Semua karena Virus Corona! Derai Air Mata Pascahajatan Nikah, Istri hingga Mertua Meninggal Dunia
Kesenangan di sebuah acara pernikahan di Sragen berganti menjadi duka setelah satu keluarga meninggal dunia
Imbas dari kasus itu, tamu undangan yang hadir dalam hajatan tersebut sudah menjalani rapid test atau tes cepat.
Kurang lebih 150 orang sudah rapid test.

"Hasilnya ada 3 orang yang dinyatakan positif setelah hasil rapid-nya reaktif.
Kemudian dilakukan tes usap dan hasilnya positif," katanya.
Baca juga: Update Covid-19 Kepri, Tambah 48 Kasus Baru Corona, 41 Pasien Sembuh Covid-19
Menurutnya, dua dari tiga orang itu telah dikarantina di sebuah tempat yang disediakan Pemkab Sragen.
Sementara untuk mempelai prianya baru menjalani tes swab pada pagi ini.
"Saya belum tahu hasil swab si mempelai pria," ungkapnya.
Baca juga: Kasus Positif Corona di Bintan Tambah 7 Dalam 2 Hari, Kadinkes Bintan: Ingat Protokol Kesehatan
Langsung bubarkan hajatan
Pemkab Sragen bakal membubarkan hajatan yang diselenggarakan masyarakat tanpa menerapkan protokol kesehatan.
Tindakan itu terpaksa dilakukan menyusul meninggalnya satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen, Dedy Endriyatno menegaskan akan mengambil tindakan tegas terkait hal tersebut.
Baca juga: Update Covid-19 Kepri, Tambah 48 Kasus Baru Corona, 41 Pasien Sembuh Covid-19
"Tentu kami harus bersikap tegas," tutur Dedy, Selasa (10/11/2020).
Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat, satu keluarga itu meninggal usai menggelar hajatan pada 24 Oktober 2020 kemarin.
"Informasi sementara dari masyarakat seperti itu," ujarnya.
"Kami masih akan mengecek apakah acara hajatan kemarin menerapkan protokol kesehatan atau tidak," katanya.
Baca juga: Disdik Bintan Hentikan Belajar Tatap Muka di Sejumlah Wilayah, Kasus Corona Semakin Tinggi