Kementerian Perindustrian Lirik Bisnis Startup, Luncurkan Program Startup4Industry

Program Startup4Industry oleh Kementerian Perindustrian ini, merupakan wujud nyata dalam penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0.

TribunBatam.id/Istimewa
MENTERI PERINDUSTRIAN - Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita. Kementerian Perindustrian kembali meluncurkan program Startup4Industry sebagai wujud nyata dalam penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pertumbuhan bisnis startup di Indonesia kian berkembang.

Hal ini mendapat perhatian pemerintah. Kementerian Perindustrian kembali meluncurkan program Startup4Industry sebagai wujud nyata dalam penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0.

Langkah strategis ini diyakini bisa menjembatani kebutuhan pelaku industri dan masyarakat terhadap peran startup sebagai technology provider.

“Kerja sama dengan pelaku startup diharapkan memberikan manfaat kepada sektor industri prioritas yang terdapat dalam roadmap Making Indonesia 4.0,” ucap Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara peluncuran Startup4Industry 2020 yang dilaksanakan secara virtual.

Menperin menyebutkan, terdapat tujuh sektor yang akan menjadi pionir dalam implementasi industri 4.0 di tanah air, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, elektronik, farmasi, serta alat kesehatan.

“Kami juga berharap industri 4.0 membawa dampak sosial yang positif kepada masyarakat,” ucapnya.

Mengusung tema 'Indonesia Percaya Diri dengan Teknologi Dalam Negeri', Startup4industry 2020 juga diharapkan memberi andil dalam menekan dampak pandemi di sektor industri, melalui upaya pemanfaatan teknologi modern.

“Untuk bisa unggul dalam berkompetisi, inovasi dan teknologi menjadi investasi penting yang dapat dihadirkan oleh industri, salah satunya dari peran startup,” tutur Agus.

Oleh karena itu, Kemenperin bertekad tidak hanya mendorong upaya substitusi impor produk, tetapi juga pada penggunaan teknologi.

“Sebagai langkah penting, pemerintah telah menetapkan target program substitusi impor sebesar 35% pada tahun 2022 yang juga dilakukan dalam akselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19,” papar Agus.

Kedepannya, industri diharapkan dapat bergegas untuk meraih berbagai potensi pasar baru yang akan muncul dari dampak pandemi.

Hal ini sejalan dengan upaya transformasi digital, di mana kebutuhan inovasi teknologi di masyarakat dan industri akan semakin meningkat.

Baca juga: Bantu Pebisnis Jalankan Usaha saat Pandemi, Startup Asal Batam Ini Tawarkan Jasa Antar Barang

Baca juga: Wisata Ruang Angkasa, Startup Ini Tawarkan Sensasi Naik ke Stratosfer dengan Balon Hidrogen

KAWASAN INDUSTRI - Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Dody Widodo. Pemerintah memfasilitasi pembangunan kawasan industri yang terintegrasi di sejumlah wilayah Indonesia.
KAWASAN INDUSTRI - Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Dody Widodo. Pemerintah memfasilitasi pembangunan kawasan industri yang terintegrasi di sejumlah wilayah Indonesia. (TribunBatam.id/Istimewa)

“Juga pada masa adaptasi kebiasaan baru ini yang mengharuskan adanya pembatasan sosial sehingga dapat dikatakan seluruh sendi perekonomian nasional teramat mengandalkan kemanfaatan teknologi,” imbuhnya.

Menurut Global Startup Ecosystem Report (GSER) 2020, Indonesia berada di peringkat kedua pada Top 100 Emerging Ecosystem, yang menunjukkan bahwa ekosistem startup di Indonesia telah terbentuk.

Artinya, Indonesia menjadi salah satu negara yang dilirik investor untuk memberikan investasinya pada sektor startup.

“Hal ini tewujud melalui peran pemerintah, swasta, serta sivitas akademika. Ini juga memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk pengembangan teknologi digital,” ujar Menperin.

Agus melanjutkan, kegiatan Startup4Industry mendukung rebooting ekonomi melalui sektor IKM dalam momentum pandemi. Pasalnya, saat ini, startup industry didominasi oleh pelaku yang ada di tahap early stage dengan skala Usaha Menengah dan Kecil (UMK).

“Ini sejalan dengan UU Cipta Kerja yang didesain untuk memberi kemudahan bagi pelaku usaha dengan skala UMKM, sehingga mereka semakin terbantu,” ucapnya.(TribunBatam.id/Rebekha Ashari Diana Putri)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved