Fakta Baru Mengungkap Sosok Sebenarnya Cai Changpan: Bukan Orang Sembarangan hingga Ahli Kung Fu
Tokoh masyarakat Bogor mengaku pernah melihat Cai Changpan peragakan kungfu dengan hebat
TRIBUNBATAM.id - Bekas pabrik pembakaran ban di Kampung Cikidung, Desa Koleang, Jasinga, Bogor, Jawa Barat diduga menjadi tempat bunuh diri terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan.
Warga sekitar bernama Rouf menuturkan lokasi pembakaran ban memang milik Cai Changpan.
“Kalau lokasi pembakaran limbah ban ini dulunya memang punya pelaku, dan sejak dua minggu kemarin tak ada aktivitas apapun,” ujar Rouf, Senin(19/10/2020).
Sejauh ini, beberapa bisnis seperti di Tenjo sudah dikelola oleh istri Cai dibantu sejumlah karyawan. Namun, untuk aset dan bisnis di wilayah Jasinga, sudah dijual jauh sebelum Cai Changpan mendekam di penjara.
"Dulu itu dia ke sini memang cari tempat (bisnis) baru selain di tempat istrinya di Tenjo itu," kata Hidayat.
Hidayat bercerita bahwa pada 2015, gudang bekas pabrik pengolahan ban bekas itu sempat digerebek dan ditemukan ratusan kilogram sabu.
Sejumlah aset dan usaha tersebut kemudian dijual kepada orang lain.
Hidayat menjelaskan, pengolahan bekas ban tersebut sudah tidak aktif sejak beberapa tahun lalu.
Sebab, sebelumnya tim pengawas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) mendapat banyak pengaduan masyarakat terkait polusi pembakaran ban.
Setelah itu, diketahui bahwa tidak ada izin aktivitas dan bangunan.
"Kita ini yang jadi kena, karena Jasinga sudah zona merah peredaran narkoba dimulai sejak kasus 2015. Nah sekarang alhamdulillah untuk ke depannya tidak ada lagi masalah karena sudah pasti akan terputus mata rantai kasus narkoba setelah Antoni ditemukan dalam kondisi bunuh diri."
Ahli Kungfu
Pria yang punya nama alias Cai Ji Fan ini menurut warga juga jago kungfu.
Salah satu kemampuannya bisa menjebol papan tebal dengan dua jari tangannya. Tokoh masyarakat Tenjo, Bogor, Jawa Barat, Umeng Tarmidi mengaku pernah melihat Cai latihan.
"Saya dulu pernah lihat dia latihan jarinya bisa tembus pasir, dia juga ahli toya," kata Umeng.
Umeng juga menuturkan Cai sudah menikah sebanyak empat kali kali.
Istri pertama Siti Rohayah asal Desa Babakan sudah meninggal, istri kedua Nuryana warga Desa Cilaku punya anak satu. "Dua istrinya lagi tidak ada di Tenjo," kata Umeng.
Cai lanjut Umeng juga dikenal sangat dermawan, ia kerap membantu warga yang kesulitan di sekitar tempat tinggalnya. Umeng juga menceritakan Cai juga mahir bercakap-cakap dengan Bahasa Indonesia.
