LIGA ITALIA
AC Kalah Lawan Lille, Seri vs Hellas Verona, Pemain Kelelahan Saatnya Dirotasi, Termasuk Ibrahimovic
AC Milan gagal bangkit dari kekalahan, Rossoneri kembali menelan hasil kurang optimal saat menjamu Hellas Verona di pekan 7 Liga Italia 2020/2021
TRIBUNBATAM.id, MILAN - Dua laga beruntun, AC Milan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Setelah mencatat 24 pertandingan tanpa terkalahkan, AC Milan kalah saat melawan Lille.
AC Milan kalah telak pada matchday 3 Babak Grup Liga Europa 2020/2021.
Tepatnya saat Lille menghajar Zlatan Ibrahimovic cs dengan tiga gol tanpa balas di San Siro Stadium.
Alih-alih bangkit dari kekalahan, Rossoneri kembali menelan hasil kurang optimal saat menjamu Hellas Verona di pekan 7 Liga Italia.
Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan 8: Napoli vs AC Milan, Juventus vs Cagliari, Inter vs Torino, Roma vs Parma
Baca juga: Zlatan Ibrahimovic Pimpin Top Skor hingga Pekan 7 Tapi Belum Bisa Samai Rekor Legenda Milan Ini
Bermain di kandang, di Stadion San Siro, AC Milan imbang saat melawan Verona dengan skor 2-2.
Tentu berkaca dari dua laga yang dinilai hasilnya jauh dari kata memuaskan menjadi kacamata bagi Stefano Pioli untuk segera melakukan evaluasi
Dengan masalah AC Milan seperti itu, Rosonerri wajib melakukan perenungan dan evaluasi atas dua hasil kurang memuaskan di laga terakhir mereka.
Satu di antara masalah nyata yang dihadapi oleh AC Milan ialah faktor kelelahan alias kehabisan bensin.

Dilansir laman Football Italia, adalah hal yang masuk akal jika faktor kelelahan menjadi penyulut tren negatif yang diraih Rossoneri.
Meski kerapkali melakukan rotasi pemain, namun jadwal pertandingan yang terlalu padat membuat amunisi AC Milan tak maksimal dalam hal recovery-nya.
Terutama dalam beberapa lini yang posisinya tak tersentuh rotasi.
Sebut saja Zlatan Ibrahimovic, Franck Kessie, hingga duet Simon Kjaer-Alessio Romagnoli.
Nama-nama di atas merupakan amunisi andalan Pioli yang sejauh ini nyaris tak tersentuh pergantian
Nama Zlatan Ibrahimovic tentu menjadi tumpuan lini depan AC Milan.
Dengan kualitas, mentalitas, dan pengalaman yang ia miliki, adalah hal wajar jika pemain 39 tahun itu dijadikan andalan.
Baca juga: Rumor Transfer Juventus, Cristiano Ronaldo Dikabarkan Dilego di Akhir Musim, Tak Kuat Bayar Gaji?
Baca juga: Jadwal MotoGP Valencia 13-15 November 2020, Peluang Joan Mir Segel Gelar Juara MotoGP 2020?
Namun kembali lagi, Ibrahimovic membutuhkan rehat dan masa recovery untuk mengembalikan kondisinya.
Nama yang tak kalah vitalnya di lini tengah AC Milan ialah Franck Kessie.
Pemain asal Pantai Gading tersebut nyaris tak tergantikan perannya sebagai gelandang destroyer
Tak hanya jago dalam urusan menghentikan serangan lawan, namun eks Atalanta itu juga memiliki kemampuan yang sama baiknya untuk membantu serangan.
Terbukti dalam pertandingan terakhirnya, ia turut menyumbangkan satu gol ke gawang Hellas Verona.

Nama Kjaer dan Romagnoli sejauh ini tak tergantikans ebagai duet lini pertahanan AC Milan.
Meskipun Stefano Pioli memiliki nama Leo Duarte hingga Matteo Gabbia, namun keberadaan Romagnoli dan Kjaer sejauh ini tak tergantikan.
Keduanya menjadi satu di antara pilar AC Milan yang turut serta membangkitkan permainan menawan Rossoneri.
Selain faktor kelelahan, masalah lain juga dimiliki oleh klub asal Milano, Italia tersebut.
Baca juga: Masalah AC Milan Bertambah, Sang Kapten Alessio Romagnoli Cedera dan Bakal Absen 20 Hari ke Depan
Baca juga: Hasil Liga Italia AC Milan Seri vs Verona, Stefano Pioli: Harusnya Kami Menang Tapi Pemain Kelelahan
Dilansir Calciomercato, Rossoneri berkendala pada situasi bola mati.
Terbukti dalam laga melawan verona, dua gol yang bersarang di gawang Donnarumma terjadi elwat situasi sepak pojok.
Situasi tersebut dapat dikatakan menjadi titik lemah yang dimilik Stefano Pioli dan anak asuhnya saat ini.
Tercatat dari tujuh gol yang bersarang ke gawnag AC Milan di Liga Italia, empat di antaranya berawal dari situasi bola mati.
Jika kondisi tersebut tak segera mendapatkan jawaban, bukan tak mungkin kelemahan Rossoneri akan dijadikan senjata bagi tiap lawan-lawan mereka.
Stefano Pioli tentu menjadi tokoh utama yang memiliki tugas untuk menemukan penangkal masalah tersebut.
Sebagai pelatih, pria berkepala plontos itu diharapkan segara menemukan formula atas masalah dari timnya.
Tak hanya soal rapuhnya mengantisipasi bola mati, namun juga perihal menurunnya performa anak asuhnya.
Terutama nama Hakan Calhanoglu yang diklaim permainannya menukik tajam.
Baca juga: AC Milan Imbang Lawan Hellas Verona, Ibrahimovic: Jelas Saya Marah, Hasil Seri Tak Cukup Baik
Selepas mengalami cedera pergelangan kaki, eks Bayer Leverkusen itu bak kehilangan sentuhan terbaiknya.
Adalah hal yang sanagt berbahaya jika sang trequartista sampai bermasalah.
Mengingat sejauh ini ketergantungan serangan dan kreativitas permainan AC Milan didasarkan pada fondasi performa Calhanoglu.
Kemitraannya bersama Zlatan Ibrahimovic menjadi kunci utama kesuksesan Rossoneri.
Jika Calhanoglu tak kunjung kembali menemukan sentuhan terbaiknya, bukan tak mungkin AC Milan bersama Stefano Pioli akan kembali menuai masalah konsistensi permainan.
(Tribunnews.com/Giri)
.
.
.