Putus Mata Rantai Peredaran Narkoba, BNNP Kepri Gelar Pertemuan dengan Sejumlah Pihak
Kepala BNNP Kepri, Richard bilang, perlunya mengalihkan profesi masyarakat yang mencari nafkah dari narkoba ke pekerjaan yang legal
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dalam rangka memutus mata rantai peredaran narkoba di Kepulauan Riau (Kepri), Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri mengadakan acara Bimbingan Teknis (Bimtek).
Kegiatan ini termasuk program rutin yang diadakan BNNP Kepri, sinergitas program pemberdayaan alternatif dengan stakeholder. Kali ini kegiatan digelar di Hotel Travelodge Batam.
“Biasanya kita buat 2 kali dalam satu tahun, tapi untuk tahun ini hanya 1 kali saja karena anggaran terbatas,” ujar Kepala BNNP Kepri, Richard Nainggolan.
Pada program pemberdayaan alternatif, Richard menyebutkan perlunya mengalihkan profesi masyarakat yang mencari nafkah dengan terlibat dalam peredaran narkoba.
Oleh sebab itu terdapat 3 (tiga) kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dalam program tersebut.
Pertama adalah masyarakat yang mata pencahariannya di sana atau terlibat langsung dalam peredaran narkoba. Kemudian masyarakat yang rentan, yaitu mereka yang anggota keluarganya ditangkap karena kasus narkoba, dan yang terakhir adalah daerah yang rawan ditempati oleh masyarakat yang rentan tergoda dan akhirnya terlibat dalam bisnis narkoba.
“Kita harus bisa mengalihkan profesi mereka dari yang ilegal jadi legal,” ujar Richard.
Dalam mencari kelompok masyarakat tersebut, BNNP Kepri melakukan pemetaan terlebih dahulu dengan para stakeholder, seperti Camat dan Lurah.
BNNP Kepri juga bekerjasama dengan para stakeholder yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Dalam pendistribusian agar produksi menjadi laku, turut melibatkan usaha-usaha yang berkaitan dengan keterampilan masyarakat binaan.
“Untuk hari ini kita undang Dinas Perikanan, Balai Budidaya Laut dan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam untuk memberikan pelatihan.” Kata Richard.
Setelah diberikan keterampilan, harapannya masyarakat dapat produktif dan berkembang.
Untuk berkembang tentunya diperlukan anggaran, sehingga BNNP Kepri turut melibatkan perusahaan-perusahaan di sekitar masyarakat binaan dengan harapan perusahaan dapat mendukung program CSR.
Kepada kaum Milenial, Richard berharap agar jangan gampang tergoda, dan jangan mau mencoba narkoba. Pasalnya, mencapai cita-cita tidak harus dengan narkoba, karena apa yang diberikan oleh narkoba hanya kepalsuan.
Pada kesempatan itu, Camat Sei Beduk, Ghufron menyampaikan, bahwa warga binaan yang ikut dalam program ini sangat berterima kasih karena mereka merasa diperhatikan. Ghufron juga berharap agar warga binaan dapat mengajak rekan mereka yang masih melakukan profesi ilegal agar berhenti dan beralih menjadi legal. (adv)