Konsen di Pasar Domestik, Wisata Mangrove Pandang tak Jemu Perkuat Protokol Kesehatan
Sempat tutup operasi akibat naiknya pandemi Covid-19, sejak pertengahan Juli, destinasi berbasis masyarakat ini telah menerapkan protokol kesehatan.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wisata Hutan Bakau Pandang tak Jemu, terus memperkuat implementasi protokol kesehatan berbasis Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) terintegrasi di seluruh amenitas yang dimiliki kendati belum ada tanda-tanda pintu wisman dibuka.
Sempat tutup operasi akibat naiknya pandemi Covid-19, sejak pertengahan Juli, destinasi berbasis masyarakat ini telah menerapkan protokol kesehatan.
"Begitu buka, kami langsung terapkan protokol kesehatan. Kami awali dulu dengan pembuatan materi promosi berwujud video promosi protokol kesehatan, dibantu Batam Tourism Promotion Board," urai Jerry, pengelola.
Menurutnya, sejak buka kembali operasi, pihaknya secara penuh berkonsentrasi di pasar domestik, yakni menyasar warga Batam. Namun tidak mudah mudah sebab warga juga belum begitu antusias untuk mendatangi tempat-tempat wisata.
"Paling kita berharap pada akhir pekan. Belakangan ini sudah lumayan. Mereka juga taat aturan protokol kesehatan apalagi setelah ada Perwako," imbuhnya.
Sebelum pandemi, destinasi yg mengusung hutan bakau sebagai daya tarik ini, hampir 70 persennya mengandalkan turis Korea sebagai pengunjung utama. Selebihnya pelancong asal jiran, Singapura dan Malaysia.
"Praktis setelah Maret, tidak ada lagi wisman. Benar2 susah kita. Tapi syukurnya, beberapa waktu belakangan ini mulai bergeliat lagi. Apalagi kami, sudah didatangi pihak Kementrian Pariwisata dan Ekraf, sebagai contoh Community Base Tourism di kawasan Nongsa yg sudah menerapkan protokol kesehatan,'' papar Jerry.
Sejauh ini, selain Kemenparkraf, lanjutnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam juga telah melakukan inspeksi terkait implementasi protokol kesehatan.
Malah, belum lama ini, destinasinya dipilih jadi lokasi field trip workshop bertema sejarah, budaya dan heritage yang ditaja Disbudpar dan melibatkan kurang lebih 40 pemandu wisata Kota Batam yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Batam.
"Bersyukur, kami jadi percontohan. Jadi ke depan, makin ketat berlakukan protokol kesehatan agar semua tamu, termasuk kami, terjaga kesehatan dan higinitasnya,’‘ imbuhnya. (*)