Khawatir Pengaruh China di Asia Tenggara, Pekan Depan Menlu AS Kunjungi Indonesia
Kunjungan Pompeo datang setelah AS melakukan pendekatan tingkat tinggi kepada Retno dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Semuanya sesuai dengan kebutuhan dan mencapai nilai lebih dari 1,8 miliar dolar AS. Kesepakatan itu muncul di tengah laporan bahwa kesibukan transfer senjata lainnya ke Taiwan sedang dalam berbagai tahapan persetujuan.
Termasuk di antaranya drone MQ-9 Reaper canggih dan sistem pertahanan rudal pesisir, serta senjata lainnya senilai antara 5 hingga 7 miliar dolar AS. Meskipun pemerintahan sebelumnya telah menandatangani kesepakatan serupa, Presiden AS Donald Trump telah mengawasi peningkatan transfer ke pulau itu.
Ia menjual total senjata senilai 15 miliar dolar AS sejak menjabat, menurut pejabat AS yang dikutip oleh Wall Street Journal (WSJ). Sementara penjualan tiga sistem senjata pada hari Rabu kemarin masih membutuhkan otorisasi Kongres.
China menegaskan bahwa kesepakatan itu akan secara serius membahayakan kepentingan keamanan negaranya dan melemahkan hubungan antara AS dan China. Tidak ada tindakan pencegahan khusus yang diusulkan, namun negara yang dipimpin Xi Jinping itu sebelumnya telah menjatuhkan sanksi pada produsen senjata AS setelah penjualan ke Taiwan, termasuk Lockheed Martin.
Transfer juga dilakukan saat AS meningkatkan operasi militernya di Laut China Selatan dan Timur, melakukan unjuk rasa reguler misi kekuatan menggunakan alat pembom jarak jauh, dan penerbangan mata-mata dengan pesawat pengintai serta pelayaran bebas navigasi.
Pekan lalu, sebuah kapal perusak Amerika transit di Selat Taiwan, terkait hal itu Pentagon menyatakan bahwa ini adalah 'misi rutin'. Menanggapi hal tersebut, China pun memberi ultimatum dan memperingatkan bahwa pasukannya akan tetap dalam posisi 'siaga tingkat tinggi', setelah mengetahui adanya serangkaian operasi serupa di selat itu. (*)