TRIBUN WIKI
Dulu Bernama Dadu, Begini Kisah Perkembangan Beijing hingga Jadi Kota Maju
Beijing sudah dihuni komunitas Neolitik sejak 3.000 tahun yang lalu. Kota ini pernah dihancurkan oleh pasukan Shihuangdi, pendiri Dinasti Qin.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Kita mengenal Beijing sebagai ibu kota negara China.
Kota ini dulunya ditetapkan sebagai ibu kota Dinasti Ming pada 28 Oktober tahun 1420.
Di kota ini terdapat tempat bernama Kota Terlarang.

Dulu, Beijing bernama Dadu.
Kota ini awalnya menjadi Ibu Kota Dinasti Yuan dan kemudian diambil alih oleh Zhu Yuanzhang, pendiri Dinasti Ming.
Sebelum bernama Beijing, Dadu sempat diubah namanya menjadi Beiping atau "Kedamaian di Utara" dan diperintah oleh putra Zhu Zuanzhang.
Namun, kekuasaan Ming atas Beijing atau "Ibu Kota Utara" berakhir tahun 1644 dan kemudian menjadi pusat pemerintahan Dinasti Qing.
Baca juga: Muda dan Kaya Raya, Inilah 7 Miliarder China Berusia di Bawah 40 Tahun, Harta hingga Ratusan Triliun
Beijing kuno
Beijing sudah dihuni komunitas Neolitik sejak 3.000 tahun yang lalu.
Selama periode Zhanguo (475-256 SM), Kerajaan Yan mendirikan Ibu Kota Ji, dekat Kota Beijing saat ini.
Kota ini pernah dihancurkan oleh pasukan Shihuangdi, pendiri Dinasti Qin (221-207 SM).
Kota baru dibangun pada masa Dinasti Han (206 SM-220 M) dan dikenal dengan nama Kota Yan.
Pada masa Tiga Kerajaan (220-280 M) Yan menjadi pusat politik lokal dan daerah yang strategis karena dekat dengan perbatasan utara China Kuno.
Baca juga: Ketika Persaingan AS-China Meningkat, Menlu Mike Pompeo Akan Mengunjungi Jakarta
Abad ke-4 M hingga ke-13 M
Selama hampir tiga abad (dari akhir Dinasti Jin Barat tahun 316-317 hingga awal Dinasti Sui tahun 581) tempat yang kelak dinamakan Beijing ini berada di bawah kekuasaan suku nomaden yang menyerbu wilayah tersebut.
Kota itu baru diambil kembali oleh orang Han pada masa Dinasti Tang (618-907) dan kemudian dikenal dengan nama Youzhou.
Ketika Dinasti Tang akan berakhir, kota itu diduduki orang Qidan dan menjadikannya sebagai ibu kota kedua.
Mereka menyebutnya sebagai Nanjing atau Ibu Kota Selatan. Kaisar Taizon dari Dinasti Liao (916-1125 M) melakukan proyek pembangunan dan mendirikan istana.
Pada awal abad ke-12, orang-orang Jurchen menguasai Liao dan mendirikan Dinasti Jin (115-1234 M).
Ibu Kota Jin dipindah ke tempat itu dan diubah namanya menjadi Zhongdu atau Ibu Kota Tengah.
Pasukan Mongol menduduki Zhongdu tahun 1215. Kublai Khan dari Dinasti Yuan kemudian membangun kembali kota itu dan menamakannya Dadu atau Ibu Kota Besar.
Dadu menjadi pusat politik negara itu untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Pembangunan Dadu dimulai tahun 1267 dan berakhir tahun 1293. Ada tiga proyek utama, yakni istanan kerajaan, tembok kota dan parit, dan kanal.
Sebagai Ibu Kota Dinasti Yuan, Dadu sangat terkenal di dunia pada abad ke-13.
Ada banyak utusan dan pedangan dari Eropa, Asia, dan Afrika yang mengunjungi kemegahan Dadu.
Baca juga: Tersulut Kebangkitan China, Negara Kuat yang Lama Tertidur Langsung Pamer Senjata Tercanggih Sejagat
Menjadi Ibu Kota Ming
Pasukan Ming mengusai Dadu pada 2 Agustus 1368 dan mengubahnya menjadi Beiping.
Namun, Yu Yuanzhang, pendiri Dinasti Ming (1368-1644), tidak menggunakan Beiping menjadi ibu kota pertamanya.
Dia memilih Nanjing sebagai ibu kota. Kaisar Yongle dari Ming kemudian melakukan pembangunan di Beiping.
Proyek selama 15 tahun ini menghasilkan tembok dengan tinggi 12 meter tebal 10 meter yang mengelilingi Kota Beiping.
Pembangunan gedung istana dan taman dimulai tahun 1417 dan selesai tahun 1420.
Beiping kemudian dijadikan Ibu Kota Ming pada 28 Oktober 1420 dan diubah namanya menjadi Beijing atau Ibu Kota Utara.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Beijing awalnya menjadi Ibu Kota Dinasti Yuan dan kemudian diambil alih oleh Zhu Yuanzhang, pendiri Dinasti Ming'.