Siapa Sebenarnya Sosok Polisi yang Berani Hentikan Pidato Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo?
Seorang anggota polisi naik podium meminta Gatot Nurmantyo menghentikan pidato
TRIBUNBATAM.id, SURABAYA - Insiden tak terduga dialami mantan Panglima TNI sekaligus Presidium KAMI Gatot Nurmantyo, Senin (28/9/2020).
Sebelumnya sempat mencuat kabar, Gatot Nurmantyo juga diusir saat menghadiri acara Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya.
Dalam video yang beredar di media sosial, ada seorang anggota polisi juga menghampiro Gatit dan meminta gara acara dibubakan saja.
Video itu berdurasi 50 detik memperlihatkan detik-detik acara Koaliasi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dibubarkan oleh polisi di Surabaya, Jawa Timur.
Video tersebut beredar di grup-grup WhatsApp dan media sosial. Dalam video ini tampak seorang anggota polisi mengenakan kemeja berwarna putih tiba-tiba naik ke atas podium, tempat mantan Panglima TNI Gator Nurmantyo tengah berpidato.
Adalah anggota polisi dari Polda Jawa Timur yakni Wakil Direktur Intel AKBP Iwan Surya Ananta yang menyetop Presidium KAMI Gatot Nurmantyo saat berpidato memberikan sambutan di acara tersebut.
Tanpa diduga, Iwan naik ke podium tepat saat Gatot sedang akan berpidato. Saat di atas podium, Iwan segera memberi pengumuman kepada massa KAMI kalau di luar gedung sedang ada demo.
Peristiwa tersebut terjadi di rumah Jabal Nur yang berada di Jalan Jambangan Surabaya. Pihak KAMI diketahui memindahkan acara ke rumah tersebut setelah di Gedung Juang 45 mendapat penolakan massa.
Menanggapi naiknya seorang polisi ke podium, Gatot Nurmantyo bereaksi. Dia menegaskan bahwa gerakan KAMI adalah organisasi yang konstitusional.
"KAMI adalah organisasi yang konstitusional," kata Gatot menutup sambutannya pada Senin (28/9/2020).
Selanjutnya, Gatot akhirnya memilih kooperatif dan tak mendebat. Ia pun langsung menyudahi pidatonya saat itu juga.
"Kalau kita diminta bubar oleh polisi, maka kita junjung tinggi dan ikuti apa yang telah diminta pak polisi," ujarnya.
Gatot Nurmantyo kemudian keluar dari Gedung Jabal Nur dan dikawal sejumlah orang. Dia akhirnya meninggalkan lokasi gedung pertemuan tersebut.
"Saya bilang kepada semua hadirin aparatur ini yang melaksanakan tugas, dia aparat kepolisian. Jangan marah kepada bapak aparat ini, karena dia adalah bawahan yang disuruh pasti atasannya," kata Gatot.
Wakil Ketua Eksekutif KAMI Jatim, Agus Maksum, membenarkan bahwa acara KAMI dibubarkan oleh polisi. Menurutnya, pembubaran dilakukan karena tak mengantongi izin.
"Acara dibubarkan karena dianggap tidak ada izin, padahal ini acara internal, hanya ramah tamah biasa, tidak dihadiri banyak orang," kata Agus.
Dalam acara tersebut, kata Agus, Gatot Nurmantyo akan mengukuhkan pengurus KAMI Jatim.
"Acaranya pengukuhan dan sambutan, sambutan Pak Gatot saja tidak sampai selesai," ujar Agus.
Pihaknya justru mempertanyakan aksi massa di depan rumah Jabal Nur yang meminta acara KAMI dibubarkan.
Agus Maksum menambahkan, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan izin beberapa waktu lalu. Izin peminjaman juga sudah keluar.
"Namun, malam kami mendadak mendapat pembatalan," kata dia.
Agus menuturkan, meski dibatalkan pihaknya sebenarnya tetap ingin menggelar acara di Gedung Juang 45 meskipun tidak di dalam gedung.
Apalagi, para pembicaranya sudah hadir. Di antaranya ada Gatot Nurmantyo dan lainnya. Namun, lantaran kondisi yang tidak kondusif membuat mereka batal menggelar acara tersebut.
Acara ramah tamah kemudian berlangsung di kawasan Jalan Jambangan. Namun, di sana juga mendapat demo massa yang menolak mereka.
"Itu acara di dalam gedung, menggunakan protokol Covid-19, damai dan tidak menimbulkan persoalan apapun, misalnya kekacauan sosial atau apapun. Lalu yang muncul justru ada massa yang mendemo kami," ujar Agus.
Tanggapan KAMI
KAMI Jatim akhirnya angkat bicara terkait aksi penolakan massa di Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Senin (28/9/2020).
Rencananya, di lokasi tersebut akan digelar acara Silaturahim Akbar mereka.
Agus Mashum, Wakil Ketua Komite Eksekutif mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan izin beberapa waktu lalu. Izin peminjaman juga sudah keluar.
"Namun, malam kami mendadak mendapat pembatalan," kata dia.
Dia menuturkan, meski dibatalkan pihaknya sebenarnya tetap ingin menggelar acara di sana meskipun tidak di dalam gedung.
Apalagi, para pembicaranya sudah hadir. Di antaranya ada Gatot Nurmantyo dan lainnya.
Namun, lantaran kondisi yang tidak kondusif membuat mereka batal menggelar acara tersebut. Sehingga acara ramah tamah kemudian berlangsung di kawasan Jalan Jambangan.
Namun, di sana juga mendapat demo massa yang menolak mereka.
"Itu acara di dalam gedung, menggunakan protokol Covid-19, damai dan tidak menimbulkan persoalan apapun, misalnya kekacauan sosial atau apapun. Lalu yang muncul justru ada massa yang mendemo kami," terangnya.
Sementara itu, Komite Eksekutif KAMI Jatim, Donny Handricahyono mengatakan, di Jalan Jambangan itu merupakan acara internal mereka. Sebab, acara mereka hanya di Gedung Juang 45 seperti pamflet yang sudah beredar.
"(Di Jalan Jambangan) Saya tegaskan itu adalah acara pribadi, privat kalangan sendiri. Bukan acara yang harus kita share ke mana-mana," katanya. (*)
Editor : Tito Dirhantoro
SUBSCRIBE CHANEL YOUTUBE__TRIBUN BATAM.id:
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Ini Sosok Polisi yang Menghentikan Pidato Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Acara KAMI