WAWANCARA EKSKLUSIF
Kepri Daerah Rawan Pilkada, Seberapa Netral Para PJS Kepala Daerah di Kepri Jelang Pilkada 2020?
Tribun Batam mengadakan wawancara eksklusif bersama 3 sosok Pjs di Kepri yaitu Syamsul Bahrum, Juramadi Esram dan Buralimar.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, tentu menjadi sorotan publik.
Terutama mengenai latarbelakang dan tugas para Pejabat Sementara (PJS) yang mengisi jabatan sementara kepala daerah yang tengah menjalankan cuti dalam menjelang Pilkada.
Kali ini, TribunBatam.id mengadakan wawancara ekslusif bersama 3 sosok PJS di Kepri yaitu Syamsul Bahrum selaku PJS Wali Kota Batam, Juramadi Esram selaku PJS Bupati Lingga dan Buralimar selaku PJS Bupati Bintan.
Berikut wawancara ekslusif TribunBatam.id (T) bersama 3 narasumber yaitu Syamsul (S), Juramadi (J) dan Buralimar (B) yang dikutip melalui News Webilog (30/9/2020) dengan tema 'Menguju netralitas para PJS di Pilkada Kepri' :
T : Selamat Sore, Bapak
S, J, B : Selamat Sore.
T : PJS sendiri ditunjuk langsung oleh Gubernur Kepri, yaitu Bapak Isdianto untuk menggantikan Kepala Daerah yang tengah mengikuti Pilkada, tentu beliau memiliku pertimbangan tertentu untuk menunjuk para PJS. Sejauh mana upaya bapak dalam menjaga netralitas Pilkada 2020 ini sementara bapak Isdianto merupakan salah satu kontestan pada pilkada tahun ini?
S : secara objektif fair saja ya. Sebelumnya saya pernah menjadi Sekcam, Bappeda, Kepala Bagian Pembangunan, Ketua tim FTZ Batam. Tentu ada proses jabatan yang telah saya lalui. Artinya, apa yang diusulkan oleh gubernur kepada saya yaitu prinsip 'right man on the right place'. Yang kedua Gubernur hanya mengusulkan nama, tidak ada menitipkan pesan. Dan nama itu diusulkan kepada Mendagri. Jadi tidak ada kaitannya dengan mensukseskan calon Kepala Daerah tertentu. Kami disini hadir untuk mensukseskan Pilkada sehat dan mensukseskan program Covid-19 agar jumlah kasus tidak bertambah. Sudah tugas ASN untuk netral dalam Pilkada ini dan tugas saya untuk menjaga dan mengawal. Saya siap diberhentikan oleh Mendagri bila tidak netral. Netralitas ASN adalah harga mati.
• KPU Batam Bakal Rekrut 19.575 KPPS untuk Pilkada Batam
T : Pertanyaan yang sama diajukan kepada pak Juramadi. Selama ini bapak dipercaya untuk menjadi asisten 1 pemerintah provinsi kepri kemudian kembali dipercaya menjadi PJS Bupati Lingga oleh Gubernur. Bagaimana cara bapak menjaga netralitas?
J : Proses saya hijrah ke provinsi bukan ditarik begitu saja tapi melalui proses jabatan dari awal sampai akhir. Itu proses yang alami. Sebelumnya, ada beberapa nama yang dikirim dan akhirnya saya terpilih. Sebagai ASN kami siap menjalankan tugas dari pimpinan. Mengenai netralitas, justru sekarang kita ditugaskan untuk menjamin netralitas ASN. Kalau kita tidak netral, lucu dong. Kita akan patuh terhadap perintah yang diberikan kepada kami.
T : Selama ini Bapak dipercaya sebagai Kepala Dinas Pariwisata, setelah itu kembali dipercaya menjadi ketua tim gugus di kota Batam setelah itu dipercaya menjadi PJS Bupati Bintan. Posisi ini sangat strategis, bagaimana cara bapak menjaga netralitas sebagai PJS?
B : Kami disini hadir untuk mewujudkan pilkada sehat secara fisik dan mental. Kalau kita disuruh jalankan ya jalankan. Saya harus fokus hingga 66 hari lagi. Saya sudah melakukan koordinasi dengan stakeholder yakni KPU, Bawaslu, Kemenag dll untuk menerima informasi seputar kampanye. Sebagai staf saya siap ditempatkan dimana saja. Kuncinya fokus, ikhlas dan jalankan amanah. Menurut dari data Bawaslu, Kepri merupakan salah satu dari 10 daerah rawan terhadap Pilkada. Artinya kita harus All Out. Bicara netralitas itu adalah tugas kita. ASN harus cerdas politik tapi koridornya tidak masuk kedalam politik praktis.
T : Seperti yang bapak katakan bahwa Kepri menduduki di posisi nomor 6 daerah yang rawan. Apa langkah antisipasi bapak dalam pilkada ini?
B : Kita tidak boleh lengah dan anggap sepele pelaksanaan pilkada ini. Bintan juga menjadi salah satu daerah destinasi wisata, dan wilayah strategis di nasional. Kita fokus menjalankan amanah. Kita telah berbuat maksimal dengan bertemu stakeholder sambil menunggu arahan dari PJS Gubernur. Angka kasus Covid-19 harus menurun dengan menjaga stabilitas daerah masing-masing, tugasnya seperti itu.
T : Saat ini bapak merupakan orang nomor satu di Kabupaten Lingga. Sementara pimpinan bapak berada pada posisi kontestan didalam Pilkada tersebut. Seperti apa strategi dari bapak agar pilkada ini menjadi pilkada yang sehat?
J : Kita akan taat kepada aturan. Tentu kepercayaan dari pimpinan itu kita laksanakan sebaik-baiknya. Kita juga telah melaksanakan operasi yustisi untuk menangani covid dan ada sanksi sosial bagi yang melanggar. Saya sudah kumpulkan OPD dan menegaskan untuk netral. Malam ini juga kita akan mengadakan wirid dengan tokoh agama untuk berdoa bersama agar pilkada dapat berjalan dengan lancar.
T : Lingga memiliki sebaran daerahnya sangat luas dan jarak antar pulaunya sangat jauh. Tentu menjadi tantangan sendiri. Bagaimana upaya bapak mengorganisir itu?
J : Kami sudah berkoordinasi dengan FKPD untuk melakukan rapat koordinasi. Seperti yang diketahui, pulau terjauh Kabupaten Lingga berada sangat dekat dengan provinsi Bangka Belitung yaitu Pekajang. Ada juga pulau Berhala yang dekat dengan provinsi Jambi. Solusinya kita cari bersama-sama, Alhamdulillah FKPD siap untuk membantu mensosialisasikan ini. Insyallah kami yakin KPU dan Bawaslu, dan FKPD sangat solid meski jauh tetapi kita siap melaksanakan tugas. Jangan ada perasangka kalau kita tidak netral, karena itu sudah tugas kami.
Closing statement :
B : Semoga tidak ada lagi yang melakukan pelanggaran hingga dipanggil oleh Bawaslu. Kita yakin Kabupaten Bintan kontestan nya adalah senior-senior kita semua yang sudah jauh lebih paham. Kepada masyarakat, mari patuhi aturan, jangan sampai berkerumun lebih dari 50 orang sebab Kapolres tidak akan segan-segan untuk menindaklanjuti. Semoga Pilkada 2020 ini lancar, sukses dan tidak ada pelanggaran. Dan semoga angka kasus covid-19 berkurang.
J : Target pemilih kita pada pilkada ini ialah 80 persen. Kita menjadi salah satu daerah di Kepri yang persentasi nya tinggi dibandingkan daerah lainnya yang tentunya ini merupakan sebuah prestasi meskipun jumlah penduduknya sedikit namun tingkat partisipasinya tinggi. Mari patuhi protokol kesehatan, untuk menghasilkan pemimpin yang hebat pula. (TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)