Pjs Wali Kota Batam Datangi Pelabuhan Batam Center, Pastikan WNA Terapkan Protokol Kesehatan Corona
Pjs Wali kota Batam sempat berdialog dengan pekerja migran Indonesia dari Singapura yang hendak pulang ke Bandung di Pelabuhan Batam Center.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pjs Wali kota Batam Syamsul Bahrum berkunjung ke Pelabuhan Internasional Batam Center, Rabu, (28/10) sore.
Pada kesempatan tersebut Syamsul mengecek terhadap penumpang yang baru datang dari Singapura dan Malaysia untuk memastikan apakah sudah diswab atau belum.
Tidak hanya itu ia juga mengecek ruang test swab penumpang khusus Essential Travel (Pengusaha, Diplomat dan Aparatur Negara yang berdinas keluar negeri) seperti dari singapura ke Batam.
Syamsul sempat berdialog dengan pekerja migran profesional Indonesia dari Singapura yang hendak pulang ke Bandung via Batam.
"Mereka sudah diswab di Singapura dan hasilnya negatif, tadi sudah menunjuk surat dari petugas Imigrasi dan karantina, sehingga hari ini juga bisa langsung terbang ke Jakarta tidak perlu di karantina," ungkap Syamsul.
Hal itu dimanfaatkan oleh pekerja profesional untuk efektifitas Permenkumham nomor 26 tahun 2020, yang sangat membantu proses keimigrasian.
Hal yang sama juga dialami oleh istri seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Singapura yang kembali ke Indonesia untuk berjumpa dengan suaminya di BelakangPadang, Kahar.
Ia terlihat senang karena istrinya tak perlu dikarantina lagi.

Ini dikarenakan berhubung yang bersangkutan berstatus Permanent Resident (Penduduk Tetap) dan sudah diswab di Singapura.
Setidaknya ada 8 orang penumpang yang belum di-swab sudah dilakukan karantina mandiri ke salah satu hotel yang ada di kota Batam sambil menunggu hasil swabnya keluar.
"Alhamdulillah pengelola pelabuhan Ferry Internasional Batam Center juga menyediakan minuman air meineral gratis untuk WNI dan WNA" ujarnya.
Disetiap kesempatan Syamsul selalu mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, dan patuhi 3 M yakni, mencuci tangan, menjaga jarak dan juga memakai masker agar terhindar dari penularan Covid-19.
Kebiasaan Pjs Wali Kota Batam Selama Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Bukan cuma kehidupan ekonomi, wabah ini juga mengubah gaya hidup.
Bahkan pandemi virus Corona ini mengubah perilaku para pejabat terutama dalam menjaga diri agar terhindar dari paparan virus.
Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum termasuk seorang pejabat mengubah gaya hidupnya di tengah situasi yang serba sulit ini.
Dia senantiasa menyesuaikan gaya hidupnya termasuk barang-barang pendukung protokol kesehatan sehingga tidak terlalu kaku menghadapi Covid-19.
Misalkan saja, terkait masker, Syamsul sendiri justru melihat kain yang menutup mulut dan hidung ini tidak semata-mata sebagai alat pelindung.
“Makanya saya selalu pakai masker beda model. Ada kalanya beda warna. Masker bukan hanya sebagai alat pelindung juga bergaya,” ucap pria berkepala plontos itu sambil tertawa kepada TribunBatam.id.
Namun demikian, Syamsul sering mengenakan masker kombinasi; dia lebih banyak memakai masker standar double filter yang bisa dicuci namun filter dalamnya hasus diganti pula.
Kadang-kadang dia mengenakan masker N-95 berwarna hitam.
Saat berolahraga, ia lebih memilih memakai masker yang sekali pakai langsung buang.
Tidak hanya masker saja, setiap kali bepergian ke mana-mana, Syamsul selalu mengantongi hand sanitizer.
Baca juga: First Day Singapore Opens the Door, Heres Condition in Batam Center International Port
Baca juga: HARI Pertama Singapura Buka Pintu, Begini Suasana di Pelabuhan Batam Center

Bahkan dia memiliki beberapa botol cairan pencuci tangan itu yang diletakkannya di beberapa tempat yang berbeda-beda.
Di pintu masuk rumah pun ada hand sanitizer. Sirkulasi rumah dijaga, sinar matahari diupayakan masuk melalui jendela. Lantai rumah dipel setiap hari.
“Dua hand sanitizer di saku dan di tas. Lalu, ada dua botol standby di mobil,” ujar Syamsul lagi.
Bicara seputar mobil, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Kepri ini tidak selalu pergi bersama sopir pribadinya.
Jika hendak bepergian dalam urusan dinas, Syamsul memang memakai jasa sopirnya.
Namun, dia justru memilih untuk menyetir sendiri mobilnya kalau ingin jalan-jalan dengan kelurga.
Setelah bepergian, mobil juga disemprot dengan disinfektan setelah sampai di rumah. Sepatu dibuka di luar pintu rumah.
“Kami juga selalu rutin sarapan di rumah. Siang saya makan di kantor. Sore minum kopi di luar dan malam jarang makan besar kecuali ada acara di luar,” cerita Syamsul.
Makanan di rumah dipanasi sebelum dimakan melalui microwave. Buah-buahan selalu ada di dalam kulkas dan berbagai suplemen dan vitamin diminum 3 kali sehari.
Dia selalu minum madu secara rutin, entah itu madu saja atau madu yang dicampur dengan air.
“Olahraga selalu saya lakukan meskipun treadmill di rumah pada sore atau malam hari,” ujar Syamsul. “Saya juga terbiasa berkebun dan pelihara binatang. Jadi saya selalu bergerak.”
Ketika ada acara pada malam hari, Pjs Wali Kota Batam sering pulang larut malam. Dia langsung mandi, setelah itu baru bercengkerama dengan keluarga.
Saat itu, rata-rata semua anak-anaknya sudah tidur kecuali istri yang setia menunggu di rumah. “Kalau ada acara lain di luar rumah, saya pulang agak cepat, mandi baru pergi ke acara lain di luar,” ujar Syamsul.
Dalam urusan dengan pakaian dinas pun Syamsul sangat hati-hati. Dia langsung mengantar pakaian ke tempat laundry segera setelah dipakai hari itu.
Biasanya pakaian dinas digabungkan dengan pakaian anak dan istri lalu diantar ke tempat cucian. “Kalau pakaian seharian di rumah dicuci sendiri saja,” ungkap Syamsul.
Untuk menjaga kebugaran tubuh, Syamsul sendiri sangat memperhatikan durasi waktu tidur. Dia biasa mulai tidur pada pukul 23.00 WIB dan baru bangun pada pukul 06.30 WIB.
“Rata-rata 6,5 jam saya tidur. Jarang saya tidur siang tetapi suka tertidur di kapal atau pesawat,” ucap Pjs Wali Kota Batam itu. (TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng/Thomm Limahekin)