Fakta Baru Kaburnya Cai Changpan Terpidana Mati Kasus Narkoba, Gali Lubang Sepanjang 30 Meter
Changpan seorang diri menggali lubang di dalam kamar selnya untuk kabur dari penjara pada 14 September 2020 lalu.
Dari rekan sekamar Cai Changpan, Yusri mendapat keterangan bahwa ia melakukan kegiatan itu setiap malam mulai pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.

"Dia (Cai Changpan) lakukan setiap lubangi galian itu sehari dua plastik tanah dan dibuang ke tong sampah, itu pengakuan teman sekamar," kata Yusri.
Changpan menggunakan alat penyedot untuk membuang air setiap proses penggalian tanah dilakukan.
Saat ini, Yusri menyatakan bahwa mesin air dan beberapa alat bangunan lain berupa sekop serta obeng telah diamankan untuk menjadi barang bukti.
"Mesin itu untuk menyedot, karena setiap (gali) lobang akan keluarkan air, sudah diuji coba penyidik saat olah TKP mulai masuk sampai keluar, (sepanjang) 30 meter," kata dia.
2. Dapat bantuan Sipir dan PNS Lapas
Dua orang petugas, seorang sipir dan satu pegawai negeri sipil (PNS), diketahui ikut membantu pelarian Cai Changpan dari Lapas Kelas I Tangerang, Banten.
Yusri mengatakan, dugaan ini muncul setelah tim khusus Polri dan pihak Lapas Tangerang melakukan pemeriksaan dan melakukan gelar perkara.
"S, dia sipir lapas. Satu lagi inisialnya S, dia PNS dari lapas. Sementara ini dua ini melakukan kelalaian yang bisa dipersangkakan dengan Pasal 426 KUHP," kata Yusri.
Dari salah satu napi, diketahui bahwa mereka yang membantu untuk membelikan peralatan.
Salah satunya adalah pompa air.
Diketahui, pompa air tersebut digunakan Cai Changpan untuk menyedot air yang keluar saat menggali lubang pelarian di dalam kamar sel.
Dua petugas lapas ini disebut mendapatkan uang Rp 100.000 setiap kali membantu Cai Changpan.
"Beli menggunakan alamat yang bersangkutan atau pegawai sipir. Bahkan mengantar ke sana (kamar sel), juga mengambil lagi disimpan di rumah kediamannya," kata Yusri Yunus.
3. Pelatihan militer di China