Saat Ahok Kesal dan Buka Borok Pertamina: Semua Lobi Menteri dan Gaji Pokoknya Gede-gede
Ahok ini buka-bukaan soal kondisi Pertamina mulai dari pemilihan jabatan direksi dan komisaris hingga persoalan gaji
Saat Ahok Kesal dan Buka Borok Pertamina: Semua Lobi Menteri dan Gaji Pokoknya Gede-gede
TRIBUNBATAM.id- Bukan Ahok namanya yang terkenal bicara blak-blakan di depan umum.
Ucapan dan gaya bicaranya yang dianggap "kasar" oleh sebagian orang ini juga membuatnya sempat diprotes sejumlah politisi.
• Ahok BTP Semprot Peruri, Sebut Minta Uang Rp 500 Miliar ke Pertamina: Bisa Tidur Nyenyak Mereka
Eks Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) tersebut, kembali blak-blakan membongkar aib Pertamina.
Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama alias BTP atau Ahok ini, buka-bukaan soal kondisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mulai dari pemilihan jabatan direksi dan komisaris hingga persoalan gaji.

Dalam tayangan video di kanal YouTube POIN, Ahok menuturkan sejumlah direksi Pertamina memilih untuk bermain aman dengan melobi menteri.
Bahkan, pemilihan komisaris sejumlah BUMN dinilai Ahok ditetapkan berdasarkan titipan sejumlah kementerian.
• Promo Pertamina Bulan September 2020, Cashback BBM 30 Persen hingga Diskon Bright Gas
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya.
Saya sempat marah-marah juga.
Direksi-direksi semuanya lobinya ke menteri.
Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian-kementerian," ungkap Ahok dikutip Selasa (15/9/2020).
• Reaksi Ahok BTP Ditanya Soal Kesiapan Dirinya Jika Dicalonkan Jadi Presiden: Itu Tidak Mungkin
Menanggapi persoalan tersebut, Ahok memastikan ia menempuh sejumlah langkah demi menghindari kejadian serupa terulang.
"Saya potong jalur birokrasinya.
Pertamina itu naik pangkat untuk jadi senior vice president (SVP) itu 20 tahun ke atas.
Saya potong, semua musti lelang terbuka," kata Ahok.
• Pertamina Bandel, Jokowi Teriak-teriak Tapi Gak Ditanggapi, Ahok: Tak Ada Kilang Minyak yang Jadi
Tak hanya itu, Ahok pun menilai masih terjadi manipulasi gaji dalam tubuh Pertamina.
Ia mencontohkan, seseorang yang menempati jabatan direktur utama anak perusahaan menerima gaji Rp 100 juta.
Ketika dicopot dari posisi tersebut dan menempati posisi baru, gaji yang diberikan tetap dengan besaran yang sama.
"Masa dicopot gajinya masih sama, alasannya dia sudah orang lama.
Harusnya kan gaji mengikuti jabatan Anda.
Jadi mereka bikin gaji pokoknya gede-gede," ujar Ahok.

Secara umum, Ahok bahkan berpendapat Kementerian BUMN sebaiknya dibubarkan.
Ia menjelaskan posisinya sebagai komisaris bukan sebagai pengawas melainkan eksekutor.
• Ahok BTP Ingin Kembali ke Politik, Ada Orang yang Terkesan Menjauh Usai Ahok Kelur Penjara
Ahok menjelaskan semua keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menentukan Key Performance Indicators (KPI), yakni penilaian kinerja dewan komisaris dan direksi dilakukan di kementerian BUMN.
"Harusnya Kementerian BUMN dibubarkan.
Kita harus sudah ada semacam Indonesia Incorporation seperti Temasek," jelas Ahok.
.
.
.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id