Pantau Proses Belajar Daring & Tatap Muka Siswa SMA/SMK, KPPAD Kepri: Semua Sehat
KPPAD Kepri telah melakukan pengawasan ke beberapa SMA/SMK sederajat di Batam. Targetnya 35 sekolah di Kepri hingga Desember 2020
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan pengawasan proses belajar mengajar secara tatap muka dan daring.
Itu bagi siswa yang praktik di sekolah, khususnya tingkat SMA/SMK sederajat di Batam, Tanjungpinang dan Bintan.
Penekanan terkait penerapan protokol kesehatan.
Dari pengawasan, KPPAD tidak menemukan siswa yang terpapar Covid-19 saat ini, baik belajar di rumah maupun yang datang ke sekolah untuk belajar praktik.
Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial mengatakan, pihaknya telah melakukan pengawasan ke beberapa SMA/SMK sederajat di Batam.
Baca juga: Polsek Tanjungpinang Kota Beri Layanan Internet Gratis untuk Belajar Daring
Baca juga: Tim Gabungan Pantau SMAN 1 Tambelan, Pastikan Terapkan Protokol Kesehatan saat Belajar Tatap Muka
Tak sendirian, ia didampingi komisioner lainnya seperti Titi Sulastri, Marlia Sari Dewi dan Mahmud Syaltut.
"Dari pemaparan kepala sekolah yang dikunjungi, Alhamdulillah sampai sejauh ini tidak ada siswa yang sedang terpapar covid. Semua siswa yang belajar daring dan praktik sehat," ujar Erry, Rabu (4/11/2020).
Sejak dilaksanaan belajar tatap muka, tidak ada siswa yang mengeluhkan soal kesehatan terkait Covid-19.
Selain melakukan monev (monitoring dan evaluasi), KPPAD Kepri juga memberikan dan memasang spanduk supaya sekolah wajib melaksanakan protokol kesehatan dan membagikan masker.
Kunjungan pertama dilakukan di empat sekolah di Batam, yakni SMKN 7 Batam, SMAN 3 Batam, Sekolah AIS dan SMK Putra Jaya Batam.
Ditargetkan ada 35 sekolah SMA/SMK di Kepri yang akan dikunjungi KPPAD untuk melakukan monev pelaksanaan pembelajaran daring dan protokol kesehatan.
Kunjungan ke berbagai sekolah sudah dimulai sejak 2 November, dan rencananya berlangsung hingga Desember.
Seperti diketahui bahwa proses belajar untuk siswa SMK baik negeri maupun swasta sudah diperbolehkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri sejak Agustus lalu. Siswa SMK selain belajar daring, juga diterapkan pembelajaran tatap muka karena terkait pelajaran praktik.
Untuk siswa SMA, semuanya masih dilakukan secara daring. Guru mengajar dari sekolah atau rumah, sementara siswa belajar dari rumah. Dari kunjungan tersebut, KPPAD Kepri mendengar sejumlah permasalahan yang disampaikan kepala sekolah dan majelis guru.
Permasalahan dominan yang dihadapi guru saat daring adalah kebosanan yang dihadapi siswa dalam belajar daring. Apalagi bagi siswa SMA yang terus belajar di rumah.
Apalagi bila sistem belajar daring yang dilakukan tidak menarik dan monoton, sehingga ada siswa yang sering telat masuk kelas daring dan mematikan videonya.