ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Katolik, Minggu 8 November 2020, Oleh Romo Pilifus Junianto, SSCC
Romo Pilifus Junianto, SSCC mengantar seluruh umat Katolik untuk melewati hari ini dalam doa, bacaan dan renungan rohani di bawah ini.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Minggu, 08 November 2020 merupakan Hari Minggu Biasa XXXII.
Romo Pilifus Junianto, SSCC mengantar seluruh umat Katolik untuk melewati hari ini dalam doa, bacaan dan renungan rohani di bawah ini.
Antifon Pembuka (Mzm 88:3):
Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.
Baca juga: Doa Salomo Minta Hikmat Dalam Memimpin Bangsa Besar, Doa Orang Benar Besar Kuasanya
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:3-17):
"Kebijaksanaan ditemukan oleh mereka yang mencarinya."
Kebijaksanaan itu bersinar dan tak dapat layu, mudah dipandang oleh yang kasih kepadanya, dan ditemukan oleh mereka yang mencarinya.
Ia mendahului memperkenalkan diri kepada orang yang menginginkannya.
Barangsiapa pagi-pagi bangun demi kebijaksanaan tak perlu bersusah payah, sebab kebijaksanaan itu ditemukannya duduk di dekat pintu.
Merenungkan kebijaksanaan merupakan pengertian sempurna, dan siapa yang berjaga karena kebijaksanaan segera akan bebas dari kesusahan.

Sebab kebijaksanaan sendiri berkelililing mencari orang yang patut baginya, dan dengan rela memperlihatkan diri kepada mereka yang mencarinya; kebijaksanaan dijumpai pada tiap-tiap pemikiran mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan:
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Dikau jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.
2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar. Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.
3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muju.
4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolongku dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.
Baca juga: Doa Malam dan Madah Katolik: Ya, Allah, Bersegeralah Menolong Aku
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1Tes 4:13-18):
"Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama dengan Yesus."
Saudara-saudara, kami ingin agar kamu mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama dengan Yesus.
Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal.
Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga.
Dan mereka yang meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit.
Sesudah itu, kita yang hidup dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.
Karena itu hendaklah kamu saling menghibur dengan perkataan-perkataan ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil:
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan bersiap-sedialah, sebab kamu tidak tahu bilamana Putera Manusia datang.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:1-13):
"Mempelai datang! Songsonglah dia!"
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh itu membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya.
Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur.
Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami sedikit dari minyakmu, sebab pelita kami mau padam.’
Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu.
Lebih baik kamu pergi membelinya pada penjual minyak.’
Tetapi, sementara mereka pergi membelinya, datanglah mempelai, dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah.
Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’
Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kamu.’
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan:
Persiapan adalah sesuatu hal biasa dilakukan manusia.
Supaya tidak kena basahnya hujan, manusia sedia payung atau jas hujan.
Besok akan ulangan, seorang siswa belajar di hari sebelumnya. Itu beberapa tindakan persiapan.
Menyongsong hari akhir, Allah menjemput kita, manusia perlu persiapan.
Maka sebagai umat, kita perlu siap sedia ketika saatnya tiba. Entah sekarang, besok, lusa, atau kapan?
Firman Tuhan hari ini mengajak umat beriman untuk bijaksana juga dalam mempersiapkan diri menghadap Allah nantinya.
Siapkan diri, berpikir lebih matang dan bertindaklah akan sesuatu dengan jangkauan lebih panjang.
Tidak hanya hari ini saja, tapi ke depannya juga.
Isilah minyak “kebaikan, kebenaran, keindahan” supaya bisa menyala lama ketika Allah datang menghampiri.
Mari bertanya diri: penuhkah buli-buli minyakku ketika Allah datang?
Sudah siapkah aku menyongsong, bertemu Allah?
Baca juga: Doa Kristen Sebelum Tidur, Memohon Penyertaan dan Penjagaan Tuhan
Doa:
Allah Yang Mahabaik, terima kasih atas aneka berkat yang Engkau limpahkan.
Bantulah aku untuk senantiasa ingat diri dan siap menyongsongMu.
Mampukan juga supaya aku mengisi buli minyak dengan kebenaranMu, kebaikan bagi sesama, dan merawat keindahan alam ciptaanMu.
Demi Kristus, Pengantara kami. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)