Pejabat Kepri Lega, Karimun Lolos dari Ledakan Mirip Lebanon, 532 Ton Amonium Nitrat Dimusnahkan
Ledakan dahsyat yang meluluhlantakkan area pelabuhan di ibu kota Lebanon beberapa waktu lalu juga berpotensi terjadi di Kabupaten Karimun
Pejabat Kepri Lega, Karimun Lolos dari Ledakan Mirip Lebanon, 532 Ton Amonium Nitrat Dimusnahkan
TRIBUNBATAM.id - Ledakan dahsyat yang meluluhlantakkan area pelabuhan di ibu kota Lebanon beberapa waktu lalu juga berpotensi terjadi di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).
Beruntung, Indonesia yang tak mau sama seperti Beirut, langsung memusnahkan 532, 9 ton amonium nitrat titipan Kejari Karimun di Kanwil DJBC Khusus Kepri, Rabu (9/9/2020).
• Ledakan Dahsyat Lebanon Bisa Terjadi di KEPRI, Ratusan Ton Amonium Nitrat Tenggelamkan KARIMUN BESAR
Jumlah amonium nitrat yang tak main-main itu sebelumnya tersimpan rapi di area milik kanwil DJBC DJBC Khusus Kepri sekitar 8 tahun.
Sebelumnya sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang disita dari kapal di perairan Beirut dan disimpan di sebuah gudang pelabuhan enam tahun lalu, dianggap bertanggung jawab atas ledakan dahsyat di Lebanon pada Selasa (4/8/2020).
• Khawatir Mirip di Beirut, Kakanwil DJBC Khusus Kepri Lega 532,9 Ton Amonium Nitrat Dimusnahkan
Berkaca dari peristiwa di Beirut, ratusan ton amonium nitrat jika meledak bisa menenggelamkan Karimun.
Keberadaan amonium nitrat di Pulau Karimun cukup berbahaya.
Hal ini merujuk peristiwa ledakan yang terjadi di Beirut Libanon.
Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Agus Yulianto sebelumnya mengaku tidak dapat menjamin amonium nitrat itu jika terlalu lama disimpan.

Hal ini merujuk kepada peristiwa ledakan di Kota Beirut, Lebanon beberapa waktu lalu yang kabarnya disebabkan oleh amonium nitrat.
Bahkan Agus menyampaikan, apabila peristiwa buruk terjadi akibat amonium nitrat, maka Pulau Karimun Besar bisa tenggelam.
"Kalau aktif bisa menenggelamkan Karimun.
Yang ada sama kita ini seperlima atau seperempat dari yang ada di Lebanon," kata Agus, usai ekspose penindakan penangkapan ribuan tekstil ilegal, baru-baru ini.
• Pengakuan Sukarelawan Pasca Ledakan Beirut: Tak Ada Tanda-tanda Kehidupan di Bawah Reruntuhan
Amonium nitrat yang berada di Karimun merupakan hasil penindakan Bea dan Cukai sejak tahun 2010 silam.