Alasan Laeli dan Fajri Mutilasi Rinaldi: Kesulitan Bayar Sewa Kos dan Sudah Tak Makan Berhari-hari
Himpitan ekonomi ternyata menjadi motif Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) nekat membunuh & memutilasi Rinaldi Harley Wismanu (33)
Editor: Anne Maria
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Kasus pembunuhan dan mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (33) masih menjadi perbincangan hangat publik.
Masyarakat masih banyak yang bertanya-tanya alasan yang melatarbelakangi perilaku kejam kedua pelaku menghabisi nyawa korban.
Seperti diketahui, Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) tak hanya membunuh korban namun juga tega memutilasi tubuh Rinaldi hingga 11 potongan.
Himpitan ekonomi ternyata menjadi motif kedua tersangka nekat membunuh dan memutilasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Laeli dan Fajri tinggal bersama di satu kamar kos.
Keduanya kesulitan ekonomi hingga tidak mampu membayar biaya sewa kamar kos.
• Kisah Adi Saputra Pengemudi Mobil Jenazah yang Bawa Jasad Rinaldi Korban Mutitasi ke Yogyakarta
• Ibunda Laeli Menangis, Pelaku Mutilasi Kalibata City Berkabar Nikah Sirih dan Langsung Menghilang
"Mereka tinggal dalam satu kos. Terdesak ekonomi untuk membayar kos," kata Yusri kepada wartawan, Senin (21/9/2020).
Bahkan, menurut Yusri, pasangan kekasih tersebut tidak memiliki uang untuk makan sehari-hari.
"Dia mengakui juga sudah beberapa hari tidak makan sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan," ujar dia.
"Awalnya adalah pemerasan pada korban, kemudian mencari yang terdekat adalah yang jadi korban mutilasi ini. Jadi faktor ekonomi yang kemudian terdesak di situ," tambahnya.
Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan Laeli melalui aplikasi Tinder.
Setelah intens berkomunikasi, Rinaldi dan Laeli memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).
• Ramalan Zodiak Asmara Selasa 22 September 2020, Sagitarius Hati-hati, Aquarius Sembunyikan Perasaan
• Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 22 September 2020, Libra Profesional, Leo Istirahat, Capricorn Bijak
Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Kamar itu disewa selama tiga hari hingga Sabtu (12/9/2020).
"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini.