BELAJAR TATAP MUKA DI ANAMBAS
Tanggapan Pelajar SDN 001 Tarempa Belajar Tatap Muka Diterapkan di Anambas, Wajib Bawa Masker
Amel menuturkan hari pertama sekolah ia harus menyiapkan segala perlengkapan yang harus dibawa, seperti masker dan hand sanitizer.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Hari pertama belajar tatap muka di Anambas rupanya sudah ditunggu oleh Amel.
Pelajar berusia 10 tahun ini merasa senang bisa bertemu dengan teman-teman dan guru di sekolahnya.
Selama ini, Amel hanya disibukkan dengan belajar secara daring dari rumah.
Seperti diketahui, belajar tatap muka mulai diterapkan di Anambas, khususnya pada jenjang SD dan SMP mulai hari ini.
"Senang bisa kembali ke sekolah, selama belajar di rumah tidak ada kendala karena pas belajar dibantu sama orang tua," ujar Amel kepada TribunBatam.id, Senin (14/9/2020).
Tempat tinggal Amel cukup jauh dari sekolah, ia harus menempuh perjalanan sekitar 20-30 menit untuk sampai ke sekolah.
"Ke sini diantar sama ayah tadi, Amel tinggal dekat Rintis sana. Hari ini Amel masuk yang pukul 09.30 WIB. Minggu depan baru masuk pagi yang giliran pertama," sebutnya.
Amel menuturkan hari pertama sekolah ia harus menyiapkan segala perlengkapan yang harus dibawa, seperti masker dan hand sanitizer.
"Beda waktu sekolah yang lalu, sekarang harus lengkap bawaannya, dari rumah harus siapkan peralatan kayak pensil, buku dan masih ada lagi," tuturnya.
Dibagi dalam Dua Bagian
Lama waktu belajar tatap muka pada sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri akan memakan waktu selama 2 jam.
Hal itu berdasarkan instruksi dari pemerintah daerah kepada seluruh sekolah yang ada di Kepulauan Anambas.
Sekolah tatap muka tingkat SD/MI ini perdana dilaksanakan di daerah yang masih masuk dalam kategori zona hijau Covid-19.
Seperti diketahui, penerapan belajar tatap muka ini akan berlaku Senin (14/9).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kepulauan Anambas, Nurman mengatakan bahwa belajar tatap muka untuk sekolah dasar (SD) akan dilaksanakan seluruh sekolah, dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan.
• BREAKING NEWS, Hari Ini Penerapan Belajar Tatap Muka saat Pandemi Covid-19 di Anambas
• SIAP-SIAP, Selain Anambas, BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah di Kepri Berpotensi Hujan Hari Ini
"Kami sudah sampaikan agar setiap sekolah mempersiapkan segala protokol kesehatan seperti jalur antrean, pembatas antara murid yang akan melakukan pengecekan suhu tubuh.
Lalu thermo gun juga harus disiapkan setiap sekolah, guru juga harus pakai face shield saat mengajar murid," ujar Kepala Disdikpora Kepulauan Anambas, Nurman, Minggu (13/9/2020).
Saat sekolah tatap muka nanti, Nurman mengatakan satu kelas hanya akan diisi oleh 18 murid saja. Apabila dalam satu kelas hanya ada 20 murid bisa dibagi menjadi dua kelas.
"Benar nanti ada pembagian kelas, kita juga sudah koordinasi dengan para guru, satu shift itu dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 09.30, dan shift kedua itu pukul 10.00 WIB sampai 11.30 WIB," jelasnya.
Diketahui bahwa saat ini dikarenakan Anambas sebagai wilayah zona hijau maka dibenarkan untuk melaksanakan proses belajar secara tatap muka.
Saat ini yang sudah melakukan proses belajar mengajar tatap muka adalah SMPN dan MTs. Untuk SD dan MI akan dilaksanakan pada Senin mendatang.
Siapkan Ruang Tunggu Isolasi
Besok proses belajar mengajar tatap muka tingkat sekolah dasar (SD) akan segera dimulai, pada Senin (14/9/2020).
Persiapan protokol kesehatan juga sudah dilakukan oleh setiap sekola dasar (SD) yang ada di Kepulauan Anambas.
Mulai dari persediaan masker, hand sanitizer, tempat mencuci tangan, bahkan pihak sekolah juga menyediakan ruang tunggu bagi muridnya yang menunggu jemputan orang tua.
Seperti SDN 001 Tarempa, tidak ingin muridnya singgah ke rumah teman atau berkeliaran kemana-mana, pihak sekolah berinisiatif membuat ruang tunggu bagi muridnya yang belum dijemput orang tua..
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekolah SDN 001 Tarempa, Riawati yang mengatakan ruang tunggu penting sekali dibuat agar anak-anak bisa nyaman menunggu jemputan orang tuanya.
“Sengaja kita buat agar anak-anak yang belum dijemput ayah atau ibunya bisa duduk dulu di ruang tunggu tersebut, nanti akan ada petugas yang mengawasi mereka di sana,” ujar Riawati, Minggu (13/9/2020).
Tempat tunggu itu dibuat dengan nama tempat tunggu isolasi.
Lebih lanjut ia katakan, pintu masuk dan keluar murid tidak sama. Ada dua jalur, saat akan masuk ke sekolah murid akan melewati gerbang pintu masuk, dan saat pulang sekolah murid akan diarahkan ke samping sekolah untuk pintu keluarnya.
Sementara itu ia juga mengatakan apabila ada murid yang kedapatan memiliki suhu tubuh yang tinggi akan segera dibawa ke UKS dan jika tidak memungkinkan langsung dibawa ke Puskesmas terdekat.
“Kami juga sudah sediakan ruang UKS bagi anak yang suhu tubuhnya tinggi, akan kita hubungi puskesmas dan orang tuanya,” kata Riawati.
Disamping itu pihak Puskesmas Tarempa, Januardi juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah.
“Untuk level karantina mandiri dan pencegahan awal apabila suhu tinggi, kita sudah koordinasi. Jadi nanti kami mengkondisikan lagi, kalau pihak sekolah kan hanya mengetahui suhu saja, tapi dari kami akan memeriksa lagi apakah si anak influenza atau ada batuk dan pilek,” ujar Kepala Puskesmas Tarempa, Januardi.
Untuk ketersediaan tempat, Puskesmas juga sudah menyediakan tempat apabila anak tersebut harus dibawa ke Puskesmas.(TribunBatam.id/Rahma Tika)