Jarang Terjadi, Korea Utara Berikan Permintaan Maaf Karena Telah Membunuh Warga Korea Selatan

Korea Utara menyatakan penyesalan karena telah menembak mati seorang pria Korea Selatan pada Jumat (25/9/2020). Terkait pencegahan Covid-19.

AFP/KCNA VIA KNS/STR
KIM JONG UN - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menawarkan permintaan maaf yang jarang terjadi karena telah membunuh orang Korea Selatan. 

Kritikus menuduh Moon gagal menyelamatkan nyawa warga negara saat masih bersikap lunak terhadap Korea Utara, mengatakan militer tidak berusaha menyelamatkannya meskipun melihatnya enam jam sebelum tembakan dilepaskan.

"Sekarang bukan waktunya untuk berbicara tentang mengakhiri perang," kata anggota parlemen oposisi Thae Young-ho, mantan diplomat Korea Utara yang menyerukan penyelidikan resmi oleh pemerintah.

Tentara Korea Utara melepaskan lebih dari 10 tembakan ke pria itu setelah dia mencoba melarikan diri tanpa mengungkapkan identitasnya, kata Suh mengutip surat Korea Utara.

Tetapi surat itu mengatakan mereka membakar perangkat pelampung yang dia gunakan, menurut manual anti-virus mereka, dan bukan tubuhnya.

"Pasukan tidak dapat menemukan penyusup tak dikenal selama pencarian setelah melepaskan tembakan, dan membakar perangkat tersebut di bawah tindakan pencegahan penyakit darurat nasional," tambah Suh.

Pada tahun 2008, pasukan Korea Utara menembak dan membunuh seorang turis Korea Selatan yang berjalan ke daerah terlarang saat tinggal di sebuah kompleks resor di Utara, menghentikan proyek pariwisata bersama.

Moon berjanji untuk melanjutkan turnya.

Berita penembakan itu datang sehari setelah Moon mengusulkan inisiatif regional baru termasuk Korea Utara kepada Majelis Umum PBB untuk mengatasi krisis seperti virus Corona dan hubungan yang tegang dengan Pyongyang.

Moon juga menegaskan kembali bahwa Perang Korea 1950-53, yang berakhir dengan gencatan senjata, harus diakhiri secara resmi.

Pada hari Jumat, dalam pidatonya untuk Hari Angkatan Bersenjata, Moon tidak menyebutkan insiden tersebut, atau Korea Utara, tetapi berjanji untuk melindungi publik.

Topan Maysak Buat 2 Desa di Korea Utara Hancur, Kim Jong Un Utus 12.000 Elite Partai Membantu

 Kim Jong Un mengambil langkat cepat demi membantu pemulihan 2 desa yang hancur diterjang Topan Maysak.

Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu memerintahkan 12.000 anggota elite partai yang berbasis di Pyongyang untuk membantu desa terdampak.

Sebagaimana dilansir kantor berita AFP, media pemerintah Korut KCNA melaporkannya pada Minggu (6/9/2020) kemarin.

Topan Maysak membawa hujan lebat selama berhari-hari ke pantai timur negara itu awal pekan ini, padahal Korut belum pulih dari kerusakan akibat banjir dan topan sebelumnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved