BATAM TERKINI
IDI Kepri Siap Beri Pendampingan Hukum Bagi Dokter yang Alami Kekerasan saat Bertugas Selama Pandemi
Ketua IDI Kepri Rusdani mengatakan, IDI siap memberikan pendampingan hukum kepada dokter yang mengalami hal kriminal dari oknum keluarga pasien.
Editor : Tri Indaryani
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kepulauan Riau menyatakan rasa prihatin terkait sejumlah kasus kekerasan yang dialami dokter dan tim medis yang menangani kasus covid-19.
Termasuk kasus pemukulan yang dialami oleh dokter RSUD Embung Fatimah.
Tak tinggal diam, Ketua IDI Kepri Rusdani mengatakan, IDI siap memberikan pendampingan hukum kepada dokter yang mengalami hal kriminal dari oknum keluarga pasien saat itu.
"Kami IDI bersedia mendampingi kapan saja. IDI bersedia mendampingi anggotanya kalau ada proses ke ranah hukum, kami siap," kata Rusdani di Batam, Senin (7/9/2020) kemarin di Batam.
Untuk diketahui, memang dalam kasus yang terjadi di RSUD Embung Fatimah beberapa waktu lalu itu, dokter yang menjadi korban masih enggan membawanya ke ranah hukum.
Dalam kesempatan itu, Rusdani meminta masyarakat memahami tugas dokter dalam menangani pasien.
Pihaknya menegaskan, katanya, dokter tidak sembarangan menyebutkan seseorang negatif atau positif COVID-19.
• Klaster Tenaga Kesehatan di Batam, 7 Nakes Terkonfirmasi Covid-19
Melainkan berdasarkan hasil laboratorium pemeriksaan tes usap yang bersangkutan.
Dokter juga harus menjaga agar pasien COVID-19 tidak menularkan virus kepada lingkungannya sekitar.
Dijelaskan, sebagai tenaga medis, dokter juga memiliki risiko tertular.
Bahkan, sudah banyak dokter yang tertular virus corona. Oleh sebab itu, Rusdani meminta pengertian masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
"Pekerjaan kami berisiko, jangan kami di 'judge' lagi kenapa, kalau kami bilang positif, itu bukan kami. itu hasil lab mengatakan dia positif, bukan kami. Kan begitu," ujar Rusdani.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi membenarkan kasus pemukulan terhadap dokter RSUD Embung Fatimah, saat keluarga hendak menjemput paksa jenazah terkonfirmasi positif COVID-19.
"Dokter kita sempat terkena pukul," kata Didi sebelumnya.
Meski begitu, Didi mengatakan kondisi dokter relatif baik dan langsung bisa kembali menangani pasien. Didi juga berharap, penanganan virus Corona ini cepat. Sehingga, penanggulangan cepat. (Tribunbatam.id/Leo Halawa)