butuh jahitan
  15. Kepala benjol disertai pembengkakan di beberapa area tubuh
  16. Memiliki riwayat cedera otak

Kepala Bayi terbentur dapat terjadi di mana dan kapan saja, baik sedang merangkak, berjalan, bermain, terbentur barang-barang di sekitarnya, atau bahkan jatuh dari tempat tidur.

Maka dari itu, buatlah lingkungan yang aman untuk Si Kecil dan usahakan gerak-geriknya selalu berada di bawah pengawasan orangtua.

(*)

Viral Balita Albino Kembar di Wonogiri: Lahir di Banten Hingga Warga Sempat Kira Anak Bule

Anak Buah Kapolri Idham Azis Tewas Ditikam 5 Kali, Anak dan Bapak Jadi Tersangka

Perjuangan Joanna Alexandra dan Suami Rawat Anak Keempat, Ceritakan Zio Harus Ganti Sepatu

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Harus Dilakukan bila Kepala Bayi Terbentur?"

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved