BATAM TERKINI

Remaja Putri 14 Tahun di Batam Diduga jadi Korban Pelecehan Oknum Pemuka Agama, Ini Kata Polisi

Seorang remaja putri berusia 14 tahun diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan oknum pemuka agama di Batam

Kompas.com
Seorang remaja putri berusia 14 tahun diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan oknum pemuka agama di Batam. Foto ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Seorang remaja putri berusia 14 tahun diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan oknum pemuka agama di Batam

Terungkapnya kasus pelecehan oleh oknum pemuka agama setelah korban menceritakan kejadian yang menimpa dirinya.

Orangtua Bunga, HS menceritakan kronologis kejadian, dimana sekitar enam bulan lalu ketika anaknya aktif dalam berbagai kegiatan di rumah ibadah.

Namun seiring berjalannya waktu, anaknya merasa tidak nyaman saat pergi ke rumah ibadah.

"Saat itulah kami mencoba mencari tahu apa masalahnya. Setelah kami tanya, setiap ketemu Beliau, anak kami mengaku selalu dicium dan dipeluk," ungkap Hs.

Meski demikian Hs, tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena seorang pemuka agama pasti dicintai oleh jemaatnya.

Namun semakin hari hal tersebut semakin membuat anaknya semakin bertambah trauma.

Baca juga: Nekat Mencuri Karena Popok Anaknya Habis, Pria asal Probolinggo Babak Belur Dihajar Massa

Baca juga: Aksi Pencurian di Rumah Anggota Polisi, Maling Gondol Senjata Api dan 18 Butir Amunisi Aktif

Keluarga pun akhirnya mencoba menyelidikinya.

Mereka kemudian mendapati oknum pemuka agama di rumah ibadah tersebut sudah di luar batas kewajaran.

Upaya diskusi secara kekeluargaan pun coba dilakukan.

"Kami juga dari keluarga sudah memaafkan apa yang dilakukan Beliau itu. Karena kami juga beribadah di sana. Cukuplah semua permasalahan kami selesaikan secara kekeluargaan," kata Hs.

Namun seiring berjalannya waktu, istri oknum pemuka agama itu malah menjelek-jelekkan keluarganya.

Ilustrasi pelecehan terhadap anak
Ilustrasi pelecehan terhadap anak ((Shutterstock))

"Kebetulan sempat kami tidak datang beribadah. Istri Beliau datang ke rumah, untuk mengajak agar beribadah lagi," kata Hs.

Masalah kembali datang setelah ada pembagian sembako di tempat mereka beribadah.

Saat itu istri HS memberikan sembako kepada orang yang tidak masuk dalam daftar.

Hal tersebut membuat istri oknum pemuka agama tersebut marah besar, dan kembali menjelek-jelekkan keluarga Hs.

"Karena keluarga kami di jelek-jelekkan, kami memutuskan pindah lokasi untuk beribadah.

"Setelah kami pindah tempat beribadah, istri Beliau itu semakin menjadi-jadi.

Sempat akan dilaksanakan perdamaian. Namun keluarga pendeta tersebut terkesan menyalahkan keluarga Hs," ujarnya.

Baca juga: Pulau Galang Batam akan Dibangun Laboratorium Virus, Ini Kata Panglima TNI

Baca juga: Profil Lael Brainard, Wanita Cantik Calon Kuat Menteri Keuangan AS Pilihan Joe Biden

"Saat mau proses perdamaian, ada ungkapan mereka bahwa anak saya yang selaku memeluk dia (oknum pemuka agama) setiap bertemu. Karena adanya kata kata itu . Istri saya akhirnya tidak mau berdamai dan meminta untuk membuat laporan ke polisi," kata Hs.

Penyidik Polsek Batuaji sedang menyelidiki kasus dugaan pelecehan oleh oknum pemuka agama berinisial NPS di Tanjunguncang, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Mereka sudah memanggil dan memeriksa sejumlah saksi, setelah menerima laporan dari seorang warga.

Selain memeriksa sejumlah saksi, mereka juga mengantongi hasil visum dari rumah sakit terhadap remaja putri 14 tahun yang diduga menjadi korban pelecehan itu.

"Kasusnya sedang kami tangani. Kami juga sudah meminta keterangan dari pihak keluarga," ucap Kapolsek Batuaji melalui Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu Thetio, Minggu (8/11/2020).

Ilustrasi pelecehan di Batam
Ilustrasi pelecehan di Batam (tribunnews.com)

(Tribunbatam.id, Ian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved