TRIBUN WIKI
Berawal dari Nanah Cacar Sapi, Begini Sejarah dan Perkembangan Vaksin
Vaksin pertama yang berhasil dikembangkan adalah vaksin cacar. Vaksin ini diperkenalkan pada 1796 oleh Edward Jenner.
Cacar ini disebut juga variola mayor, penyakit menular akut yang dimulai dengan demam tinggi, sakit kepala, dan sakit punggung.
Gejala berlanjut pada timbulnya bintik-bintik pada kulit.
Selama berabad-abad cacar menjadi salah satu wabah yang paling ditakuti di dunia.
Kebanyakan menewaskan anak-anak.
Mereka yang selamat secara permanen akan kebal terhadap infeksi kedua, namun mengalami cacat seumur hidup seperti kebutaan.
Cacar ini menjadi penyakit pertama yang dikendalikan oleh vaksin.
Baca juga: Diperkenalkan Sejak 1955, Inilah Manfaat dan Efek Samping Vaksin Polio
Vaksin cacar
Meski saat itu ilmu kedokteran belum memahami konsep organisme virus menular, pada 1768 salah satu dokter Inggris, Thomas Sydenham hanya bisa memberikan obat untuk menjaga peradangan.
Di Asia barat daya mencegah cacar dengan menyuntikkan nanah yang diambil dari luka orang yang sudah terinfeksi.
Namun hal tersebut masih memberikan risiko meskipun menurunkan jumlah kematian.
Vaksin cacar kemudian dikembangkan oleh Edward Jenner, salah satu dokter di Gloucestershire, Inggris dan terbukti lebih aman.
Jenner mengambil nanah lesi cacar sapi dari seseorang pemerah susu.
Kemudian menyuntikkannya kepada seorang anak berusia 8 tahun dan ternyata langsung terkena cacar sapi.
Namun tak membutuhkan waktu lama, bocah tersebut kemudian sembuh.
Beberapa waktu setelahnya, Jenner kembali menyuntikkan anak itu dengan materi cacar air.
Hasilnya tidak ada tanda-tanda sakit pada tubuhnya.