Dua Tersangka Nekat Jual Lahan Orang dan Palsukan Surat Tanahnya, Berakhir di Polres Bintan

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Aksi dua tersangka, berinisial DI (44) dan SI (60) ini sungguh nekat.

Mereka berani menjual lahan orang dan memalsukan surat tanah.

Aksi mereka berakhir setelah lahan yang berlokasi di RT 015/RW 05, Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Topaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri dilaporkan ke Satreskrim Polres Bintan.

Kasus yang dialami korban berinisial DW ini terjadi sekira 2013, dan baru dilaporkan ke Polres Bintan pada Mei 2020.

Dalam ekspos di Polres Bintan, kedua tersangka ini bahkan nekat memalsukan tanda tangan dan nama orang lain dalam dokumen tanah untuk meyakinkan korbannya.

Baca juga: Naik Motor Trail ke Desa Pengudang, Kajari & Kapolres Bintan Kasih Bantuan Sembako ke Warga

Baca juga: Anggaran Pengamanan Pilkada Bintan Tembus Rp 2,5 M, Sekda Teken Adendum NPHD dengan Kapolres Bintan

"Jadi lahan yang mereka jual didalamnya sudah ada SHM, kemudian mereka membuat 10 SKPPT yang diduga palsu dengan tanda tangan nama orang lain yang mereka palsukan," ucap Kapolres Bintan, AKBP Bambang Sugihartono, Selasa (13/10).

Bambang menegaskan, selain sudah menahan kedua tersangka, berkas terhadap keduanya sudah tahap I ke Kejari Bintan.

Atas perbuatannya, keduanya dijerat pasal 263 KUHP dan atau Pasal 264 ayat 1 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KHUP dan atau Pasal 264 ayat 2 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KHUP dan atau Pasal 266 ayat 1 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KHUP.

"Keduanya sudah ditahan di sel tahanan Mako Polres Bintan guna pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)