Sudah Dilarang, Pendaki Gunung Nekat Petik Bunga Edelweis, Begini Fakta-fakta Bunga Abadi

Bunga Edelweis atau biasa bunga abadi mendadak trending di pencairan Google Rabu, 16 September 2020.

Kolase Tribunnews.com, Kompas.com, trends.google.com
BUNGA EDELWEIS - Bunga Edelweis mendadak jadi trending pencarian Google pada Rabu, 16 September 2020. Trending tersebut gara-gara video viral yang memperlihatkan seorang pendaki tengah memetik Bunga Edelweis di jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Karanganyar. 

Editor: Agus Tri Harsanto

TRIBUNBATAM.id - Bunga Edelweis atau biasa bunga abadi mendadak trending di pencairan Google Rabu, 16 September 2020.

Para pendaki gunung tentu sudah mengenal Bunga Edelweis yang memang keberadaannya di gunung-gunung.

Bunga Edelweis atau Anaphalis Javanica merupakan tumbuhan endemik yang banyak ditemukan di sejumlah gunung di Indonesia.

Meski sudah ada larangan, namun masih ada saja pendaki gunung yang memetiknya.

Seperti video yang sedang viral seorang pendaki tengah memetik Bunga Edelweis di jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Karanganyar.

Baru Terungkap Sekarang Kenapa Bunga Edelweis di Gunung Tidak Boleh Dipetik

Bunga Edelweis
Bunga Edelweis (Flickr)

Video wanita memetik Bunga Edelweis tersebut viral di media sosial Instagram.

Dalam video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan pendaki wanita yang memetik Bunga Edelweis.

Meski sudah diperingatkan, namun pendaki tersebut terlihat acuh dan menghiraukan peringatan yang diberikan.

Bukan tanpa alasan, Bunga Edelweis berperan penting dalam menjaga ekosistem lingkungan di sekitarnya.

Selain itu, masih ada beberapa hal tentang Bunga Edelweis yang harus diketahui.

Berikut beberapa fakta Bunga Edelweis di gunung yang dilarang untuk dipetik:

1. Ditemukan pertama kali oleh naturalis Jerman

Bunga Edelweis pertama kali ditemukan oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada 1819.

Bunga Edelweis ini ditemukan pertama kali di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.

 2. Disebut bunga abadi

Bunga Edelweis disebut-sebut sebagai bunga abadi, karena bunga ini bisa tumbuh selama 10 tahun.

Hal ini karena Bunga Edelweis memiliki hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga.

 3. Tumbuh di beberapa gunung di Indonesia

Bunga Edelweis tumbuh di tanah dengan ketinggian lebih dari 2.000 mdpl.

Tak heran jika bunga berkelopak putih ini banyak ditemukan di sejumlah gunung di Indonesia.

Di antaranya Gunung Merbabu, Pangrango, Lawu, Semeru, Rinjani, dan sebagainya.

 4. Mekar saat akhir musim hujan

Bunga Edelweis biasanya mekar pada periode April hingga Agustus setiap tahunnya.

Terutama saat-saat di mana musim hujan telah berakhir.

 5. Tinggi bisa berkisar 1 hingga 8 meter

Umumnya Bunga Edelweis memiliki batang setinggi 1 meter.

Namun pada keadaan tertentu tumbuhan ini bisa mencapai tinggi 8 meter.

 6. Mampu bertahan di tanah tandus

Meskipun hidup di pegunungan, namun Bunga Edelweis mampu bertahan dalam keadaan tanah yang tandus.

Karena Bunga Edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara

 7. Populasinya mulai berkurang

Meski disebut bunga abadi, namun saat ini populasi Bunga Edelweis semakin berkurang.

Pada 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir Bunga Edelweis.

Kasus pemetikan Bunga Edelweis di gunung bahkan terjadi beberapa kali pada 2017 dan 2018.

Pada Juli 2017, lima pendaki mencabut Bunga Edelweis di Gunung Rinjani.

Sementara tahun lalu, pendaki asal Batang juga terciduk mencabut Bunga Edelweis di Gunung Merbabu.

 8. Razia di gunung

Dahulu, saking banyaknya pendaki yang memetik Bunga Edelweis, beberapa gunung mengadakan razia terhadap pendaki.

Saat itu, petugas berjaga di pos pendakian dan merazia carrier pendaki yang baru saja turun gunung.

 9. Dilindungi Undang-undang

Karena populasinya semakin berkurang, Bunga Edelweis pun dilindung oleh Undang-undang.

Bagi siapapun yang memetik bunga edelweis bisa terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.

 10. Dibudidayakan di beberapa daerah

Beberapa daerah pegunungan di Indonesia membudidayakan Bunga Edelweis.

Bunga Edelweis hasil budidaya biasanya banyak dijual sebagai oleh-oleh, salah satunya di Gunung Bromo.

Secara fisik, Bunga Edelweis alami dan Bunga Edelweis budidaya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Bunga Edelweis hasil budidaya terlihat lebih gemuk dan subur dibandingkan bunga yang tumbuh liar.

 11. Pernah jadi gambar perangko

Pada 2003, Bunga Edelweis pernah dijadikan gambar perangko oleh Pos Indonesia.

Tak hanya itu, di luar negeri juga terdapat Bunga Edelweis yang disebut Leontopodium Alpinum.

Meskipun sama-sama Bunga Edelweis, namun berbeda dengan Bunga Edelweis yang ada di Indonesia.

Bunga Edelweis di luar negeri bahkan menjadi bunga nasional Austria.

 12. Pernah jadi judul lagu

Bunga Edelweis pernah menjadi judul sebuah lagu yang dinyanyikan dalam film The Sound of Music pada 1965.

Judul lagu tersebut yaitu 'Edelweiss'.

Saking populernya bahkan lagu tersebut dinyanyian beberapa kali sejak dirilis pada 1965.

Lagu 'Edelweiss' terbaru dinyanyikan oleh Billy Porter pada 2017 lalu.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Fakta di Balik Bunga Edelweis di Gunung yang Tak Boleh Dipetik

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved