VIRUS CORONA DI KARIMUN
Pulang dari Lampung, Seorang Warga Karimun Terkonfirmasi Virus Corona, Total 5 Kasus Baru
Sebelum dinyatakan terkonfirmasi positif, pasien sempat menjalani isolasi di Puskesmas Meral Barat.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Pasien terkonfirmasi virus Corona di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri bertambah.
Gugus tugas Covid-19 Karimun mendapat satu pasien terkonfirmasi Covid-19 dari 9 hasil pemeriksaan swab, Sabtu (12/9) kemarin.
Pasien positif tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki, berusia 20 tahun dan tinggal di Kecamatan Meral.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun menyebutkan, pasien ini termasuk ke dalam klaster penyebaran impor dari Lampung.
Sebelumnya pasien tersebut memang baru kembali dari Lampung.
Sebelum dinyatakan terkonfirmasi positif, pasien sempat menjalani isolasi di Puskesmas Meral Barat.
"Ia diisolasi karena suspek Covid-19 dengan gejala ringan dan hasil rapid tes reaktif," ucap Kadinkes Karimun itu.
Saat ini pasien telah dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Dengan adanya penambahan tersebut, maka total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Karimun berjumlah 5 orang.
Kelima pasien ini berasal dari klaster penyebaran luar Kabupaten Karimun.
Dimana 2 di antaranya klaster impor Pekanbaru, 2 klaster impor Tembilahan dan yang terakhir dari Lampung.
Lacak Kontak Erat Kasus Baru
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun telah melacak kontak erat dari 4 kasus terkonfirmasi virus Corona terbaru.
Hasilnya gugus tugas menemukan sebanyak 51 orang yang diduga berkontak erat dengan keempat pasien Covid-19 tersebut.
Keempat pasien ini terkonfirmasi positif Covid-19 pada 7 September 2020.
• Tanjungpinang Dikabarkan Tambah 4 Kasus Baru Virus Corona, 2 Orang Berstatus Asimptomatik
• UPDATE Peta Sebaran Covid-19 di 34 Provinsi di Indonesia, Jakarta 1.205 Kasus Baru, Kepri Tambah 21
Keseluruhannya termasuk ke dalam klaster penyebaran dari luar Kabupaten Karimun. Dua pasien termasuk ke dalam klaster impor Pekanbaru dan dua lagi merupakan klaster impor Tembilahan.
Sebelum dinyatakan positif, mereka telah dirawat karena memiliki gejala seperti terpapar Covid-19.
"Sudah ditracing, ada 51 orang," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Jumat (11/9/2020).
Terhadap ke 51 orang itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun langsung mengambil sampel swab tenggorokan dan mengirimnya ke laboratorium.
Sementara keempat pasien saat ini masih dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Muhammad Sani Kabupaten Karimun.
Rachmadi menyebutkan, untuk kondisi para pasien mulai membaik.
Meskipun satu di antaranya harus mendapatkan perawatan yang lebih maksimal.
"Satu sudah baik, tapi hasilnya (pemeriksaan swab) belum keluar. Lalu yang dua juga sudah mulai membaik. Yang satu lagi masih perlu oksigen terus. Insya Allah lah sembuh," papar Rachmadi.
Belajar Sistem Online Diperpanjang
Sistem belajar online atau daring bagi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri kembali diperpanjang.
Itu setelah munculnya kasus dan klaster penyebaran Covid-19 baru di Karimun.
Masa belajar online diperpanjang hingga tanggal 26 September 2020.
Hal ini dipertegas dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun dengan nomor 420/DISDIK.SEKR/IXJ938/2020.
"Saya sampaikan kepada Bapak Bupati dan Beliau bilang diperpanjang saja.
Surat edarannya saya tanda tangani semalam dan sudah disampaikan ke sekolah-sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim, Jumat (11/9/2020).
Pemkab Karimun sebelumnya telah menjadwalkan belajar dengan sistem tatap muka akan dimulai pada tanggal 14 September 2020.
Namun pada tanggal 7 September 2020, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun mengumumkan adanya 4 kasus positif dari 2 klaster baru.
"Penyebabnya (perpanjangan belajar online) ya karena adanya klaster baru," tutur Bakri.
Di dalam surat edaran terbaru tersebut disampaikan setiap lembaga pendidikan perlu mewaspadai penularan Covid-19 dan melaksanakan protokol kesehatan.

Kemudian tenaga pendidik tingkat PAUD, SD dan SMP tetap menjalankan kewajibannya.
Diketahui saat ini empat pasien laki-laki yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani.
Dua pasien termasuk ke dalam klaster penyebaran impor Pekanbaru dan dua lainnya klaster impor Tembilahan.
Perpanjangan belajar secara online ditanggapi secara berbeda oleh orangtua siswa.
Beberapa menerima alasan terkait perpanjangan itu.
Sementara orang tua siswa lainnya menyampaikan anak mereka bisa aman dari Covid-19 selama protokol kesehatan dijalankan dengan baik.
"Menurut saya tak masalah kalau anak masuk. Asal pakai masker sama sekolah nyiapin protokol kesehatan," kata Warga Tebing, Abi.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)