PILKADA BINTAN
Calon Bupati Bintan Apri Sujadi Kunjungi Tanjunguban, Alias Wello Jadi Warga Mentigi Laut
Dua Calon Bupati Bintan Apri Sujadi dan Alias Wello terus bermanuver merebut hati pemilih i Pilkada Bintan.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Calon Bupati Bintan Apri Sujadi berkunjung ke Pasar Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Senin (26/10).
Di sana ia menyempatkan diri berkunjung ke kediaman Alm H Mandrejo alias Marjak di Kampung Kamboja, Bintan.
Menurutnya keluarga ini tidak asing lagi baginya karena termasuk kerabat dekat.
"Kakek saya orang Tanjunguban, kami keluarga 24 bersaudara juga banyak tersebar di seluruh kecamatan.
Jadi bagi kami dimana saja, Bintan ini rumah kita bersama," ujarnya.
Usai mengunjungi rumah keluarga Alm H Mandrejo di Kampung Kamboja.
Calon Bupati Bintan Apri Sujadi juga mengunjungi pasar dan menyapa warga yang beraktivitas di sana.
Apri di sana secara door to door mengunjungi warga Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara untuk memohon dukungan pencalonannya dalam Pilbup Bintan 2021-2024.

"Masih banyak tugas yang harus dijalankan kedepan, yang terpenting adalah membangkitkan sektor ekonomi untuk bagaimana memulihkan kembali ekonomi masyarakat pasca Covid-19," ucapnya.
Target DPP Demokrat di Pilkada Kepri
Partai Demokrat menggelar rapat koordinasi daerah (Rakorda) di Gedung Nasional (GN) Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Selasa (27/10/2020).
Kegiatan ini untuk membahas strategi-strategi jitu dalam memenangkan kader terbaiknya di Pilkada Serentak 9 Desember mendatang.
Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Kepri, Husnizar Hood mengatakan, rakorda dalam partai selalu dilaksanakan setiap tahunnya dan minimal satu kali.
Karena tahun ini dilaksanakan Pilkada serentak, maka demi memperkuat barisan juga digelar rakorda yang dipusatkan di Kabupaten Bintan.
"Pagi ini rakordanya digelar dan siang nanti pembahasan intinya," ujar Husnizar saat konferensi pers di Hotel CK Tanjungpinang,Senin (26/10/2020) malam.
Sementara itu,Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat selaku Koordinator Satgas Monitoring Zona II (Sumbar, Riau, Kepri), Imelda Sari mengatakan, bahwa pada Pilkada serentak tahun 2020 DPP Demokrat Targetkan 40 Persen kemenangan di Provinsi Kepri.
Di mana Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menargetkan, kemenangan Pilkada serentak 2020 se-Indonesia, minimal sebesar 35 persen.

Untuk di Indonesia ada 248 penyelenggaraan Pilkada pada tahun 2020 ini.DPP Demokrat telah menargetkan kemenangan itu 35 persen, dari semua kader maupun non kader yang diusung Demokrat.
"Nah khusus di Kepri ini, DPP menargetkan 40 persen,"katanya.
Imelda juga menuturkan, untuk mencapai kemenangan minimal 40 persen di Pilkada Kepri itu, makanya kami bahas strategi-strategi serta memperkuat mesin partai di Rakorda ini.
"Rakorda sengaja kita gelar di Bintan, karena tempat bertarung Ketua Demokrat Kepri di Pilkada 2020 ini,"ucapnya.
Imelda juga menjelaskan, Rakorda DPD Partai Demokrat Kepri dan DPC se-Provinsi menjadi kunci kemenangan partai ini.
"Terutama untuk kemenangan H Apri Sujadi bersama Roby Kurniawan di Pilkada Bintan, menjadi harga mati bagi DPP Demokrat," terangnya.
Imelda juga menerangkan, bahwa target DPP Demokrat sebesar 40 persen ini tentu punya dasar atau alasan yang kuat.
Yaitu Kepri merupakan daerah perbatasan antarnegara. Berdampingan langsung dengan Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand dan laut Tiongkok Selatan.
"Nah yang menjadi atensi Pak SBY dan Mas AHY yaitu pemenangan Pilkada di Natuna dan Bintan.

Selain untuk pemenangan Pilgub Kepri serta di Anambas, Lingga, Karimun dan Kota Batam,"ungkapnya.
Imelda juga menambahkan, di Pilkada Bintan merupakan marwah bagi kemenangan Partai Demokrat untuk calon Bupati Bintan yang diusung yakni H Apri Sujadi, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kepri.
Di mana Ketua Umum DPP Demokrat (AHY) sudah menegaskan, H Apri Sujadi harus menjadi Bupati Bintan sekali lagi.
Untuk melanjutkan program pembangunan daerah dan masyarakat Kabupaten Bintan.
Kemenangan H Apri Sujadi bersama Roby Kurniawan di Pilkada Bintan adalah harga mati.Ini marwah masyarakat Bintan dan Partai Demokrat sendiri. Untuk Pilkada lain, juga menjadi target kemenangan bagi Demokrat.Sebab Kepri adalah provinsi perbatasan RI dengan negara asing.
Sedangkan untuk di Pilkada Natuna kepala daerah terpilih harus memiliki tanggung jawag penuh terhadap keutuhan NKRI.
Karena, potensi perairan Natuna selalu menjadi rebutan oleh negara asing, terutama China (Tiongkok).
"Dulu Pak SBY, sekarang Mas AHY yang merupakan Ketua Umum kami di Demokrat. Mereka latar belakangnya militer, yang sudah tertanam di jiwanya untuk mempertahankan teritorial Natuna itu.Jadi, Pilkada di Natuna Wan Siswandi bersama Rodhial Huda harus menang," sebutnya.
Alias Wello Jadi Warga Mentigi Laut
Calon Bupati Bintan, Alias Wello resmi menyandang status sebagai warga Bintan.
Setelah ditetapkan menjadi Calon Bupati Bintan, AWe, sapaannya langsung mengurus dokumen kependudukan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bintan.
Setelah beberapa hari berikutnya, Disdukcapil Bintan menerbitkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Alias Wello, pada Rabu (7/10/2020) kemarin.
Sesuai dengan identitias di KTP, Alias Wello tercatat sebagai penduduk di Jalan Imam Bonjol, Kampung Mentigi Laut, RT 002 RW 001, Kelurahan Tanjunguban Kota, Kecamatan Bintan Utara.
AWe menuturkan, dia memang sudah lama berencana pindah ke Bintan.
"Dengan sudah pindahnya saya di Bintan, ini sebagai bentuk totalitas mengabdi ke warga Bintan, jika dipercayakan dalam Pilkada 2020," terangnya, Kamis (8/10/2020).

AWe juga memberitahu, untuk proses pengurusan administrasi surat pindah dari Lingga ke Bintan itu memakan waktu seminggu.
"Kurang lebih sekitar satu minggu untuk mengurus surat pindah dari Lingga ke Bintan," ungkapnya.
Awe menambahkan, ia sudah membeli rumah sederhana di Kampung Mentigi. Dalam waktu dekat AWe akan menetap di rumahnya yang berada di Mentigi tersebut.
"Alhamdulillah keluarga juga setuju untuk pindah ke Tanjunguban, dan dalam waktu dekat akan segera pindah ke sana," tutupnya.
Pilkada Bintan tahun 2020 ini diikuti dua pasangan calon (paslon) kepala daerah. Yakni pasangan Apri Sujadi dan Roby Kurniawan dan pasangan Alias Wello dan Dalmasri Syam.
Beli Rumah Panggung di Kampung Mentigi
Sebelumnya diberitakan, saat masih berstatus bakal calon Bupati Lingga, Alias Wello telah membeli sebuah rumah panggung di Kampung Mentigi, Kelurahan Tanjunguban Kota, Bintan Utara, Bintan.
Rumah panggung berukuran sekitar 7 x 5 meter yang dibeli AWe, sapaannya itu tak berbeda jauh dari rumah warga di sekitarnya.
Tiangnya terbuat dari beton dan bagian atasnya seperti lantai dan dinding terbuat dari kayu yang sudah dimakan usia.
AWe pun menegaskan, tak lama lagi dia akan berdomisili di Bintan.
Diketahui, Alias Wello dan Dalmasri Syam akan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bintan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bintan 2021-2024.
Untuk memudahkan pergerakannya menjangkau masyarakat yang membutuhkan pelayanan, AWe membeli sebuah rumah yang diberinya nama 'Rumah Perubahan'.

"Insya Allah, dalam waktu dekat, saya sudah berdomisili di Bintan. Saya sudah membeli 1 unit rumah panggung di Kampung Mentigi," ungkap AWe ketika dikonfirmasi Minggu (30/8/2020).
AWe mengaku tak risih tinggal di rumah yang jauh dari kata layak untuk ukuran seorang pejabat dan berbaur dengan masyarakat meski statusnya saat ini masih menjabat sebagai Bupati Lingga.
"Tak ada yang perlu dibangga-banggakan. Bupati itu juga manusia biasa. Seorang Alias Wello itu, ya begini orangnya. Juga terlahir dari orang tua dengan kondisi yang sangat terbatas," katanya.
AWe menceritakan masa kecilnya yang suram karena hanya mengandalkan penghasilan dari seorang bapak dengan status sebagai pekerja rendahan di PT. Timah yang beroperasi di Singkep, Kabupaten Lingga.
"Umur 13 tahun saya sudah ditinggal ibu dengan 5 orang adik yang masih kecil-kecil. Bapak saya buta huruf. Bayangkan, apa yang harus dibuat dalam kondisi seperti ini? Ya, saya jualan kue," katanya.
Sebagai anak tertua, tak jarang AWe berperan sebagai ibu untuk 5 orang adik-adiknya yang masih kecil. Setiap pagi sebelum pergi sekolah, AWe harus memastikan adik-adiknya sudah mandi dan memberinya sarapan.
"Ya, itulah sekilas kehidupan saya di masa kecil yang sangat membekas dan selalu menjadi spirit dalam setiap perjuangan saya menapaki kehidupan. Jadi, dalam kondisi dan status apapun, saya sudah terbiasa," kisahnya.
Sementara itu, untuk menuju rumah yang diberi nama oleh AWe sebagai "Rumah Perubahan" itu, pengunjung harus berjalan kaki di atas pelantar beton dan kayu sekitar 100 meter.
"Rumah itu saya beri nama Rumah Perubahan. Tak perlu mewah-mewah. Yang penting, ada tempat untuk istirahat dan mengikat speedboat," jelasnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)