PILKADA BATAM
JAWABAN Tim Divisi Hukum Soerya Respationo dan Iman Sutiawan Soal Penganiayaan Ketua Panwascam
Tim Divisi Hukum Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo dan Iman Sutiawan, Bambang Yulianto menjawab kabar penganiayaan Panwascam
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tim Divisi Hukum pasangan calon Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo dan Iman Sutiawan, Bambang Yulianto angkat bicara soal kabar penganiayaan ketua Panwascam Batam Kota.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Panwascam Batam Kota Salim mengaku dikeroyok saat mengawasi kampanye Calon Gubernur Kepri Soerya Respationo dan Calon Wali Kota Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.
Ketua Panwascam Batam Kota dikeroyok saat mengingatkan protokol kesehatan hingga akhirnya lapor polisi.
Terkait hal itu, Bambang Yulianto membantah kasus penganiayaan Panwascam Batam Kota saat mengawasi kampanye di Pilkada Batam.
Menurutnya, dalam momen Pilkada Serentak ini, banyak sejumlah pihak tertentu yang mencoba membuat citra negatif akan pasangan calon yang akrab disapa pasangan SInergi ini.
"Pak Soerya Respationo kerap mendapatkan penzoliman berupa informasi yang cenderung menyudutkan.
Berkali-kali Beliau didzolimi dengan isu-isu menyudutkan.
Bahwa kami tegaskan, dugaan penganiayaan seperti berita yang beredar tidak lah benar.
Kami menduga, justru ini framing negatif bagi kami," tegas Bambang di kantornya pada Jumat (13/11/2020) malam.

Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan penyampaian media secara terbuka.
Pihaknya ingin agar persoalan ini dapat diungkap secara terang benderang.
Bambang mengingatkan, agar masyarakat Kepri tidak terhasut dengan informasi tak berdasar.
Kata dia, ada sejumlah pihak tertentu yang memanfaatkan momen untuk menjatuhkan lawan politik.
"Tidaklah elok. Itu garis besar. Masyarakat Kepri sudah sangat pintar menilai ini.
Jadi besok saja kami sampaikan sejelas-jelasnya. Pada prinsipnya, dugaan pengeroyokan tidak benar. Sekali lagi, 100 persen tidak benar seperti informasi yang beredar," tambahnya.
Bawaslu Kepri Pilih Jalur Hukum
Ketua Bawaslu Kepri Muhammad Sjahri Papene bereaksi atas penganiayaan pada Ketua Panwascam Batam Kota saat bertugas.
Ia menegaskan akan melanjutkan kasus penganiayaan tersebut ke jalur hukum.
Bawaslu Kepri bahkan sudah menyampaikan laporan resmi ke Polda Kepri.
Ia juga mengutuk keras bentuk kekerasan yang ditujukan kepada penyelenggara Pemilu di Pilkada Serentak ini.
Seperti diketahui, Ketua Panwascam Batam Kota Salim dikeroyok saat mengawasi kampanye Calon Gubernur Kepri Soerya Respationo dan Calon Wali Kota Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.
"Kami mengutuk keras bentuk-bentuk kekerasan/penganiayaan yang ditujukan kepada penyelenggara pemilu," ujar Sjahri dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Jumat (13/11/2020).
Pihaknya mendukung kepolisian untuk mengusut kasus penganiyaan terhadap ketua Panwascam di Kota Batam itu sampai tuntas.

Dengan kejadian ini, pihaknya berharap tidak menuyurutkan niat pengawas di Pilkada Kepri untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
"Kami meminta kepada seluruh pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah beserta tim kampanye, relawan pada pemilihan serentak tahun 2020 dan masyarakat secara umum di Provinsi Kepulauan Riau untuk mentaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap pelaksanaan pemilihan serentak tahun 2020.
Kami juga meminta kepada seluruh jajaran pengawas se-Provinsi Kepri untuk tetap meneguhkan tekad dan tetap konsisten melaksanakan tugas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Buat Laporan ke Polda Kepri
Ketua Panwascam Batam Kota Salim dikeroyok saat mengawasi kampanye Calon Gubernur Kepri Soerya Respationo dan Calon Wali Kota Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.
Ketua Panwascam Batam Kota dikeroyok saat mengingatkan protokol kesehatan.
Tidak terima dengan perlakuan itu, Salim melaporkan kejadian yang menimpanya ke Dirreskrimum Polda Kepri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Arie Dharmanto mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan tersebut.
"Laporan telah kita terima, saat ini kita lakukan lidik atas laporan tersebut," ujar Arie, Jumat (13/11/2020).
Pengeroyokan dan penganiayaan itu terjadi saat Ketua Panwascam Batam Kota, Salim melakukan pengawasan pada Peresmian Posko Relawan Sinergi-Luar Biasa (Nias) yang dihadiri oleh calon Gubernur Kepri nomor 01 dan calon Wali kota Batam nomor 01.
Ketua Panwascam tersebut melakukan pencegahan pelanggaran kampanye dalam PKPU Nomor13 Tahun 2020.
Saat melihat adanya potensi pelanggaran, Ketua Panwascam Batam Kota itu berkonsultasi dengan Komisioner Bawaslu kota Batam.

Saat berkonsultasi Komisioner Bawaslu kota Batam, memberikan petunjuk jika kegiatan tarian yang dilakukan di peresmian tersebut tidak bisa dilakukan karena berpotensi melanggar protokol kesehatan.
"Korban mendatangi Ketua Paguyuban yang melakukan kegiatan tersebut dan meminta agar kegiatan tarian tidak dilakukan, tetapi kegiatan tersebut tetap berlangsung ," ujar Arie.
Tetapi Ketua Paguyuban tersebut menjelaskan kepada Ketua Panwascam Batam Kota tersebut bahwa kegiatan tari tarian tersebut merupakan kegiatan hiburan masyarakat dan tidak masuk dalam kegiatan kampanye.
"Karena tidak didengarkan, kemudian korban mendatangi tim Paslon Cagub 01 dan Cawako 01 untuk mengatakan hal serupa," jelas Arie
Korban yang juga Ketua Panwascam itu langsung mengambil dokumentasi kegiatan tersebut dengan mengambil video.
Usai mengambil video korban didatangi oleh beberapa orang oknum yang ada di lokasi tersebut dan mengelilingi korban.
"Para oknum tersebut marah-marah dan juga ada yang menarik dan mendorong korban untuk menjauhi lokasi tersebut lalu ada juga yang memukul pelapor dibagian pipi kanan, perut dan lengan bagian kanan," ujar Arie.
Menurut Arie Tim kampanye Paslon serta petugas kepolisian yang berada di lokasi kejadian langsung memisahkan kejadian keributan tersebut.
"Ketua Panwascam langsung menuju rumah sakit dan melakukan pengobatan dan visum," ujarnya.
Dikeroyok saat Bertugas
Ketua panitia Pengawasan Kecamatan (Panwascam) Batam Kota, kota Batam di keroyok saat menjalankan tugas pengawasan kampanye pasangan nomor urut 01 Soerya Respationo dan Calon Walikota Batam Nomor urut 01 Lukita Dinarsyah Tuwo.
"Iya benar ketua Panwascam Batam kota mendapatkan pengeroyokan saat lakukan pengawasan," ujar komisioner Bawaslu Kepri Said Abdullah Dahlawi, saat dikonfirmasi pada Jumat (13/11/2020).
Said menerangkan kejadian pengeroyokan terjadi pada Ketua Panwascam Batam kota itu saat ia melakukan pengawasan kampanye.
"Pemukulan itu terkait kampanye, tetapi yang melakukan pemukulan itu orang yang berada di kampanye pasangan calon tersebut," ujar Said.
Lokasi kejadian pengeroyokan ketua panwascam itu di kelurahan Kompleks Center Park, Batam Kota, Batam.
Pengeroyokan terhadap Panwascam itu dilakukan saat Panwascam tersebut memperingatkan soal protokol Kesehatan pada kegiatan tersebut.
Tetapi saran dari panwascam itu tidak diindahkan, panwascam tersebut akhirnya mengambil video kegiatan yang dianggap berpotensi terjadi pelanggran protokol Kesehatan.
Panwascam tersebut langsung dikeroyok oleh orang yang ikut dalam kegiatan kampanye pasangan calon Gubernur Kepri nomor 01 dan calon Walikota nomor urut 01.
"Beberapa kali anggota kita tersebut mendapat pukulan masuk di muka perut serta beberapa orang sempat memiting meminta untuk menghapus video," ujarnya.
Said mengatakan kejadian yang menimpa Panwascam Batam Kota itu akan diproses sesuai ketentuan undang-undang dan hukum yang berlaku
"Sudah kita laporkan, kita serahkan prosesnya ke kepolisian," ujarnya. (TribunBatam.id/Alamudin/Leo Halawa)
Baca juga berita Tribun Batam di Google