PILKADA KEPRI
Calon Gubernur Kepri Ansar Ahmad Kenang 'Zaman Dollar', Fokus Pertumbuhan Ekonomi Kepri
Zaman Dollar menurut Ansar Ahmad adalah masa ketika Kepri sedang makmur-makmurnya. Kondii terjadi pada awal kemerdekaan hingga tahun 1960-an.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Berbeda dengan dua pasangan calon Pilkada Kepri, pasangan calon Ansar Ahmad dan Marlin Agustina justru mengedepankan pemulihan ekonomi.
Dalam paripurna DPRD Kepri dengan agenda penyampaian visi misi pasangan calon pasangan calon Pilkada Kepri, Calon Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengenang 'zaman dolar'.
Zaman itu merupakan masa ketika Kepulauan Riau sedang makmur makmurnya.
Itu menurutnya terjadi pada awal kemerdekaan hingga tahun 1960-an.
Didampingi Marlin Agustina, pasangan yang dikenal dengan sebutan Aman ini juga mengenang jika Kepulauan Riau tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, namun juga pusat pengetahuan, perdagangan dan pusat peradaban Melayu.
"Dua masa tersebut adalah bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Kepri pernah maju dengan kehidupan masyarakat yang makmur. Tentunya, ingin merasakan kembali masa itu," sebut Ansar dalam live streaming DPRD Provinsi Kepri, Senin (12/10/2020).
Sayangnya, kondisi ketika itu justru berbanding terbalik dengan kondisi Kepri saat ini.
Data statistik menyebutkan, jika pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan II-2020 mengalami kontraksi sebesar -6,66 persen akibat Covid-19.
Kondisi ini menurutnya lebih buruk dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang -5,32 persen, dan paling terburuk di Pulau Sumatra.
"Sepanjang sejarah 18 tahun berdirinya Provinsi Kepri, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2020 ini adalah yang paling terburuk," ungkap Ansar Ahmad.
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepri pada Maret 2020 mencapai 131.966 orang atau 5,92 persen.
Angka ini bertambah sebanyak 4.208 orang dibanding kondisi September 2019 sebesar 127.758 orang (5,80 persen).
Baca juga: Isdianto Suryani Jual Program Pendidikan di Pilkada Kepri, Terungkap saat Paripurna DPRD Kepri
Baca juga: Calon Gubernur Kepri Soerya Respationo Gusar, Ungkap Polemik di Paripurna DPRD Kepri

Tidak hanya itu, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri sepanjang Januari-Juni 2020 hanya 403.987 orang.
Angka ini cenderung turun -71,28 persen dibanding periode tahun sebelumnya dengan jumlah 1.406.664 orang.
Sepanjang 2020, UMKM, industri dan investasi di Provinsi Kepri juga menurun secara signifikan akibat pandemi Covid-19.
"Tingkat pengangguran terbuka berada pada urutan ke-7 dari 34 provinsi dan tertinggi di Indonesia.
Ekonomi harus pulih, rakyat harus makmur. Kita punya potensi. Punya kawasan ekonomi yang belum dikembangkan," sebutnya.
Punya visi terwujudnya Kepri yang makmur, berdaya saing dan berbudaya. Ansar Ahmad dan Marlin Agustina punya lima misi utama dan tujuh program unggulan.
Di antaranya mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur antar pulau guna pengintegrasian dan percepatan pembangunan kawasan pesisir.
Kemudian percepatan pemulihan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Ansar-Marlin juga memaparkan program prioritas pada sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kepri, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan kemudahan dalam berinvestasi.
"Pemberian insentif pada industri terdampak Covid-19. Peningkatan pemanfaatan FTZ dan Kawasan Ekonomi Khusus. Pemberlakuan FTZ Batam, Bintan dan Karimun secara menyeluruh," ucapnya.
Akhir pemaparan mereka ditutup dengan pasal di Gurindam 12.(*/TribunBatam.id)