Ahok Bongkar Bobroknya BUMN, Andre Rosiade Minta Jokowi dan Erick Thohir Copot BTP
Bobroknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibongkar oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Editor: Anne Maria
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Bobroknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibongkar oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahkan menyatakan kebobrokan tersebut bukan hanya di perusahaan yang ia pimpinan, Pertamina.
Ahok juga membongkar bobroknya Perum Percetakan Uang RI (Peruri).
Dikutip dari akun YouTube POIN, Ahok awalnya menyebutkan tugasnya di Pertamina adalah sebagai seorang eksekutor.
Lebih lanjut, Ahok menyarankan agar Kementerian BUMN dibubarkan saja.
• Dulu Diangkat Erick Thohir Bekerja di Pertamina, Sekarang Ahok Usul Kementerian BUMN Dibubarkan!
• Saat Ahok Kesal dan Buka Borok Pertamina: Semua Lobi Menteri dan Gaji Pokoknya Gede-gede
Hal tersebut, kata dia, dikarenakan banyak tata kelola perusahaan negara tidak efisien.
Ahok atau BTP secara gamblang menyatakan jika tata kelola buruk ini dirasakannya langsung setelah ia ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
"Kalo lihat Kementerian BUMN itu dibubarkan seharusnya," ujar Ahok.
"Kita harus membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation," lanjutnya.
Ahok melanjutkan jika di Pertamina sendiri, sangat kental dengan lobi-lobi kepada menteri.
Bahkan, kata Ahok, sebagian besar komisaris di BUMN adalah titipan dari kementerian-kementerian.
• Ramalan Zodiak Besok Kamis 17 September 2020, Taurus Beruntung, Gemini Motivasi, Cancer Kerja Keras
• Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 16 September 2020, Cancer Pamer, Libra dapat Kerja, Scorpio Khawatir
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga," kata Ahok.
"Jadi direksi-direksi semuanya main lobinya ke menteri, karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian-kemeterian," ungkapnya.
Dengan kejadian tersebut, Ahok berencana untuk memotong jalur birokrasi mereka dan mengusulkan jabatan lewat lelang terbuka.
"Saya potong jalur birokrasi mereka. Pertamina dulu naik pangkat mesti pakai Pertamina Reference Level (PRL)," kata Ahok menjelaskan.
"Jadi orang mesti kerja sampai Senior Vice President (SVP) itu bisa 20-an tahun ke atas. Saya potong. Semua mesti lelang terbuka," tegasnya.
Sistem Gaji di Pertamina
• Ramalan Shio Hari Ini Rabu 16 September 2020, Naga Perhatikan Keuanganmu, Kuda Ada Pengagum Baru
• Ramalan Shio Hari Ini Selasa 15 September 2020, Tikus Ambil Risiko, Karisma Monyet Meningkat
Selain permasalahan jabatan, Ahok juga membongkar soal gaji di Pertamina.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, persoalan gaji di Pertamina tidak masuk akal.
Dari penuturannya, banyak orang yang masih mendapatkan gaji besar meskipun orang tersebut telah dicopot dari jabatannya.
"Orang dicopot, misalnya dari jabatan direktur utama anak perusahaan, gajinya Rp 100 juta lebih, masa dicopot gaji masih sama? Alasannya karena dia orang lama," kata Ahok.
"Seharusnya gaji mengikuti jabatan Anda. Tapi mereka bikin gaji pokoknya gede-gede semua. Jadi bayangin, orang kerja sekian tahun gaji pokok Rp 75 juta, dicopot enggak kerja pun dibayar segitu," jelasnya.
"Gila aja ini, saya rasa itu bisa dituntut. Nah itu yang lagi kita ubah sistemnya," kata Ahok.
• Lantamal IV Didemo Nelayan Tanjungpinang, Massa Terobos Pos Jaga, Simulasi Penindakan Huru Hara
• Jelang 5 Juta Kasus Covid-19 di India, 17 Anggota Parlemen Dikonfirmasi Positif Virus Corona
Singgung Perum Peruri
Selain soal PT Pertamina (Persero), Ahok juga menyinggung permasalahannya dengan Perum Percetakan Uang RI (Peruri).
Perusahaan BUMN yang bergerak di bidang percetakan uang itu, kata Ahok, meminta Pertamina uang Rp 500 miliar untuk proses paperless.
"Peruri gendeng juga, masa minta Rp 500 miliar untuk proses paeperless di kantor Pertamina," kata Ahok.
"Itu BUMN juga. Itu sama aja udah dapet Pertamina, enggak mau kerja lagi, tidur 10 tahun, jadi ular sanca, ular piton?" ungkap Ahok.
Andre Rosiade Minta Jokowi dan Erick Thohir Copot Ahok
Menanggapi pernyataan Ahok, Wasekjen DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade meminta Presiden Jokowi dan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk mencopot Ahok.
Dikutip dari akun Twitter @andre_rosiade, Andre Rosiade berpendapat, pernyataan Ahok soal BUMN ini membuat kegaduhan.
Padahal, menurut Andre, kinerja Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) biasa-biasa saja.
"Pak Presiden @jokowi yg sy hormati, setelah melihat kinerja & perilaku saudara @basuki_btp sbg Komut @pertamina.
Sy usulkan ke pak @jokowi & pak Menteri @erickthohi utk mencopot saudara BTP dr jabatannya krn menimbulkan kegaduhan dan Kinerja yg bersangkutan juga biasa2 saja," tulisnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahok Bongkar Kebobrokan BUMN, Andre Rosiade Minta Jokowi dan Erick Thohir Mencopot BTP